chapter 1

7 1 0
                                    

Enjoy!!
Happy reading!!

_______________________________________________________


Di sore itu terdapat anak-anak yang ada di universitas HQ jurusan oceanography berada di sebuah pantai yang luas.

pemuda bersurai raven ini sedang berjalan-jalan di pinggir pantai. Air pantai yang surut dan pasang kembali membasahi kakinya.

Si surai raven itu sepertinya sedang menenangkan pikirannya karena ia dan teman-temannya diberikan tugas meneliti ekosistem yang ada di pantai.

"Ooii Kageyama!, jalannya jangan jauh-jauh!!, kita udah mau kembali nih ngumpul laporannya!!!" Teriak pemuda bersurai seperti lumut.

Si surai raven yang di panggil Kageyama itupun menoleh ke temannya yang berteriak.

"ya ya ya, aku tau itu Yamaguchi dan aku pergi tidak jauh-jauh amat" jawabnya dan kembali berjalan. Yamaguchi menghela nafasnya karena temannya yang satu ini sungguh keras kepala.

"Tak usah repot-repot memanggilnya Yamaguchi, dia itu sulit untuk di beritahu" ucap pemuda bersurai blonde. Yamaguchi terkekeh mendengar ucapan sahabatnya.

"Gomen tsukki" ucap pemilik surai sewarna dengan lumut, Yamaguchi Tadashi itulah namanya.

Yamaguchi melirik sahabatnya yang pergi meninggalkannya. 'Mungkin tsuki lelah harus meneliti pantai ini, Yah tak salah sih aku juga capek. Semoga saja pak ukai tidak memberikan tugas yang gila seperti ini lagi.' pikir Yamaguchi dan tak lama menyusul sahabatnya, Tsukhisima kei.

Di sisi Kageyama...

Kageyama berjalan tak cukup jauh dari rombongannya kini sedang duduk di bawah pohon yang ada di sisi pantai.

Kageyama menikmati angin sepoi-sepoi di pantai dan mulai memejamkan matanya. Ia tak melihat bahwa ada seseorang yang berada di sampingnya.

"Hey bukankah pemandangan pantai ini indah?" Tanya seseorang yang ada di sampingnya itu. Kageyama terlonjak kaget. Ia baru menyadari ada seseorang di sampingnya.

"A-ah ya ini cukup indah" Kageyama menjawab dengan terbata-bata. Kageyama gugup, ia tak pandai bersosialisasi dan hanya berbicara pada orang yang ia kenal.

"Hahaha pemandangan ini cantik juga kalau ku potret" lelaki itu mengambil kameranya dan memotret pemandangan pantai itu. Kageyama menoleh pada lelaki di sebelahnya.

Surai yang senada dengan langit senja, manik yang berwarna madu, bulu mata yang lentik, bibir yang seperti warna ceri, kulitnya yang putih nan mulus. Itu lah yang kageyama lihat tanpa mengalihkan pandangannya.

Pemuda bersurai senja itu sedang sibuk memotret. Kageyama yang sibuk menatap pemuda mungil itu tertegun melihat di samping pemuda itu terdapat tisu.

Ya Kageyama tau itu tisu namun di tisu itu terdapat banyak bercak merah. Kageyama mengambil tisu itu dan melihat dengan seksama. Itu adalah darah, Kageyama ingin bertanya tentang darah ini namun ia merasa tak sopan.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya sang surai senja yang sudah selesai melakukan kegiatan memotretnya. Ia tahu kalau orang ini sepertinya ingin bertanya padanya.

Our first and last meeting here. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang