Prolog

26 2 0
                                    

Author POV 


Langkah kaki seseorang terdengar begitu memburu begitu mendekati sebuah pintu putih yang tidak tertutup rapat di ujung lorong. Langkah kaki itu juga perlahan mendekati pintu tersebut, diiringi dengan suara napas yang mendesah lelah.

Perlahan, tangan putihnya terulur dan mendorong sedikit pintu putih di hadapannya dan melongokan kepala ke dalamnya. Tapi ternyata, tindakannya itu sangatlah salah, karena lima detik kemudian, napasnya tercekat dan ia tak dapat berbicara apa-apa.

Pemandangan di depan terlihat begitu menyilaukan sehingga membuat matanya mengabur akibat air mata yang menumpuk di pelupuk matanya.

Perempuan berambut cokelat terang sedang asyik mencumbu lelaki di hadapannya. Tangannya tak henti-hentinya mengusap rambut hitam lelaki itu. Sementara lelaki yang asyik dicumbu terlihat begitu pasrah dan menutup matanya. Entah apa yang di pikirannya, yang jelas semua pemandangan di hadapannya ini sangat membuatnya muak.

Perlahan, ia melangkah mundur dari balik pintu itu. Tetapi, tanpa sengaja ia menginjak sesuatu yang membuatnya berbunyi cukup nyaring, sehingga kedua orang di balik pintu itu yang sedang bercumbu terkejut.

Lelaki itu keluar dari pintu dan betapa kagetnya ia mendapati seorang perempuan mungil yang sudah menjadi isi hati dan pikirannya satu tahun terakhir.

"Edna,"

"I hate you, Liel. I really hate you. Pergi dari hadapan dan hidup gue, sekarang," ia menarik napas dan menghembuskannya keras, "dan selamanya."


***

HALLO!

Perkenalkan, namaku Ruth Gabriella, but used to called as Uthe. Aku siswi kelas dua SMA. Ini cerita pertamaku di Wattpad hihi. Maaf ya kalau Prolognya terkesan terlalu berlebihan, maaf baru pemula:')

Silakan dinikmati

PSWhere stories live. Discover now