.
.
.
Lea Tersungut-sungut marah sementara Arvin menyembunyikan wajahnya karena malu."Jika Tidak karena Persahabatan kita maka aku akan memutuskan Pergi, Kau begitu bodoh dan Konyol Arvin"
Ujar Lea marah membuat Suasana malam menjadi Begitu menegangkan.
Saat membuka pintu Terlihat Arvin Tergeletak di lantai dengan Gelas berisi teh yang tertumpah pecah di lantai.
Arvin tak bisa Meminum obat yang ia beli untuk membuat nya mabuk dan Bergairah hanya agar ia Bisa membuat malam spesial dengan Lea. Ia jatuh pingsan dan mengeluarkan busa.
"Bagiamana jika kau Mati hah? Dasar bodoh!!!"
Teriak Lea membuat Violet mendekat memberi isyarat agar Allan ikut menyelesaikan semua."Kami sudah tahu hubungan kalian, Tak ada Paksaan dan jangan merasa Beban kerja memberatkan kisah kalian, Kami senang dan setuju akan hal apapun asal kalian bahagia...." Ujar Allan membuat Lea menatap nya dan melihat ke wajah Violet yang tersenyum mengangguk tanda membenarkan.
Lea merasakan perasaan sama seperti Arvin tapi rasa Bakti terhadap kerja nya Menimbulkan pikiran Penghianat an terhadap bos nya ketika Mereka bersama padahal baik Allan maupun Violet tak pernah Melarang hal apapun.
"Selesai kan Semua dengan kepala dingin, Kalian sudah lebih dewasa dari ku, dan Arvin juga sudah matang sama seperti suami ku jadi kalian bebas melakukan hal apapun terlebih soal perasaan kalian" ujar Violet membuat Lea memeluknya.
"Bos Allan memang sudah matang dengan umur nya juga sudah Cukup untuk membimbing tapi Arvin dia Umur saja sudah tua kelakuan masih sama seperti anak kecil." Ujar Lea dengan nada kesal.
"Jadi maksud mu Aku tua gitu?" Tanya Allan membuat mereka sesaat saling tatap.
"Siapa bilang begitu, ah Lea dia sudah ketularan bahasa ku sayang" ujar Violet menenangkan suaminya yang seketika Tersungut-sungut mendengar kata Tua. Padahal Allan tengah bercanda dengan ekspresi marah nya itu.
"Jadi menurut Mu mas sudah Tua hmmm"... Drama di mulai. Violet menarik tangan suaminya tersebut untuk segera keluar meninggalkan Sepasang Insan yang Entah bagaimana kelanjutan itu.
"Duduk!!!" Perintah Violet langsung membuat Allan Duduk.
Violet menyendok makanan Nya dan ikut duduk di samping suaminya tersebut.
"Jangan Seperti anak kecil lagi jika Tidak maka malam ini tidak ada Hal itu lagii...." Mata Allan berbinar ia menarik kursi Violet hingga mendekat menempel padanya.
"Boleh kita mulai sekarang sayang karena Sejak tadi Itu nya Mas sudah tengang ahhhhhhh"
Satu cubitan mesra dari Violet lolos di pinggang Allan.
"Makan dulu! Hmmm" Allan Mengangguk langsung menyantap makanan Nya dengan senang, Se cepat mungkin ia Menyendok makanan agar cepat usai sementara istrinya tersebut Begitu santai hanya menggeleng. Allan sudah selesai dan langsung menyusun semua Bekas nya lagi agar rapi, dengan sabar Menunggu Violet selesai."Ahhhhhh jangan kuat-kuat Mas lupa Kalau Sedang Ingin itu jadi sangat Agresif" sungut Violet sambil Menahan Kecupan di leher nya yang mulai terasa perih,
Allan berjalan di mana langkah Violet, Tangan nya terus menggerayangi dada Violet hingga membuat sesekali Violet mendesah mati-matian menahan Ulah suami nya tersebut. Ia mencuci tangan dan Bersiap untuk istirahat.....Ssttttttt ahhhh ahhhhhh......
Tawa Violet pecah saat dirinya berhasil membuat Suaminya kian prustasi, kini mereka saling kejar dan tertawa lepas.
.
.
.
"Dasar Manja!!!" Violet mendengus dengan senyum indahnya ketika Melihat wajah suaminya masih terlelap.
