3. Sembuh atau Semakin Parah?

7 3 0
                                    

Comeback, Fan Meeting, Music Show, Awards.

5 bulan terasa sangat cepat.

Dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan Seonghwa. Membuatnya pernah drop beberapa kali, dia sudah disuruh untuk istirahat, namun dia selalu menolak dan terus melakukan aktivitas yang berat.

Pernah sekali Seonghwa muntah darah di panggung, member lain tentu saja panik. Mereka segera membawa Seonghwa untuk turun stage.

Setelah tahu kejadian itu, Atiny langsung memberikan perhatian penuh kepada Seonghwa. Mereka menghawatirkan kesehatan Seonghwa.

Semakin hari semakin kurus, semakin pucat dan selalu jatuh. Seonghwa lemas, ia pusing, mual. Sakit di seluruh tubuhnya membuat imun tubuhnya turun. Ia bahkan hampir jatuh saat hanya berdiri. Dia selalu selesai dengan oksigen di mulutnya.

"Udah cukup, Hwa. Kamu istirahat." Kali ini Hongjoong langsung yang turun tangan. Setelah Seonghwa jatuh di panggung tadi, kini mereka sudah kembali ke asrama.

Awalnya Seonghwa kembali ke bawah stage dan di urus oleh staf-staf disana. Ateez jadi menunjukkan performance hanya dengan 7 anggota.

Seonghwa dilarang naik dan disuruh istirahat karena suhu badannya yang mulai panas.

Kalian tahu sendiri Seonghwa itu keras kepala. Setelah merasa ia cukup baik, ia kembali ke panggung. Menampilkan beberapa tarian dan nyanyian dengan nafas pendeknya. Beberapa kali terlihat lelah dan hanya duduk sambil menonton member lain.


•°•


"Nggak enak Jong sama yang lain.."

"Mereka bisa ngertiin kamu. Kamu juga harus bisa ngertiin diri sendiri."

"Diem disini, tidur. Istirahat yang banyak dan jangan keluar. Panggil aku kalau ada apa-apa."

"Jong, aku nggak papa. Tuh li-"

"HWA!" Teriakan itu berhasil membuat Seonghwa terdiam dan menatap leadernya takut.

"Hwa.. kita khawatir sama kamu. Nggak sekali dua kali kamu kaya gini... Kamu mungkin selalu bilang nggak papa, baik-baik aja. Tapi nyatanya? Lihat sekarang, kamu lagi demam, Hwa. Diem dan istirahat aja. Kamu udah terlalu banyak ngurus kita, gantian kita yang ngurus kamu."

"Kamu yang tertua disini, kamu bisa ngerti kami semua. Tapi nggak kami semua bisa ngerti kamu, Hwa. Kamu berharga, Hwa. Jangan kenapa-napa, jangan sampai sakit lagi. Cukup, Hwa."

"Aku sedih.. kita sedih.. semuanya sedih kamu begini, Hwa.."

"Kemana Seonghwa-hyung yang selama ini kuat? Kemana Seonghwa-hyung yang selalu marahin kami? Kemana Seonghwa imut dengan penuh energi kami..?"

"Kamu udah beda, Hwa.. kamu jadi jarang tersenyum, kamu jarang ngehabisin waktu sama kita. Kamu selalu keluar-masuk rumah sakit. Tapi bahkan kami nggak pernah tahu apa yang terjadi sama kamu."

"Cerita, Hwa... Jangan dipendam sendiri.." Hongjoong, dia berbicara begitu banyak sambil menatap Seonghwa yang sudah meneteskan air matanya.

"Hah... Hiks.. maaf.." Seonghwa memeluk Hongjoong, ia menariknya dan mendekapnya dengan erat, seolah-olah tak mau kehilangan.

"Aku nggak mau pergi, Joong.. aku sayang kalian semua... Kalian rumahku, aku udah nyaman disini.. aku nggak bakal siap untuk pergi, Joong.."

"Iya, hyung nggak bakal pergi kemana-mana.. kita bakal terus bersama, hyung."

Setelah menyelimuti Seonghwa yang sudah tertidur, Hongjoong mulai membuka ponselnya. Ia melihat jadwal aktivitas grup ATEEZ yang penuh dan akan dilakukan di hari-hari berikutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Night We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang