Menanti Sebuah Jawaban

7 1 0
                                    

"Apakah kamu sibuk mr. Lee joon? saya sebetulnya ingin tetap disini tapi karena masih ada yang harus saya urus saya tidak bisa menemani wina di sini.

Apakah anda bisa tetap di sini atau jika anda berkenan anda bisa menelepon keluarga wina agar ada yang bisa datang ke sini." kata friska, merasa percaya dengan laki-laki yang belum lama mereka kenal.

" it's okay don't worry i will be here," jawab Lee Joon.

"Thank you," Friska akhirnya pulang setelah memastikan ada yang menemani wina.

Wina masih terlelap setelah beberapa waktu lalu dokter memberinya obat penurun demam dan flu.

Lee Joon pun memilih keluar setelah ia merasakan lapar. Ia baru sadar ternyata sejak pagi hingga malam, ia belum menyentuh sedikit makanan pun.

Melihat Wina masih nyenyak tertidur, ia merapatkan selimut Wina sambil berbisik lirih.

"Wait for me, Wina...i am gonna to buy some dinner, Just for a while,"

Lee Joon berpikir secangkir kopi akan baik untuk menemaninya menginap di rumah sakit. Selain itu ia butuh beberapa makanan untuk mengisi perutnya yang kosong.

Hanya beberapa menit, Lee Joon sudah kembali ke ruangan. Ia mendapati Wina sudah duduk mencari-cari sesuatu.

"Looking for something? May i help you?"

Terkejut Lee Joon datang, Wina spontan menutup kepalanya dengan selimut. Berusaha mencari ganti untuk hijabnya yang sudah terlepas entah sejak kapan.

"Apa..apa saya seperti ini sejak tadi pagi? Apa Anda melihat jilbab saya?"

"Ou..i see. You look for this...," Lee Joon mengulurkan jilbab hitam yang tadi pagi dikenakan Wina. Dan dilepas oleh Friska karena Wina begitu berkeringat dan tampak tak nyaman.

"Ya, itu saya mencarinya...ini sepertinya sudah dibersihkan. Benarkah begitu?"

"Ya, saya membawanya ke tempat laundry,"

"Dan ini?"

"Itu saya memberikannya untukmu."

Di dalam bungkus tadi Wina menemukan dua kerudung, satu miliknya yang berwarna hitam. Satu lagi jilbab baru dengan model yang sama berwarna coklat susu.

"Terimakasih"

"Sebenarnya, saya sangat khawatir saat pagi tadi tak juga melihat kamu berangkat ke kantor.." Belum selesai Lee Joon berkata dengan raut yang amat khawatir, Wina memotong.

"Ah, Ya..saya juga berterimakasih untuk semua bantuan yang Anda berikan. Saya berhutang banyak pada anda."

Tanpa menunggu respon le Joon, Wina melanjutkan...

"Selanjutnya maaf, sepertinya ini sudah cukup larut..saya rasa sebaiknya Anda pulang ke rumah anda." Wina berusaha mengusir Lee Joon.

"Tidak! Saya harus berada di sini. Saya tahu rasanya sendirian di ruang rumah sakit yang asing ini."

"I mean, it is not right to you to stay here..."

Wina menolak kehadiran Lee Joon untuk menemaninya di rumah sakit.

"No. It is non sense to leave you alone here..how can i do that? No family, no friend.." keukeh Lee Joon, menggeleng berulang kali.

"Here i am not alone..so many People, you see that. Nurses, doctors.."

Lee joon Gi menghela nafas.

"What about your family? Have you called them?"

"It s no need."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love From DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang