Setelah Gabriel dan Alicia selesai mengucapkan janji, maka pernikahan itu pun selesai. Ya, sesederhana itu.
Tidak ada pesta. Hanya ada perayaan kecil di dalam istana. Tidak sembarang krang bisa mengikuti perayaan itu. Raja tidak ingin mengambil resiko. Dengan mengadakan pesta, maka itu berarti juga memperkenalkan Alicia kepada rakyatnya.
Dan akan ada banyak orang yang akan mengancam nyawa putrinya.
Pernikahan ini pun hanya di hadiri, kurang dari 20 orang, dan di jaga ketat oleh prajurit.
Setelah itu mereka semua kembali ke istana. Jamuan makanan di adakan di dalam istana.
***
Alicia hanya mengambil segelas jus sambil mengamati tamu yang sedikit itu. Terlihat Gabriel sedang berbinvang dengan Felicia.
Senyumnya terlihat sangat tulus saat menatap Felicia. Entahlah apa yang mereka bicarakan. Alicia lalu menatap gelasnya sambil tersenyum miris yang terlihat seperti senyuman angkuh.
Merasa tidak ada yang di kenalnya, maka ia pergi ke arah balkon yang ada di sana. Ia menatap langit yang terlihat cerah siang ini. Udara pun terasa sejuk.
Alicia mulai menutup matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Lalu telinganya menangkap suara langkah kaki di belakangnya. Tapi dia tetap memejamkan matanya.
Aroma citrus yang segar mulai terhirup hidungnya. Tak lama dehaman terdengar memyapa telinganya. Dengan perlahan Alicia membuka kelopak matanya, lalu menyesuaikan cahaya yang memasuki matanya, bari setelahnya ia menoleh ke arah dehaman itu berasal.
Ya, Gabriel ada di sana. Alicia sedikit menaikkan alisnya, tanda rasa herannya akan kehadiran sang suami.
"Kenapa anda berada di sini?" tanya Gabriel, setelah ia berputar mengitari area jamuan, akhirnya ia menemukan istrinya di balkon ini.
"Kamu mencariku?" tanya Alicia meninggalkan bahasa formalnya. Bukankah mereka sudah menikah? Terasa asing bila masih menggunakan bahasa formal.
"Ya."
"Ada apa?" tanya Alicia sambil mengalihkan tatapannya ke arah langit kembali yang diikuti oleh Gabriel.
"Akan ada dansa setelah ini." Gabriel memberi tahu informasi yang tadi di terimanya.
Alicia lalu menoleh dan menatap Gabriel. Merasa heran.
"Lalu kenapa kamu kemari?" pertanyaan itu lebih membuat heran Gabriel. Bukankah ini adalah acara untuk merayakan pernikahan mereka.
"Kamu dan aku lah yang harus memulai dansanya Putri Alicia."
"Oh ya? Tidak bisakah kamu berdansa dengan orang lain saja? Aku masih ingin di sini." Alicia hanya tidak tahu saja, bagaimana caranya berinteraksi dengan orang lain. Atau apa saja yang di lakukan di acara pesta.
"Tidak bisa Putri Alicia. Ini adalah acara kita, bagaimana bisa aku berdansa dengan orang lain. Apa yang akan mereka pikirkan." jawab Gabriel di atas rasa herannya.
"Baiklah. Oh iya, bisakah kamu memanggil namaku saja. Terasa aneh saat kamu memanggil ku dengan tambahan putri." Ucap Alicia sambil berlalu dari balkon dan diikuti Gabriel di belakangnya.
"Baik, Alicia."
"Tunggu sebentar Alicia." ucap Gabriel menghentikan langkah Alicia. Alicia lalu menoleh dan menatap Gabriel dengan raut bertanya.
"Kamu bisa memegang tanganku. Bukankah kita pengantin baru?" Gabriel melakukan ini agar dirinya terlihat jika di menyayangi Alicia.
"Apakah semua pengantin baru harus selalu bergandengan?" tanya Alicia yang memang tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Darkness
RomanceKerajaan Arch di pimpin oleh raja bernama Hans, dan ratunya bernama Thena, mereka mempunyai seorang putri yang begitu cantik, anggun, ramah dan juga pintar. Kerajaan itu damai dan makmur karena rajanya yang bijaksana. Tapi tidak ada sesuatu yang beg...