Happy reading!! Ga nyangka di bab sebelumnya cepet dapet 10 vote huhu aku terharu, terima kasii ya guys~🤍
Di bab inii bisaa 20 vote ga yaa hehehe ayokk vote dan komen✨🤍
•••
Net telah tiba didepan pintu apartement James yang tertutup rapat. Dirinya ragu sekali apakah harus memencet bel atau tidak karena waktu yang sudah menunjukan pukul 9.30 malam, tapi dia juga khawatir jika James akan semakin marah padanya.
Net menggelengkan kepalanya, masa bodoh jika dia harus membuat kegaduhan malam-malam begini, dirinya harus cepat membujuk James sebelum James semakin marah padanya.
Ting tong~
bunyi bel terus berbunyi, Net menunggu dengan tak sabar didepan pintu, tangannya meremas kantung plastik berisi martabak telur dan es krim kesukaan James. Dirinya menjadi panik karena telah 5 menit membunyikan bel, tapi James belum juga muncul. Net takut akan segera diusir apabila terus membunyikan bel.
Tak lama dari bel terakhir yang Net pencet, pintu apartement James terbuka. Menampakan James yang mengenakan piyama biru mudanya dan rambut berantakan.
Net mengembangkan senyumnya, tapi senyumnya segera luntur saat tahu mata James memerah. Ciri khas orang abis menangis.
"James? Kamu nangis?" Net segera menghampiri James dan menutup rapat pintu apartementnya.
Net membawa James masuk kedalam, Net mendudukan dirinya di depan James yang terduduk diatas sofa sambil menunduk. Net membiarkan dirinya duduk diatas karpet bulu dan tangannya menggenggam erat kedua tangan James.
"James aku minta maaf, aku lupa janji aku dan gak ngabarin kamu. Aku minta maaf ya." suara Net lembut sekali saat mengatakannya, Net mengusap punggung tangan James yang berada digenggamannya.
James diam tidak menjawab, tapi Net tahu sekali jika James kembali menangis karena air matanya yang menetes dipunggung tangan pemuda itu. Net merasa bodoh sekali karena telah melupakan James, selama mereka berteman, baru ini Net sampai lupa memberi kabar ke James hanya karena terlalu sibuk.
"Sayang, maafin aku ya? Aku tahu aku salah, tapi jangan nangis terus ya? Besok kamu kuliah kan? Nanti matanya sembab." Net meraih muka James dan mengusap air mata yang terus jatuh. Net tahu kalo James memang mudah menangis, James mudah merasa kecewa jika itu menyangkut dengan orang tersayangnya, ini lah yang membuat Net tidak berhenti mengumpati dirinya sendiri.
"Sayang, maafin aku ya?" Ucap Net sekali lagi sebelum dirinya bangkit dan duduk disamping James. Net langsung merengkuh James kedalam pelukannya. Hatinya sakit sekali melihat James yang masih menangis.
"Kenapa Phi Net gak ngabarin James sama sekali? Kalo emang Phi Net sibuk, James bakal ngerti. Tapi Phi Net sama sekali gak bales pesan James." James kembali menangis untuk melampiaskan rasa kesalnya, dirinya tidak membalas pelukan Net sama sekali. James menangis karena merasa kesal dan juga khawatir kalo Net kenapa-napa, melihat Net sudah berada didepannya dan terlihat baik-baik saja membuatnya merasa jauh lebih kesal dan juga lega.
Net semakin merasa bersalah. "Iya sayang, Phi Net tadi ada ketemu sama temen terus ngurusin toko online Phi abis itu malah ketiduran, maafin Phi Net ya. Phi Net jahat ya sama James?." Net melonggarkan pelukannya dan melihat muka James yang semakin memerah.
"Udahan ya nangisnya, nanti matanya sakit. Sekarang tidur yaa? Phi Net puk-puk ya?" Net mengusap kembali air mata James dan mengecup keningnya. Net merapihkan beberapa helai rambut James yang berantakan dan berdiri sambil menggenggam lembut tangan James. James tidak membalas apapun dan mengikuti langkah Net yang menariknya menuju kamar. Di malam itu, James tertidur dengan Net yang memeluk dan mempuk-puk punggungnya pelan, sedangkan James tak mau repot-repot membalas pelukan Phi nya itu. Edisi masih merasa kesal dan ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙋𝙃𝙄-𝙉𝙊𝙉𝙂 (NetJames)
RomanceNet sama James itu udah temenan lebih dari 7 tahun, tapi mereka menganggap hubungan mereka itu hanya sekedar phi-nong (kakak adik). TAPI emang ada ya phinong yang 24/7 selalu bareng, makan selalu bareng, main selalu bareng, salah satunya main sama y...