Maaf y guys baru publish lg.. Jujur mood lg benar2 gak baik.. Tp denger2 banyak mirror web nih tp gpp kl mmg mau jd plagiat smua ada karmanya ndirikan.. Lanjut lg ok maaf mungkin feel nya kurang y.. Happy reading guys
=====€=======€=========€========
" ea.. maafin aku " dia mengulang kata maafnya dengan masih memeluk tubuhku yg kaku karena reaksi yg tiba". Aku hanya diam tanpa membalas pelukan dedi sama sekali, aku hanya menunggu sampai dia diam dr tangisannya. Setelah agak lama dia menangis dia menarik tubuhnya dariku, dengan sedikit kepalanya tertunduk masih sedikit terdengar isakannya. Aku hanya tetap dlm posisi duduk diam ku.
" aku udah hianatin km ea " kata dia membuat aku sedikit mengerutkan dahi ku karena tak tau apa dengan maksud dia, dgn tetap menatapku aku melihat rasa bersalah yg sangat besar di dalam mata coklatnya. Karena tak ada reaksi yg berlebih dariku dan juga pertanyaan akhirnya dia merubah posisi duduknya dan pandangannya tak lagi melihatku, tapi masih ada ketegangan di tubuhnya itu.
" aku sudah tidur dengan perempuan lain ya " "... sontak kata" yg dia utarakan membuat aku benar" terkejut dan seketika itu juga aku merasa mual di perutku, tanpa berkata apa" aku lari menuju wastafel yg ada di dekat ruang makannya.
" ea.. " panggil dia sambil mengikuti ku di belakang, dengan melihatku yg menundukkan kepala akan muntah itu dia agak tegang menatap diriku, lalu dia menepuk" punggungku agar aku baik. Ingin sekali aku keluarkan semua isi dlm perut ku tapi hanya cairan bening saja yg keluar karena mmg hari ini aku belum sarapan sama sekali. Aku jongkok dengan tanganku yg masih berpegangan pada tepi wastafel dan dedi pun ikut jongkok sambil mengurut punggungku, setelah merasa agak baikan aku langsung berdiri ingin berjalan kembali ke kursiku, tanpa aku minta dedi langsung memapahku untuk berjalan ke kursi.
Aku hanya bisa melihat ke atas atap langit" rumah ini. Kami terdiam cukup sangat lama sampai adzan dzuhur membuatku sadar bahwa aku sudah terdiam cukup lama.
" ded.. aku ingin shollat " kataku setelah dalam keheningan kami, tanpa menunggu persetujuan dia aku langsung berdiri dr tmpt duduk ku.
Selesai aku shollat aku masih melihat dedi duduk melamun di tmptnya yg tadi. Kali ini aku duduk besebrangan dengan dia, rasanya masih ada rasa kecewa dlm diriku, entah kenapa rasanya hatiku sakit sekali seperti banyak pisau yang mengiris irisnya, tp aku tidak bisa mengeluarkan airmataku karena rasa kecewa yg sangat besar ini.
" ea.. please say something " tanpa melihatku dia bersuara " sikapmu membuat aku jadi frustasi ya " kata dia lg dgn masih tidak menatapku
" km ingin aku berkata apa ded.. " jawabku, dia berdiri dan berjalan ke arahku lalu bersimpuh di depan ku sambil memegang tanganku.
" setidaknya marahi aku, maki aku, atau pukul tampar aku ya.. " sambil dia mengarahkan tanganku untuk menampar wajahnya.
" aku gak ada kata" ded.. yg pasti aku sangat kecewa " kataku sambil menarik tanganku dr genggamannya, lalu dia meletakkan keningnya di atas lututku sambil bernafas berat kemudian dia menarikku dan memelukku lagi dengan erat sekali membuat aku tersentak karena tarikannya yg tiba" dan membuat aku ikut bersimpuh seperti dia.
" aku sayang km ya.. aku sangat sayang banget sm kamu " kata dia yg benar" membuat aku terkejut
" aku tau dengan hal yg seperti ini km pasti gak akan mau dgn aku "
" maaf aku gak bisa jaga perasaan ini untukmu "
" tp please. . Katakan sesuatu agar aku tenang dengan dirimu " dan kami sudah saling mentap mata masing"
" jadilah laki"... " jawabku setelah diamku membuat dedi agak kurang mengerti dengan maksudku
" ber tanggung jawablah.. " kataku lagi
" coba sayangi dia even that's just one night stand. .." sontak membuat dia membelalakkan matanya dengan sempurna dan aku masih dengan ekspresi datarku.
" lalu bagaimana dengan km.. " tanyanya
" kita blm ada hubungan apa" ded.. anggaplah ini bentuk rasa sayangmu padaku seperti yg km ucapkan tadi "
" dengan km bertanggung jawab.. aku anggap itu adalah rasa sayangmu padaku " jawabku padanya
" apa kah km jijik pd ku sekarang ya " tanya dia lg
" enggak.. " ku gelengkan kepalaku
" aku hanya merasa kecewa yg sangat sm km " sambungku lagi
" lalu knp km tadi muntah " tanya nya penuh dengan ke ingin tau an
" aku hanya shok.. " jawabku seadanya. Dia diam sambil terus tetap melihat ke arahku, karena merasa kikuk aku langsung berdiri dengan tiba" menjauh dr nya, tp dia dia tiba" memelukku dari belakang d saat aku msh berdiri. " tunggu aq ya " kata dia d belakang ku. Lama dia memeluk ku sampai tanpa sadar ada org lain yg melihat adegan kita ternyata.
" ehem.. Wah dunia serasa milik berdua y " membuat km tersontak kaget. Ku lihat kak anwar ketua OSIS d sekolah dedi sedang tersenyum melihat kita dan dedi masih ttp memeluk ku walaupun aku berusaha untuk melepasnya, namun bnr" sia"