#3 Campuraduk

38 25 2
                                    

Happy reading! 😋

-
-
-

"Hey, mengapa kamu menangis?"

Angga hanya diam dan tidak menjawab.

Tak tahan dengan keheningan, Gladys pun angkat bicara.

"Huftt-- mending kita makan deh, kasihan mama kamu yang udah capek capek nyiapin bekal."

Angga pun mengangguk dan melepaskan pelukannya, lalu mereka makan bersama.

10 menit berlalu, bekal berisi nasi goreng seafood itu habis tak bersisa. Gladys yang puas dengan masakan mama Angga sampai geleng geleng kepala. 'enak banget coy!'

"Ekhm, makasih ya. Btw masakan mama kamu enak!"

"Hmm iya, pasti mama seneng kalau kamu suka."

Bel berbunyi menandakan waktu istirahat yang telah habis. Para murid satu per satu mulai memasuki kelas dengan tertib.

Pelajaran pun berlanjut sampai akhirnya bel pulang berbunyi.

Guru yang mengajar pun pamit undur diri, dan para siswa bersiap untuk pulang.

"Gladys, ibu kamu masih jualan cake kan?" Angga lagi lagi menghentikan langkah Gladys yang ingin keluar kelas.

"Iya, kenapa?"

"Mama mau pesen cake cokelat 100 porsi sama kue kering keju coklat 50 toples buat hajatan"

"Kapan emangnya?"

"2 Minggu lagi"

"Oh, Makasih ya."

Saat Gladys ingin melangkahkan kakinya, ia tiba tiba teringat dengan kejadian 2 Minggu yang lalu saat di warung. Ia menghentikan langkahnya lalu berbalik arah dan menghampiri Angga.

"Kamu, cowok yang kecelakaan didepan warung?"

"Enggak" Angga membalas dengan santai.

"Hmmm..." Gladys memicingkan matanya menyelidik, ia mencari cari kebohongan di mata Angga.

Namun, nihil. Tidak ada tanda tanda jika lelaki itu berbohong.

"Tapi, wajahnya mirip kamu" ucap Gladys heran.

"Hmm, mungkin kak bintang?" Ucap Angga spontan.

"Eh? Kak bintang siapa?" Gladys bertanya dengan raut bingung.

"Kak bintang itu kakak aku, tapi banyak yang ngira kita kembaran. Kamu nggak tahu kak bintang karena sejak kecil dia tinggal di Australia sama kakek, dan 3 Minggu yang lalu dia pulang dan ikut kita pindah kesini. Pengen refreshing katanya."

"Uhmm, terus kenapa kamu bisa pindah kesini dan tahu kalau aku sekolah disini?"

"Ya.. tahu aja sih, hehe."

"Hmm. Mencurigakan"

"Hah, pengen tahu? Kan dulu kamu kasih tau aku kalau pindah ke desa ini. Dan untuk sekolah, kan ini emang satu satunya sekolah SMA yang ada di desa ini?"

"Eh? Iya juga ya" Gladys pun menganggukkan kepalanya.

"Udah kan, gak ada lagi yang ditanyain?"

"Enggak, hehe. Yaudah ayo pulang"

-
-
-

Sampai dirumah, Gladys langsung menemui ibunya dan menceritakan kejadian hari ini padanya, tak lupa ia juga memberitahukan bahwa ibunya memiliki pesanan yang cukup banyak.

Keduanya pun bersyukur akan hal itu, dan keduanya melanjutkan perbincangan ala emak dan anak pada umumnya.

Seminggu kemudian.

Hari ini adalah hari Sabtu, yang berarti hari ini dan besok Gladys libur sekolah.

Ia berencana untuk membeli bahan bahan untuk keperluan membuat cake, karena bahan yang tersedia mulai menipis.

Gladys melajukan motornya menuju toko bahan roti terdekat yang ada di desanya.

Walaupun dibilang terdekat, nyatanya perjalanan menuju toko itu ditempuh selama ± 1,5 jam menggunakan motor dengan kecepatan sedang. Lama ya?

Ditengah perjalanan, ia melihat sebuah mobil mewah berwarna putih akan melintas ke arahnya.

Dan jika diperhatikan, kenapa mobil itu memelankan lajunya?

Sampai akhirnya mobil itu berhenti tepat dihadapan Gladys. Gladys pun bingung, ia sangat kesal dengan kelakuan pemilik mobil yang seenaknya berhenti ditengah jalan.

Tak lama, seorang pemuda tampan yang memiliki aura elegan keluar dari dalam mobil tersebut. Visualnya seakan akan putra mahkota yang keluar dari negri dongeng.

Gladys terpaku melihat keindahan yang ada dihadapannya.
'Wajahnya terlihat tidak asing?' pikirnya.

"Kamu Gladys kan?"

"Ingat saya?"

Hayoyo siapa itu? Apakah kalian tahu?

Cogan bertambah kuy!😋

GladysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang