;

84 6 0
                                    

HONGJOONG masuk kedalam ruangan yang di mana seonghwa sudah di rawat di sana, dia berjalan mendekati ranjang seonghwa air mata nya turun begitu saja saat melihat orang yang sekarang dia cintai berada di atas ranjang dengan keadaan masih belum sadar.

Setelah mendengar cerita jongin hongjoong tak berhenti menangis dan sampai sekarang air mata nya masih keluar, "gak ada yang bisa kulakukan selain menunggu mu, aku ada di sisi mu sekarang seperti yang selalu kau impikan" tutur nya sambil memengang tangan seonghwa dan mencium punggung tangan.



Dia akan menunggu kapan pun seperti seonghwa menunggu nya untuk membuka hati. Hongjoong duduk di samping ranjang milik seonghwa dia tak henti hentinya berdoa agar seonghwa cepat sadar. Dia juga bingung bagaimana menjelaskan kepada seonghwa nanti, dia juga baru tau jika seonghwa hamil jika tau mungkin hongjoong akan pulang lebih dahulu dan dia yakin ini tidak akan terjadi, dia juga terpukul dengan fakta jika anak nya tidak bisa di selamatkan. Hongjoong akan membuat umji membayar semua nya jika uang di bayar uang maka nyawa di bayar nyawa kata nya, dunia harus adil bukan dan tidak akan ada keadilan untuk seorang umji.




Lima jam hongjoong berada di ruangan itu akhirnya seonghwa terbangun, "hongjoong" lirih nya saat membuka mata nya, hongjoong langsung memengang tangan nya dan mengusap nya "aku disini, apa yang kau rasakan sekarang?" Balas nya yang setia melihat seonghwa, tak lama mama Kim dan papa Kim juga jongin datang "mama" bukan nya menjawab pertanyaan hongjoong dia malah melihat mama Kim yang baru datang, "iya seonghwa, ini mama" jawab mama nya dan menatap seonghwa dengan iba. Mama seonghwa datang bersama papa nya dan juga Mingyu bersama tunangannya.




Seonghwa menatap semua orang yang sudah berada di sini, seonghwa jadi teringat saat dia sakit semua orang datang untuk menjenguk nya dan sekarang terulang lagi hanya saja sekarang berbeda karena ada hongjoong favorite person nya, "apa b-bayi ku s-selamat?" Tanya nya dengan bergetar dia memengang perut nya sendiri dan dia tidak bisa merasakan seperti ada kehidupan dia sana, semua orang yang ada di sana hanya bisa diam dan menunggu hongjoong menjelaskan nya, "kenapa di sini seperti tidak ada kehidupan?" Tanya nya dengan air mata yang mulai bertumpuk di peluk mata nya.


Seonghwa menatap semua orang dan berhenti di Hongjoong, "apa bayi nya tidur? Tapi aku ingin merasakan nya" kata nya yang masih mengusap perut nya, "hongjoong kata jika bayi nya tidak apa apa kan, dia hanya tidur kan tapi kenapa rasa nya aneh seperti tidak ada apa di sini" lanjut nya air mata nya mulai turun begitu juga hongjoong dan yang lain, wonwoo pun ikut menangis dan di peluk oleh mingyu. Bukan hanya mereka yang sedih melihat seonghwa tapi semua orang "hongjoong jawab pertanyaan ku, bayi nya hanya tidur kan!" Kata nya, hongjoong bingung harus berkata apa kepada seonghwa, "ikhlas kan ya" satu kalimat itu membuat semua tangisan seonghwa pecah, dia merasakan rasa yang begitu sakit seperti dunia nya hancur begitu saja.



Dia lebih baik di siksa dari pada harus kehilangan janin nya yang akan menjadi bayi, "APA YANG KAU MAKSUD, hongjoong kata kan jika kau bohong. Tidak mukin hadiah untuk mu hilang begitu saja, ITU BOHONG KAN!" teriak nya dengan air mata yang keluar begitu banyak, hongjoong berdiri dan memeluk seonghwa.

"Kita ikhlas bersama sama ya, pasti ada hikmahnya aku akan selalu bersama mu sampai kapanpun" bisik nya pada seonghwa yang ada di dalam pelukan nya untung nya seonghwa tidak menolak pelukan hongjoong. Dia hanya menangis saat mendengarkan perkataan dan fakta itu, "anak ku yang malang" lirih nya dalam pelukan hongjoong.




Mama Kim tidak tahan mendengar tangisan dari seonghwa,mama Kim juga ikut menangis di pelukan papa kim, sedang kan mama seonghwa sudah keluar dia tidak bisa melihat anak nya yang dulu sangat dia jaga, bahkan dia sampai sekarang masih tidak rela jika seonghwa menangis tapi sekarang seonghwa menangis anak nya itu yang membuat mama ny tidak kuat melihat seonghwa menangis seperti itu.





Sepuluh menit lebih seonghwa menangis di pelukan hongjoong. Hongjoong tidak ada menyuruh seonghwa untuk berhenti menangis karena dia tau bagaimana sakit nya perasaan seonghwa dia hanya menunggu seonghwa tenang sendiri, " hongjoong, apa aku masih punya harapan untuk menjadi ibu?" Tanya nya saat tangisan nya sudah mereda "tentu kau masih bisa, bahkan kau pantas dari siapa pun" jawab hongjoong dia yakin suatu saat nanti mereka akan menjadi orang tua untuk anak mereka, "temani aku ya sampai aku jadi ibu dari anak anak mu" ucap nya dan melepaskan pelukannya dia melirik ke arah pojok ruang yang di mana mama nya sudah duduk di sana bersama mama dan papa Kim dan yang lain juga, "mama, peluk aku" kata nya pada sang mama.


Dengan cepat mama seonghwa berjalan ke arah anak nya dan memeluk nya, "papa ikut lah berpelukan " ajak nya pada sang papa yang hanya melihat. Hongjoong tersenyum melihat seonghwa yang sudah lumayan melupakan semu nya, setidaknya dia bisa melihat seonghwa tersenyum lagi.


















See u



slow to 깨닫다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang