11. The Better You

19 4 0
                                    

Saat Jisung duduk di tempatnya, hal pertama yang ia lihat adalah kertas catatan tempel yang ada di atas mejanya.

Piket, bersihin kelas.
Jisung bakal kena denda kalo ga laksanain.

Hanya itu tulisannya. Dan tentunya ia tahu tulisan itu milik siapa.

Rapi, dan indah. Tentu saja milik teman sebangkunya, Yerim.

Namun, dimana Yerim? Tasnya ada dj tempat, tapi tidak dengan orangnya.

Jisung jadi heran. Ia memperhatikan seisi Kelas, dan hanya ada dia. Hanya kursinya dan kursi Yerim yang diatasnya ada tas.

Entah dia yang pergi terlalu pagi atau teman-temannya yang selalu kesiangan.

Kalo Yerim tak usah ditanya. Dia memang selalu datang pagi-pagi. Bahkan, seringkali Yerim menjadi murid pertama yang memasuki sekolah.

Dasar anak teladan.

Namun, akhir-akhir ini, Yerim jarang terlihat di kelas.

Sering seperti ini. Entah kemana dia pergi.

Pintu kembali terbuka, memperlihatkan Jungwon yang baru datang.

Sendirian.

"Tumben lo sendiri." Kata Jisung.

"Gue naik bis, terus pulang nanti bareng sepupu, jadi ga bisa sama Wonyoung." Balas Jungwon.

"Oh.. Dia ga ngambek?"

"Ntah."

Jungwon jujur. Mungkin dalam pesan Wonyoung bilang tak apa, namun belum tentu itu yang sebenarnya.

"BTW, lo kalo ngomong sama Yerim di balas, kan?" Tanya Jisung lagi.

Jungwon mengangguk, "iya. Dibalas, tapi selalu singkat, kalo secara langsung diliatnya kek nervous."

"Masih untung itu! Coba lo bandingin sama waktu lo masih jadi murid baru,"

Perkataan Jisung membuat Jungwon berpikir bahwa itu semua benar.

Saat masih menjadi murid baru, selama seminggu ucapannya tak pernah dibalas oleh Yerim. Hanya lirikan dan perlakuan bisu yang ia dapat.

Mungkin hanya itu sisi buruk yang dimiliki Yerim, dan hanya itu yang Jungwon tau.

Saat ini, Yerim bahkan membalas pesannya walaupun singkat. Saat berbicara pun dibalas juga, namun gelagapan dan cara berbicaranya juga berbeda.

Dan tetap singkat. Apapun topiknya, takkan ada yang pernah bertahan lama.

Namun, bukankah itu jauh lebih baik dari sebelumnya?

Tentu saja.

"Iya, sih.." Kata Jungwon, setelah mengingat masa-masa itu.

"Nah, kan? Mending lo bersyukur." Balas Jisung lalu pergi untuk mengambil sapu.

"Tumben lo bersihin kelas." Sarkas Jungwon.

Jisung melirik Jungwon sebentar, sinis, lalu kembali fokus pada aktivitasnya, "gue diingatin sama ketua kebersihan kelas. Lagian, gue cuma bersihin setengah, sisanya sama yang lain."

"Ketua Kebersihan Kelas? Siapa, tuh? Kok, gue ga pernah diingatin sama dia?"

"Lo ga pernah diingatin sebelumnya karna baru minggu ini lo masuk jadwal piket. Itupun hari kamis, ini hari Rabu.

Ketua kebersihan Kelas kita juga ingatin pake sticky note, ditempel di meja siapa yang piket. Ini, punya gue."

Jungwon menerima kertas tempel yang Jisung sodorkan dan membaca isinya.

Wrong || Jungwon EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang