Yang hampir semua orang tidak tahu, putri itu sering keluar dari 'kurungannya'. Hanya satu pelayannya yang tahu. Yang membantunya untuk bisa keluar dari 'kurungannya'.
Untuk mengelabuhi semua orang, dia memyamar menjadi seorang pria. Hampir setiap hari dia keluar untuk menikamti dunia luar.
Terkadang ia juga ikut latihan berpedang bersama para kesatria. Hari berikutnya dia akan menjelajah ke pasar. Saat cuaca bagus dia akan pergi ke tempat favoritnya, yaitu di bawah pohon rindang di samping sebuah danau.
Tempat itu ada di tengah-tengah hutan. Dia akan membawa buku untuk di baca di sana, terkadang juga hanya tidur menikmati suasana alam yang sejuk.
Tapi saat ini suasana hatinya sedang buruk, padahal cuaca sedang cerah hari ini. Itu karena dia mendengar sang ayah akan menjodohkannya dengan seseorang.
Dia sendiri tahu alasan kenapa dirinya di kurung. Ya!! Itu karena firman bodoh itu.
Saat ini dirinya sedang membaca buku. Mencari-cari sesuatu tentang iblis yang ada di tubuhnya.
"Iblis itu akan menetap di tubuhnya. Tidak ada masalah jika sang wadah dapat mengendalikan iblisnya. Itu akan sangat berbahaya jika iblis di tubuhnya yang mengendalikan wadahnya."
"Oke, berarti aku harus bisa mengendalikannya kann." gumamnya.
Setelah mencari-cari, dia akhirnya menemukan buku ini. Buku yang membahas tentang iblis yang mendekam di dalam tubuh.
Sebenarnya itu adalah buku cerita biasa. Tapi siapa tahu bukan, kalau kebenaran itu ada di buku tersebut di balut cerita yang menarik pembacanya.
Buku cerita ini mirip dengan keadaannya. Villain di buku itu mempunyai iblis di tubuhnya, sayangnya dia tidak bisa mengendalikannya, akhirnya dia menyebabkan banyak kerusakan hingga sang heroin datang untuk menyelamatkan dunia. Dan cerita itu berakhir.
"Helena!"
"Ya Yang Mulia."
"Kapan pertemuan dengan calon tunangkanku di adakan? Apakah malam ini?" itu adalah kabar yang membuat suasana hatinya begitu buruk hari ini.
Ya kemarin, sang ayah mengunjunginya dan memberi kabar bahwa dia akan segera bertunangan.
"Ya, Yang Mulia, malam ini adalah malam pertunangan anda."
"Huhhh, bantu aku bersiap Helena!"
"Mari Yang Mulia, saya akan membantu anda bersiap."
***
"Sederhana saja Helena!"
"Tapi, malam ini adalah salah satu malam yang penting untuk anda yang mulia. Anda akan bertemu dengan calon tunangan anda. Anda harus memberi kesan yang mendalam untuk pertemuan pertama kal_"
"Sudahlah Helena, kepalaku sakit mendengarmu bicara. Terseeah padamu saja."
"Baik yang mulia." ucap Helena sambil tersenyum.
Tak lama kemudian Helena selesai mengiapkan tuan putrinya. Saat ini Sang Putri terlihat anggun dan feminim.
"Ini seperti bukan aku Helena." ucap sang putri yang merasa heran.
"Anda sungguh cantik dan mempes_"
"Hentikan ucapanmu itu Helena."
Helena lalu melipat bibirnya ke dalam. Apa ada yang salah dengan ucapannya? Dia merasa tidak ada yang salah.
"Aku lebih kamu menyebutku keren dan perkasa." memang tuan putri kita satu ini tidak seperti putri pada umumnya bukan.
"Tapi anda adalah seorang putri yang mulia, bagaimana saya bisa menyebut anda perkasa saat anda terlihat fem_"
"Hentikan Helena, atau iblis yang ada di tubuhku akan bangkit dan memakanmu." dia hanya menakuti Helena saja. Mana mungkin iblis itu akan bangkit hanya karena asalah sepele. Helena juga mengetahui itu.Tapi dia tetap mematuhi tuan putrinya.
"Ayo kita turun."
"Mari, yang mulia."
***
Sesampainya di meja makan, sang raja juga baru saja turun bersama dengan ratu dan putri mahkota. Dia lalu memberi salam.
"Tidak usah berlebihan begitu, kita adalah keluarga." ucap sang raja yang di balas senyuman oleh sang putri.
Mereka akhirnya menuju ke ruang jamuan bersama-sama.
"Apa kabarmu Alicia?" tanya sang putri mahkota.
"Baik, yang mulia putri mahkota."
"Jangan berlebihan begitu Alicia, kita adalah saudari kembar." saudarinya memang selalu memanggilnya seperti itu, itu yang tidak ia suka dari saudarinya. Alicia hanya tersenyum singkat.
Tak lama kemudian mereka sampai di tempat jamuan. Di sana sudah ada tamu yang menunggu.
Melihat rajanya datang, mereka lalu berdiri memberi salam. Dan kembali duduk ketika anggota kerajaan sudah duduk di kursinya masing-masing.
Tatapan heran tamunya di abaikan oleh sang raja. Sepasang suami istri terlihat berbisik sambil menatap ke arah Alicia.
"Ehmm, Selamat malam semuanya." sapa sang raja yang di balas oleh tamunya.
"Silakan nikmati hidangannya." lanjut sang raja.
Acara makan malam bersama pun di mulai. Mata Alicia sedikit beredar mengabsen tamu yang ada. Sepasang suami yang sedang berbisik dan seorang pemuda rupawan.
Pandannya berhenti kepada pemuda yang ada di sebrangnya. Wajahnya rupawan. Mungkin dia adalah pria tertampan yang pernah ia lihat selama ia keluar dari istana.
Pria itu seperti dirinya. Sedang mengamati seseorang. Ia mengikuti arah pandangan pria itu, pandangannya berhenti ke arah sang putri mahkota yang ada di sampingnya.
Alicia hanya tersenyum simpul dan melanjutkan makannya.
Tak lama kemudian makan malam itu selesai. Acara akan di lanjut di ruang diskusi.
Setelah semua orang, yang berjumlah 7 orang itu masuk ke ruang diskusi, pintu pun di tutup. Dan pembicaraan inti pun di mulai.
"Jadi, perkenalkan, dia adalah Alicia Arch, putriku." pekikan lirih terdengar dari perempuan paruh baya. Dia lalu menutup mulutnya. Sedangkan suaminya mencoba tetap tenang.
"Ya, selama ini aku menyembunyikannya." jelas sang raja.
"Aku ingin anakmu menikah dengannya." lanjut sang raja langsung pada intinya.
"Maaf yang mulia, saya akan menikah dengan siapa?" sang pemuda itu akhirnya buka suara, setelah sebelumnya hanya menatap ke arah sang putri mahkota. Dia bahakan mengabaikan kenyataan bahwa sang raja menyembunyikan seorang putri.
"Kau akan menikah dengan Alicia Arch, putriku, Gabriel." perkataan sang raja membuatnya menoleh ke arah Alicia.
"Bukankah saya akan menikah dengan Putri Mahkota Felicia, yang mulia?"
"Aku tidak bilang seperti itu Ksatria Gabriel."
"Tapi_"
"Aku akan memberi kalian tanah yang berada di barat, Sir Zack." potong sang raja.
Sir zack dan istrinya terlihat begitu bahagia. Tanah di bagian barat terkenal dengan tanahnya yang subur dan pemandangannya yang sangat indah.
Tanah itu adalah impian semua keluarga bangsawan. Apalagi ada desas-desus yang mengatakan ibukota akan pindah ke tanah itu. Itu membuat tanah di bagain barat melambubg tinggi harganya.
Tanpa pikir panjang lagi, Sir Zack menyetujuinya tanpa melihat raut wajah anaknya yang terlihat keberatan.
"Ya, yang mulia. Kapan pertunangan itu akan di laksanakan?" ucap Sir Zack yang terlalu bersemangat.
"Malam ini."
Gabriel lalu menatap ke arah rajanya. Bagaimana bisa raja memutuskan seperti itu. Jika tahu seperti ini, dia akan membiarkan kakaknya yang akan menikah terlebih dahulu.
Setahu Gabriel dia akan di nikahkan dengan putri mahkota. Tapi apa ini, dia akan menikah dengan putri buangan. Impiannya untuk menjadi putra mahkota pupus sudah.
Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Darkness
RomanceKerajaan Arch di pimpin oleh raja bernama Hans, dan ratunya bernama Thena, mereka mempunyai seorang putri yang begitu cantik, anggun, ramah dan juga pintar. Kerajaan itu damai dan makmur karena rajanya yang bijaksana. Tapi tidak ada sesuatu yang beg...