3

34 10 0
                                    

Begitulah hidup banyak sekali teka-teki dengan perjalanannya kehidupan di dunia ini,pergaulan yang semakin menjadi-jadi hingga tidak bisa terkontrol,hingga yang lemah berani berbuat nekat untuk menghancurkan diri demi mencari kebahagiaan.

Wanita-wanita lemah di anggap hanya permainan,dimana para wanita benar membutuhkan cinta untuk menjadi rumah ternyaman,tetapi di salah gunakan oleh para lelaki yang hanya ingin bermain-main saja.

Saat sepulang kuliah Lizzy sedikit kesepian di kontrakan,di karenakan Juwita sedang menginap di rumah sepupunya,lalu lizzy menghubungi timi,

"tim,ada di kontrakan tidak?"

"ada,kenapa?"

"aku boleh main ke sana tidak,suntuk ni di kontrakan sendirian"

"ok,ke sini lah"

pergilah lizzy ke kontrakan timi,sambil membawa bahan untuk rujak,karena mereka memang sama-sama suka rujak. Setelah rujak seperti biasa mereka akan baring sambil bercerita,saat timi ingin mengambil barang di lemari,tanpa sengaja ada barang yang jatuh.

Refleks lizzy menoleh ke arah barang yang jatuh tersebut,dan timi juga kaget serta sedikit panik

"hei,benda apa itu?" tanya lizzy penasaran

"hanya sebuah obat"

"obat? kau sakit apa hingga menyimpannya begitu banyak"

lalu timi terdiam,berlahan ia memungut obat tersebut lalu berjalan duduk di samping lizzy,ia berkata

"liz,janji tidak kasi tahu pada siapa pun ya?"

lizzy mengangguk,kemudian timi sambil bersuara kecil berbicara di dekat telinga lizzy,

"ini,narkoba'

"apa?" sambil kaget lizzy dengan mata yang membesar,mulut yang terbuka lebar,serta kening yang berkerut

"iya,tapi aku ingin berubah,tapi pacar ku selalu memaksa ku untuk memakai barang itu terus,itulah mengapa aku tidak bisa melepaskannya"

"artinya om itu sudah tahu kontrakan baru mu?"

"iya liz,maafin aku"

"minta maaf sama diri mu sendiri tim,aku memang bukan orang suci,tetapi jika kamu benar mau berubah,jauhi om itu,mulailah hidup baru tanpa bergantung pada siapa pun,andalkan diri mu,kau pasti bisa kalau berusaha,kasian orang tua mu"

Timi menangis,dan ia akan belajar mencoba menjauhi hal tersebut,mereka berdua saling berpelukan,lalu pergi membakar barang tersebut di belakang kontrakan.Memang sedikit sulit untuk timi melepas barang haram tersebut,tetapi ia selalu mencoba dan menjauhi om gila tersebut.Timi mulai dengan hal-hal sehat,dan lizzy juga setiap akan main ke kontrakan timi,lizzy akan selalu membawa makanan sehat untuk timi.

Di siang hari,jam istirahat tiba lizzy buru-buru pergi ke toilet dan menyuruh kedua temannya itu duluan saja ke kantin.Saat di dalam toilet lizzy mendengar suara seperti ada yang menangis,lalu buru-buru lizzy keluar dan melihat di sebelah memastikan apakah ada orang lain

tok,tok,tok...

Lizzy mencoba mengetuk pintu tersebut,tidak ada jawaban,suara tangisan juga berhenti.Kemudian lizzy berpura-pura keluar dari toilet,tidak lama keluarlah wanita yang suaranya terdengar menangis itu,saat ia membuka pintu,ia kaget melihat lizzy berada di depan pintu sambil duduk di atas wastafel yang lumayan besar itu.

Lizzy sambil menghembuskan asap rokoknya, "ayu? apa yang terjadi pada mu?"

ayu bingung,dan ingin menghindar,kemudian Lizzy lalu menarik lengan Ayu dan memaksa ia untuk berbicara,

My Diary (Lizzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang