Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulai,
"Aku suka kamu, Kak Jimin."
"Makasih banyak."
"Aku bisa jadi pacar yang baik untukmu, maukah kamu jadi pacarku?"
Jimin tersenyum ramah, dia menggelengkan kepalanya perlahan. "Maaf, tapi aku sudah suka orang lain, dan itu bukan kamu."
Adik kelas di depannya terlihat sedih dan juga kesal, dia menatap Jimin sembari bertanya, "apakah orang itu Kak Aeri?"
"Hah? Omong kosong macam apa itu?"
"Kalian sering bersama!"
"Apakah itu artinya aku menyukai Aeri?"
Adik kelas itu mengangguk yakin, tetapi Jimin menunjukkan ekspresi tidak percaya, benar-benar pagi hari yang menyebalkan.
"Kamu ini matanya kayak dajjal aja nyimpulin sesuatu cuma dari satu pandang."
"Apa?!"
Jimin tertawa pelan, dia mengangkat tangan kanannya untuk menepuk pelan pundak adik kelas yang beberapa menit lalu menyatakan perasaan kepadanya. "Terimakasih banyak sekali lagi, semoga hari mu menyenangkan." Itulah kalimat terakhir dari Jimin, dia segera pun segera melangkahkan kakinya pergi.
Di ujung koridor sudah ada Kim Aeri yang menunggu. Iya, gadis yang mirip seperti anime itulah yang dirumorkan orang-orang sedang berkencan dengan Yu Jimin, ketua ekskul taekwondo.
Entahlah, mengapa manusia sering menyimpulkan sesuatu tanpa mencaritahu kebenarannya? Padahal rasa penasaran itu akan terus muncul jika belum mengetahui yang sebenarnya.
Seperti, Aeri dan Jimin hanya berteman, mereka sudah mengenal sajak masih di taman kanak-kanak. Sampai sekarang pun mereka berdua selalu bersekolah di sekolah yang sama.
Aeri juga sama seperti Jimin, dia kesulitan mencari pacar karena rata-rata orang yang ingin di dekati berpikir bahwa Aeri memiliki pacar, yaitu Jimin.
