𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟷

322 27 0
                                    

Seperti biasa Azre bangun lalu mandi dan sarapan dengan mamanya

"Ayo" ajak mamanya setelah sarapan

"Iya ma" balas Azre kemudian berjalan ke arah mobil yang sudah dipanaskan

Di dalam mobil, hanya hening karena tidak ada yang memulai pembicaraan

Azre hanya memandang ke arah jendela dan melihat jalanan yang sudah ramai dengan orang-orang yang akan bekerja maupun sekolah

"Zre, ini udah sampe" ujar mama

"Iya ma azre sekolah dulu" balas azre lalu keluar dari mobil dan melambaikan tangannya ke arah sangat mama

Tentu saja dibalas lalu mamanya pergi untuk bekerja, dia pun segera berjalan dan melihat sekitar

Keadaan sekolah masih sepi dan tenang cocok untuknya yang ingin membaca buku

Lagipula dikelasnya hanya dia yang baru sampai dan segera melaksanakan tugas piketnya

Setelah beberapa menit dia menyapu, teman kelasnya sudah ada yang datang dan menyapa nya

Azre pun duduk di kursinya dan memutuskan untuk belajar sebentar sebelum dipanggil ke lapangan untuk melaksanakan upacara

"Hai zre" sapa yudha, teman sebangku nya dari kelas X sampai sekarang

"Hai yud-

Para siswa-siswi nusantara high School dimohon untuk segera ke lapangan agar kita bisa melaksanakan upacara segera"

Ucapan Azre terpotong oleh suara dari speaker dan segera menyuruh untuk segera ke lapangan

"Dah nanti aja belajar nya, kita kelapangan dulu nanti dimarahin lagi" ujar yudha lalu menarik tangan azre agar mengikuti nya kelapangan

"Jangan kenceng' narik nya, sakit tau" ujar azre mengusap' pergelangan tangannya yang memerah

"Yah maaf zre gak sengaja tadi hehe" ujar yudha yang hanya cengengesan

"Iya iya gw maafin" ujar azre lalu mereka berbaris dengan rapi

Setelah beberapa menit kemudian

Ada beberapa orang yang disuruh berdiri di tengah lapangan

"Nah ini contoh yang buruk bagi anak bangsa, bukannya segera ke lapangan malah ngerokok di kantin... " ujar pak kepala sekolah pada pemuda-pemuda tersebut

Mereka hanya diam namun tak jarang menggerutu dan mengumpat saat merasa disindir oleh sang kepala sekolah

Setelah sekitar 40 menit pak kepala sekolah berpidato dan pembacaan doa pun selesai

Barisan dibubarkan oleh sang pemimpin upacara

"Kalian yang ada di tengah lapangan jangan bubar dulu" ujar sang kepala sekolah

"Haduh apalagi sih..." gerutu malik sambil menggaruk bagian belakang kepalanya mesti tak gatal

"Siapa aja yang tadi ngerokok?" tanya pak kepala sekolah, panggil aja pak rudi

"..."

"Jadi gak ada yang mau jawab?" tanya pak rudi sekali lagi

Dengan kepala yang menunduk Malik, nevin, kevin, dan ayon mengangkat tangan mereka

"Huh... Kalian yang ngerokok jalan jongkok puterin lapangan 5 kali" ujar pak rudi yang membuat malik segera mendongakkan kepalanya

"Apa mau protes? Kalau mau orang tuanya di panggil silahkan" ujar pak rudi

Akhirnya dengan sangat terpaksa mereka pun jalan jongkok keliling lapangan dan diawasi oleh pak rudi karena kalau tidak mereka akan kabar dan tidak menjalani hukuman sama sekali

• 𝚝𝚑𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚕𝚕𝚎𝚗𝚐𝚎 𝚋𝚎𝚌𝚘𝚖𝚎 𝚊 𝚛𝚎𝚊𝚕𝚒𝚝𝚢 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang