𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟻

215 16 5
                                    

𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

2 hari berlalu...

Hubungan Malik dan azre juga makin dekat, mungkin efek dari sakitnya malik membuat azre harus turut mengurus nya selama disekolah

Sebab tangan yang di gips adalah tangan kanan dan malik bukan orang yang kidal

Eh, tapi sekarang tangan malik sudah lepas gips dan hanya diperban saja

Sepertinya malik yang ingin modus pun menyuruh azre untuk menyuapi nya dengan embel-embel bahwa tangannya masih sedikit sakit

Setelah menyuapi malik, mereka berdua duduk diam memperhatikan bunga' yang dirawat baik oleh petugas di sekolah

Ya mereka berdua sedang duduk di taman belakang yang sepi mungkin karena tak ada yang tertarik kesini

"Makasih ya zre" ujar malik yang tersenyum senang

"Hm" balasnya dengan deheman

"Zre aku mau ngomong sesuatu" ujar malik menatap ke arah azre

"Ngomong aja" ujar azre yang masih saja menatap ke depan

"Lihat kesini dulu" pinta malik agar azre menoleh ke arahnya dan berhasil

"Zre, aku tau kalo ini terlalu cepet, tapi mau gak-" ucapan nya terpotong karena tiba-tiba ada yudha yang mengajak azre masuk

"Zre, pak udin udah masuk kelas, ayo" ujar yudha lalu menarik tangan azre tanpa melihat ke arah malik

"Lik, aku ke kelas dulu" ujarnya lalu ikut berlari bersama yudha yang sudah panik

Malik hanya memperhatikan mereka berdua yang sudah tak lagi terlihat di penglihatannya

Kemudian dia menghela nafas, kesal karena diganggu padahal tinggal sedikit lagi

"Sabar ya bro" ujar seseorang yang sudah ada di sebelah malik

"Iya" balasnya lalu dia teringat

'Kan azre udah pergi? Ini disamping gw siapa!?' batinnya

Setelah nya dia menoleh pelan' dan ternyata hanya sepupunya yang sedang cengengesan dihadapan nya

"Ngagetin aja lu bambang" ujar malik

"Nama gw cakra bukan bambang anjir" ujar cakra

"Yaudah sih" ujar malik menutup mata dan menyenderkan badannya di kursi

"Cak" panggil malik yang masih saja bersender di kursi

"Napa?" tanya cakra

"Gw kayaknya ga bisa ngelakuin tantangan dari lo deh" ujar malik

"Lah kenapa? Bukannya lo udah deket ya?" heran cakra pada malik yang keliatan nya ingin menyerah

"Iya, tapi.." ujar malik lalu menjeda ucapannya hanya untuk menghela nafasnya sejenak

"Tapi?" tanya cakra yang greget sama malik yang diem aja

"Gw dijodohin" ujar malik membuat cakra tertegun

• 𝚝𝚑𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚕𝚕𝚎𝚗𝚐𝚎 𝚋𝚎𝚌𝚘𝚖𝚎 𝚊 𝚛𝚎𝚊𝚕𝚒𝚝𝚢 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang