Chapt 03 | Lukisan Mencurigakan

41 16 25
                                    

Jam istirahat pertama telah tiba, Azika dan Kayesha terlihat mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol berdua, tetapi kali ini mereka hanya berdua saja karena Alkhavian sedang tidak masuk, mungkin karena nenek nya yang masih sakit.

"Zii, Zika, Azika!!" teriak kayesha yang kesal terhadap Azika yang sedari tadi hanya bermain handphone sembari berjalan di sampingnya.

"Apa sih teriak-teriak, kayak lagi keserupan aja lo" amuk Azika pada Kayesha yang kini sedang berada tepat di dekat telinga nya.

"Lagian lo, sibuk banget main hp" bentak Kayesha yang geram melihat sahabatnya terlalu menyibukkan diri dengan handphone.

"Ya tapi ga teriak juga Kay" pekik Azika.

"Yaudah santai, gitu doang marah" Kayesha kini terlihat merautkan wajah kesal, dengan memberikan tatapan sinis pada lawan bicaranya.

"Emang mau ngomong apaan?" tanya Azika penasaran tentang hal apa yang ingin di bicarakan oleh Kayesha.

"Kemarin kita di kasih tugas ngelukis sama Pak Setyo, lo udah ngerjain belum?" tanya Kayesha serius menatap wajah Azika yang sedang memikirkan sesuatu.

"APAA??" teriak Azika ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Kayesha.

"Iya ada tugas, santai aja kali" celetuk Kayesha pada sahabat nya itu yang kali ini sedang berteriak juga di telinga nya.

"Sekarang gue nanya sama lo!" tegas Azika yang serius mempertanyakan sesuatu pada Kayesha.

"Mau nanya apa?" tanya Kayesha yang kini menatap Azika dengan mengerutkan keningnya.

"Lo tau kan kemarin gue ga masuk?" Tanya Azika lagi yang menatap serius wajah Kayesha yang sedang memberikan anggukan karena memang Azika tidak masuk kemarin.

"Gue tau dari mana kalau ada tugas, emang lo ngasih tau gue?" kesal Azika pada sahabatnya yang sedang menampakkan wajah merasa bersalah sekarang.

"Hehehe, sorry Zi gue lupa ngasih tau lo" kekeh Kayesha sambil cengegesan.

"Di kumpul nya kapan emang?" tanya Azika lagi.

"Jam kedua."

Sungguh, mengapa Kayesha telat memberitahu kan soal ini, "Kalau gitu bantuin gue, sekarang!" suruh Azika pada Kayesha yang bingung ingin membantu nya bagaimana.

"Emang lo mau ngelukis apaan?" tanya Kayesha yang kini berjalan di samping Azika.

"Ga tau, apa ya kira-kira yang menarik buat gue lukis?" tanya Azika bingung sembari duduk di bangku dekat taman sekolah sambil mencari sesuatu yang dapat ia lukis.

"Gimana kalau lo ngelukis cicak, pasti nilai paling tinggi sih!" celetuk Kayesha yang memberi saran tidak berguna pada Azika.

"Gila lo, yakali gue ngelukis cicak" amuk Azika terhadap sahabat nya itu yang memberi saran tidak sesuai dengan ekspetasi.

Tanpa aba-aba kini Kayesha malah mengalihkan topik. "Eh, by the way cookies yang di jual sama adkel kemarin enak ya?" tanya Kayesha pada Azika yang kini fokus mencari sesuatu agar bisa di lukis.

Azika masih sibuk mencari-cari sesuatu yang ingin di lukis oleh nya. "Iya enak banget, malahan gue masih mau, tapi gue ga lihat dia jualan tadi" jawab Azika penasaran dengan keberadaan adik kelas yang selalu berjualan cookies setiap pagi.

"Iya juga ya" balas Kayesha, karena memang adik kelas itu tidak terlihat berjualan dari tadi pagi.

Sontak, suara adik kelas mendadak muncul. Membuat Azika dan Kayesha segera membalikkan tubuhnya untuk melihat sumber suara.

LovhordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang