1. Awal Permulaan

592 33 2
                                    

Di Rumah Nunew

Thailand.
"Sayang, Nunew ayo bangun ini sudah pagi." Ucap ibu Nunew sambil membuka pintu kamarnya dengan perlahan masuk kedalam kamarnya.

"Iya Bu, Hoamm...." Jawab Nunew bangun dari tidurnya kemudian duduk dikasur sambil mengucek matanya sembari melihat ibunya yang kini sudah duduk di pinggir kasurnya.

"Sayang, Nanti mandi ya setelah itu sarapan ada yang mau ibu ayah omongin ke kamu." Ujar ibu Nunew sembari memegang pundaknya.

"Emang ada apa Bu?" Tanya Nunew sambil mengerutkan keningnya heran, biasanya ibunya tidak seperti ini saat ingin bicara serius kepadanya.

"Sudah, nanti saja, sekarang kamu mandi ya nak, lalu turun kebawah sarapan." Ucap ibunya sambil mengusap lembut pundak anaknya.

"Baiklah Bu, Nunew ingin mandi dulu." Jawabnya dengan tersenyum manis.

"Yasudah, ibu keluar dulu ya sayang." Ucap ibunya berdiri ingin keluar.

"Iya Bu" Sahutnya.

CKLEK

Suara pintu kamar telah di tutup kembali oleh ibunya.

Aneh, Ada apa dengan ibu? Nunew berkata di dalam hatinya sambil kebingungan.

"Sudahlah, lebih baik aku mandi saja." Ucapnya beranjak dari kasur dengan berat hati ia menuju ke kamar mandi.

Di Ruang Makan
"Selamat pagi ayah, ibu." Ucap Nunew ketika berjalan ke arah orang tuanya sambil menarik lalu mendudukkan dirinya di salah satu kursi lalu tersenyum manis kepada kedua orangtuanya.

"Selamat pagi sayang." Jawab kedua orang tuanya dengan kompak.

"Nunew, Ada yang ayah mau sampaikan ke kamu." Ucap ayahnya memulai percakapan dengan serius.

Ada apa dengan ayah dan ibu kenapa terlihat sangat serius bicara mereka hari ini? Gumamnya di dalam hati terlihat bingung

"Memangnya ada apa ayah?" Tanya Nunew sembari memiringkan sedikit kepalanya dan menatap ayahnya dengan wajah terheran heran.

"Ayah berniat untuk menjodohkan kamu dengan seorang CEO."

DEG

Kaget? Tentu saja disaat ia sedang heran dengan orang tuanya karena ia pikir sesuatu hal serius ternyata....

"Tapi ada apa ayah menjodohkan Nunew, apa Nunew ada salah dengan ayah?" Tanya Nunew dengan mata yang berkaca-kaca ingin menangis.

Ayah Nunew tentu saja tidak tega melihat anak yang sangat ia cintai seperti itu tapi ia sudah tidak punya sepeserpun uang untuk melunasi hutang nya, tidak ada pilihan lain selain memberikan Nunew kepada orang tua Zee.

"Maafkan ayah nak tapi ayah tidak punya pilihan lain, Ayah sudah banyak berhutang kepada orang tua CEO itu dan kamu tau sendiri bukan keluarga kita tidak punya uang untuk melunasinya,maka ayah berniat untuk memberikanmu kepada CEO itu." Jelas ayah Nunew panjang lebar dengan menahan rasa tidak tega dengan putranya.

"Tapi-" belum sempat Nunew bicara, ibunya terlebih dulu memotong ucapannya.

"Sayang tidak apa untuk kali ini saja...." Ucap ibunya berharap sambil memeluk Nunew yang sudah menangis di pelukannya.

Bagaimana ini? Aku harus apa? Aku sebenarnya tidak ingin menikah dengan CEO itu tapi aku tidak bisa melihat orang tuaku seperti ini..... Ucap Nunew di dalam hatinya dengan berkah hati Nunew menganggukan kepalanya menandakan "iya" kepada kedua orang tuanya

"Nak?, serius kamu sayang? Kamu ingin di jodohkan dengan CEO itu?" Ucap ibunya tidak percaya sambil sesekali melirik ke arah suaminya atau ayah Nunew.

"Nunew benarkah?, Ayah sungguh senang jika kau ingin menerimanya nak." Sahut ayah Nunew dengan penuh semangat dan senang.

"Iya ayah, ibu Nunew akan menerimanya." Jawab Nunew dengan senyum tipisnya.

Huftt.... Jika saja bukan masalah hutang aku tidak akan pernah memilih untuk menikah di waktu aku masih SMA. Ia berkata di dalam hatinya dengan penuh keyakinan "ini untuk orang tuanya" ya mungkin seperti itu di pikirannya untuk sekarang ini.

Nunew memang ia masih menempuh pendidikan SMA untuk membiayai sekolah Nunew orang tuanya rela untuk meminjam uang kepada mantan bos mereka dahulu, Sebenarnya keluarga Nunew dahulu adalah keluarga yang cukup kaya tapi semenjak Ayahnya di fitnah oleh rekan kerjanya pada saat itu ayahnya dipaksa untuk resign dari kantornya atau yaa.... Mungkin milik ayah Zee.

"Nak, Terimakasih banyak nak, ayah ibu sungguh sangat senang mendengarnya" Jawab ayah Nunew dengan bahagia sembari memeluk putranya.

"Nak Terimakasih ya, ayah mungkin kita harus bicarakan ini dengan tuan panich." Ujar ibunya

Tuan panich? Bukankah anak mereka itu Zee prunk panich? Tidak mungkin aku ingin dijodohkan dengan dirinya. Batin Nunew sesekali menghembuskan nafasnya.

"Ahh, benar kalau begitu nanti ayah menghubunginya" Jawab ayah Nunew kepada sang istri.

Tidak apa Nunew, tidak apa untuk keluarga mu. Ucapnya berbicara dalam hati sembari meyakinkan dirinya untuk menerimanya permintaan orang tuanya kali ini.




























Haiiii! maaf ya kalo kata katanya kurang soalnya zah gak pandai nulis hehe....
Aku bikin ini karena liat keuwuan zeenunew makanya kepikiran bikin ini aja gituu, jangan lupa di vote ya makasih💐💐

Married With CEO (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang