Selamat Malam. Aku tidak tau kapan kalian membaca tulisanku ini namun semenjak kepergiannya, maka seluruh hariku hanya terasa pada malam hari. Gelap rasanya, mataku selalu tertutup setiap kali mengingatnya. Malam yang selalu menjadi waktu yang aku tunggu , kini menjadi hantu menakutkan yang siap menerkamku dengan kenangannya.
Aku kehabisan cara untuk menakhlukkanmu. Namun, aku menolak untuk kehabisan cara mencintaimu. Kisah kita mungkin telah berakhir malam itu. Suara yang pernah aku harapkan akan mengucapkan ijab Qobul atas namaku, justru malah mengundang kata perpisahan itu.Tapi seperti yang aku ucapkan dulu bahwa tulusku akan tetap sama , rasaku akan tetap namanya cinta, meskipun aku harus memaksa agar bisa rela.
Terimakasih untuk Allah SWT yang telah memberikanku kesempatan untuk bisa mencinta dan menulis aksara selain lewat doa. Terimakasih untuk kamu semua baik itu keluarga,sahabat terbaikku, dan juga untuk kamu yang membuatku menulis cinderamata ini untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abadi Dalam Penaku
Fiksi RemajaTeruntuk kamu yang pernah aku kira akan menjadi jatukrama (pasangan hidup) , meski kini kamu dan aku tak mampu lagi untuk bersama. Namun izinkan aku mengabadikanmu dalam sebuah karya, setidaknya jika dalam pena Tuhan kau dan aku tak mampu untuk men...