| Hug |
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♬
♬
Jo berlari menaiki tangga dengan tergesa menuju ruang latihan yang sering ia gunakan.
Saat sampai di depan pintu, ia menatap kaget kedalam sana.
Euijoo yang berdiri di dalam 'pun menoleh. "Kenapa lama sekali?" Lesunya.
Jo berjalan mendekat dengan pandangan yang terfokuskan pada tempat piano yang sebelumnya terletak indah di bagian ujung ruangan.
"Apa yang terjadi?"
"Mereka sudah memindahkan semuanya"
"Apa Harua berangkat?" Tanya Jo lagi sambil menatap Euijoo.
Sang empu menggeleng. "Tidak. Ponselnya juga dimatikan"
"Jika dia tahu, pasti dia akan sangat sedih" Euijoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Jo diam menatap lantai yang kosong. Setelahnya, ia pergi dari ruang tersebut tanpa kata yang ia lontarkan.
Euijoo yang melihatnya hanya dapat menghela nafas dan mengejar Jo.
♪
"Ruang latihan?"
"Ya. Ruang latihan di gedung sebelah" Kini mereka berada di ruang guru. Jo tengah bertanya perihal ruang latihan yang di bersihkan petugas sekolah.
"Sekarang harus di renovasi untuk di jadikan ruang paduan suara. Ada apa?" Jelas sang wali kelas.
"Tak boleh. Kami masih menggunakannya" Bantah Euijoo.
"Guru. Dimana Harua?" Tanya Jo mengubah topik pembicaraan.
"Harua?"
"Ya, aku tak bisa menghubunginya" Jawab Jo seadanya.
"Aku baru saja menelepon keluarganya. Di tak bisa datang ke sekolah karena ada urusan keluarga hari ini" Jelasnya.
"Kenapa?" Jo menunduk.
"Di mana rumah Harua?" Tanyanya lagi membuat Euijoo menatap Jo penuh tanya.
"Kau akan kesana?"
"Ya"
♪
Di sini 'lah Jo sekarang –di depan rumah Harua.
Ia menekan bel pagar hingga sebuah suara terdengar. "Siapa?"
"Aku teman Harua" Jawab Jo.
"Sebentar" Pintanya lalu menekan tombol agar pagar rumah terbuka.
Jo berjalan memasuki pekarangan rumah Harua. Ia menatap ke sekeliling yang memperlihatkan rumput hijau di sepanjang tanah.
♪
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Piano Parts | 𝐉𝐨𝐑𝐮𝐚
FanficJo hanya tak ingin kehilangan kakaknya. Namun Jo tak bisa menolak apa lagi membalik takdir. Hingga akhirnya, ia memilih untuk melupakan sang kakak dari semua yang telah mereka lewatkan dan semua kenangan yang telah terukir jelas dalam ingatan. Perl...
