9 - Bully

917 75 12
                                    

Bel pulang sekolah sebenarnya sudah berbunyi sedaritadi. Cuman Beomgyu bersama temannya, Hueningkai dan tanpa disangka dengan Jaemin masih belum pulang. Betul, mereka bertiga ini mengikuti ekstrakulikuler Taekwondo.

"Duh jadi takut.. ini..gabakal di bully karna gaada duit kan? Ga dipalak kan ya?" Ucap Beomgyu, sekarang Hueningkai dan Jaemin yang menatap kemudian mereka berdua menghembuskan nafas.

"Gamungkin ada senioritas atau lain sebagainya. Kan ini juga sekolah yang ternama jadi ga mungkin siswa ataupun siswi seperti ini kan?" Hueningkai menenangkan anak manis ini.

"Tenang aja, kalau ada kayak gitu kan ada aku! Pasti bisa diomongin baik-baik kok." Jaemin tersenyum untuk menenangkan Beomgyu sebelum ketiganya pergi ke dalam bersama.

Ruangan itu masih. Jelas, mereka bertiga lebih awal berkumpul daripada waktu yang ditetapkan. Ketua ekskul mereka menetapkan jam 15.30, karena diberi waktu untuk jajan sebelum berkumpul.

"Oh ya Na, ketua ekskulnya siapa?" Tanya Beomgyu pada Jaemin. Jaemin langsung mengernyitkan dahinya.

"Na?" Bingung Jaemin

"Iya, Nana. Na Jaemin, ga papa kan dipanggil Nana?" Jelas Beomgyu, Jaemin langsung tersenyum dan mengangguk.

"Itu emang panggilanku kok, Gyu" astaga, Jaemin tersenyum begitu manis.

"Emang kamu ga liat dulu nama ketuanya? Atau belum masuk grup?" Tanya Jaemin kembali, Beomgyu menggeleng pelan. Jaemin terdiam sembari menepuk jidatnya.

"Duh... Kamu saja nanti yang meminta untuk dimasukkan ke dalam grup oleh ketuanya. Karena.. ketuanya itu ya..-" sebelum menyelesaikan ucapannya, mereka bertiga dikagetkan oleh seseorang yang baru masuk keruangan.

Kreeik..

"-Ketos kita, Kang Taehyun" ucap Jaemin. Hueningkai lantas menyapa sang ketua begitu dengan Jaemin. Beomgyu sendiri ketar-ketir. Kalau ia tau ketua ekskul ini Taehyun, mana mau dia ikut.

Taehyun mengangguk pelan saat keduanya menyapa, dia melihat ke arah pria yang berdiri di samping Jaemin. Dirinya tersenyum walaupun senyumannya itu tidak diketahui ketiganya.

Beomgyu yang ditatap seperti itu jadi panik, dan dia membungkuk sembari memberi salam.

"S-salam ketua!" Ucap Beomgyu sembari membungkuk, kemudian bangkik kembali. Taehyun kembali mengangguk, kemudia pergi melewati ketiganya untuk menaruh tas nya. Disaat ia melewati Beomgyu ia berjalan pelan sembari berbisik.

"Hai, kita ketemu lagi." Bisiknya seperti sebuah ancaman bagi Beomgyu.

Ok, saat ini Beomgyu berfikiran untuk sekadar melihat saja ketimbang gabung ekskulnya. Serem soalnya. Beda dengan Jaemin maupun Hueningkai. Ya, mereka kan gaada masalah sama Taehyun.

"Pstt.. gw ga jadi gabung deh, kayaknya berat juga ya 2 ekskul mana..dihari yang sama" mendengar itu respon Keduanya hanya cemberut karena teman barunya ga jadi bergabung ke ekskul.

"Yah.. yaudah deh gaapa, Gyu mau aku anterin langsung ke ekskul Teaternya ?"tawar Jaemin, Beomgyu mengangguk.

"Ning, aku anter Beomgyu dulu ya ke ruang Teater. Ini, titip tasnya ya." Ucap Jaemin, Hueningkai mengangguk.

Tanpa disadari, Taehyun hanya melihat semuanya. Ia pun membatin. 'loh? Ga gabung kesini?' entah kenapa seperti ada rasa kecewa.

Disisi lain, di depan ruang ekskul Teater, Beomgyu membungkuk dan berterimakasih pada Jaemin. Menurut Jaemin, Beomgyu terlalu berlebihan apalagi sambil membungkuk.

"Yaudah kamu masuk aja ya Gyu, harusnya blum dimulai sih latihannya. Aku balik lagi ya! Dadah!" Lambai Jaemin, ia langsung bergegas kembali ke ruang latihan Taekwondo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Murder [TaeGyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang