YES OR YES ?¿

149 17 0
                                    

Jeno rasanya ingin mengeluh saja lantaran dirinya diharuskan berdiri ditengah lapangan dengan panas yang begitu terik dipagi hari.kegiatan upacara yang wajib dilaksanakan setiap hari senin itu memang kerap mengundang banyak protesan para murid sebab cuaca yang sering terik sekali.ingin rasanya Jeno berlari kearah jajaran para guru didepan sana guna menyejukkan diri dibawah pohon-pohon mangga itu.tidak adil bukan rasanya jika hanya para siswa yang dijemur dibawah sinar matahari ketika kegiatan upacara?.

Beruntung Jeno tidak lemah,atau kalau tidak nasibnya akan berakhir pingsan dan digotong oleh anggota PMR sebelum upacara selesai.

"panas banget bangkek!"

Jeno mengangguk menyetujui ucapan Eric.memang sedari tadi Eric yang berdiri disamping nya selalu mengeluh gerah dan sesekali mengibas-ngibaskan tangan nya.

"jen,lo ngga panas apa?"

"panas lah" bisik jeno lirih agar 'tak mengundang atensi orang lain.

"tuh guru bacot nya panjang bener ya Jen,ngga tahu apa murid nya udah kepanasan hampir jadi ikan asin?!" ucap Eric kesal.

Jeno hanya tersenyum simpul merespon,bingung harus menjawab apa.lagian mereka juga hanya sebatas murid.masa iya tiba-tiba teriak minta upacara nya dibubarkan?.

Lama menunggu,akhirnya kegiatan upacara tersebut telah usai setelah hampir berlangsung selama 1 jam.Jeno beserta kawan-kawan nya yang lain langsung beranjak pergi ke kelas sebab rasa gerah yang menghampiri begitu keterlaluan.

ttak

Sebuah botol Tupperware diletakkan tepat diatas meja Jeno.entah siapa yang menaruhnya jeno pun 'tak tahu,sebelum akhirnya Jeno mendongak dan menemukan sosok pahlawan yang baru saja memberinya air minum.

"jaemin?"

Lagi dan lagi,Jaemin hanya diam dan malahan semakin memajukan botol minum nya kepada Jeno hingga mau 'tak mau Jeno menerima nya.

"minum,lo haus kan?" Jeno mengangguk terpatah.

"m-makasih"

Usai memberi sang pacar kekasih minum,Jaemin melangkah pergi dan kembali menempati tempat duduk nya.menyiapkan beberapa buku dan juga alat tulis karena sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai.

Jeno merasa jantung nya berdebar semakin kencang,tidak mengira bahwa Jaemin akan memberi nya air minum meski sebenar nya Jaemin sendiri tahu jika Jeno selalu membawa minum sendiri dari rumah setiap harinya.
tidak mau membuang kesempatan emas ini akhirnya Jeno meminum air itu dengan kondisi jantung yang masih saja berdetak kencang.humm..entah mengapa air nya menjadi berasa manis kala Jeno mencoba nya langsung dari botol milik Jaemin.apakah Jaemin menaruh gula di air minum nya? atau itu hanya perasaan Jeno saja?.

.

"buset Jen,kok muka lo bisa merah gini jen?"

Jeno memegangi kedua pipinya,memang sih wajahnya terasa hangat tapi kalau sampai merah sih Jeno juga tidak tahu apa penyebab nya.

"huh? beneran merah chan?" haechan mengangguk.

"lo habis makan apa? alergi? tapi kan ini baru jam istirahat masa iya lo udah makan duluan?" tanya Hendery.

"ngga,gw ngga makan apa-apa kok tadi.tapi...beneran merah ya muka gw?"

Mendapat anggukan teman-teman nya Jeno pun merasa takut.ia memberanikan diri meminjam kaca lipat milik Renjun dan melihat kondisi wajahnya.ughh..merah ala-ala orang yang baru saja—wait! jangan bilang karena Jaemin?!.Jeno seketika terdiam dan tiba-tiba tersenyum sembari memegangi kedua pipinya yang terasa hangat.

"anjir Jen! lo kenapa weh?!" seru Renjun dan Haechan bersamaan.takut-takut jika ternyata Jeno terkena arwah gentayangan disekolahan ini.

"h-huh?! gw...gw ngga papa kok!" ucap Jeno sambil meletakan kaca lipat Renjun dengan gugup.Jeno malu...

Keempat nya merasa sedikit heran dengan kelakuan Jeno,namun karena tidak ingin memperpanjang masalah akhirnya mereka membiarkan Jeno yang masih saja merasa gugup dan melanjutkan memesan makanan.

"ngomong-ngomong gimana nih Jen? lo udah bicara ke Jaemin soal kesalah pahaman kemarin?" tanya Hendery.

"bener tuh,jangan lama-lama ngomong nya Jen ntar dikira lo mainin hati orang lagi!" sela Chenle.

Jeno sedikit meringis dan memainkan botol kecap dimeja makan itu.

"i-iya,gw ba—"

"Jenoo!!"

serempak semua orang yang berada dikantin menatap kearah pemuda jangkung yang baru saja berteriak memanggil Jeno.

"buset Jen! gw kira lo dimana ternyata dikantin.oh ya,nih tadi gw lupa kembaliin Hape lo" serah nya kepada Jeno.

Jeno menerima ponsel nya kembali,kebetulan tadi saat dikelas Eric memang sempat meminjam ponsel Jeno untuk mencari kunci jawaban secara diam-diam.tenang saja,Jeno tidak ikut serta kok,dia hanya meminjamkan ponsel nya karena Jeno mengira Eric meminjam nya untuk hal lain.

"buat apa lo minjem Hape Jeno,ric?" tanya renjun.

"wehee,kalem bro tadi gw cuman minjem buat nyari jawaban tugas matematika" jawabnya santai.

"dasarnya govlok udah!" seru Chenle mengejek.

Eric hendak menjawab ucapan Chenle yang cukup menyinggung hati mungil nya.namun belum sempat ia menjawab tiba-tiba saja atensi nya beralih kepada Jeno.

"merem jen!"

sontak jeno langsung memejamkan kedua matanya saat eric menjulurkan tangan nya guna mengambil sesuatu di sekitaran matanya.

"gilaa mulus banget muka lo Jen,nih semut sampe mau kepleset lewat pipi lo" ucap Eric dengan beberapa tawa khas nya.

Eric tidak tahu bahwa dilain sisi teman-teman Jeno terdiam membisu dengan sesekali melirik kearah lain.kearah dimana sosok pemuda bernama Na Jaemin itu berada.sedang berdiri tepat dilorong kantin sembari memperhatikan Eric dan juga Jeno.merasa tatapan tidak meng- enakan yang telah dilayangkan oleh Jaemin pun akhirnya Chenle dan Hendery bersama-sama memberi kode dengan berpura-pura berdehem.Jeno membuka kedua kelopak matanya mencoba mencari tahu apa yang tengah terjadi dan akhirnya terjadilah adu pandang antara Jeno dan Jaemin.

"j-jaemin"

Melihat pemuda jangkung itu memutar arah,jeno pun seketika langsung merasa bersalah.apakah Jaemin marah karena mengira dirinya dan juga Eric sedang berciuman?.pasalnya Eric yang begitu terlalu dekat dan juga letak arah yang kurang pas membuat Jeno menduga-duga bahwa Jaemin pasti tengah berpikir dirinya dan juga Eric tengah berciuman.

Jeno belum sempat membahas soal kesalah paham hari kemarin tapi sekarang malah ditambah lagi.kalau sudah begini pasti Jeno akan semakin susah untuk mengatakan 'putus' kepada Jaemin sebab rasa bersalah nya.

"loh? Jen! lo mau kemana woy?!" panggil Eric.

Tetapi sayang nya Jeno sudah lebih dulu berlari menyusul kepergian Jaemin.

"ric,lo belum tahu?" tanya renjun penasaran.

"a-apa?"

"Jeno sama Jaemin kan pacaran,kok lo yang sekelas sama mereka malahan ngga tahu sih?!" Eric kini diam membeku dengan mulut terbuka lebar.cukup syok dengan berita baru yang ternyata belum ia dengar dari siapa-siapa.

"buset,g-gw ngga tahu weh!" poor Eric,sepertinya Eric tertinggal berita karena hari kemarin ia membolos.

"terus ini gimana woy?" tanya Eric takut.

dan yang lain malah mengangkat kedua bahu acuh.







tbc.

Hayoloh ric,couple kita jadi marahan gara-gara kamu🤓🤭

YES OR YES ?¿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang