Ch 4.Teman dan Duel pedang (1)

939 119 13
                                    

*Hai..reader,maaf nya kalo
alurnya agak lama.





"Baiklah, untuk pejaran hari ini,
cukup sampai disini, sampai jumpa
di pertemuan berikutnya."Ucap profesor menutup pembelajaran.

Calistio menatap beberapa siswa
yang telah beranjak pergi.Calistio termenung.

'Sebaiknya aku mengikuti mereka.'

Itu di karenakan ia tidak tau jam pelajaran berikutnya dan tidakkan nya itu hal yang wajar.

Hooam

Calistio menengok, murid laki-laki
di samping nya menguap, terbagun dari tidur nya.

"Hei, apa pelajaran nya sudah selesai?."

Anak itu mengosok matanya yang masih lengket, ia bertanya dengan Calistio.

'Siapa anak ini'

Calistio menatap heran, bagai mana
ia bisa tidur selama jam pelajaran.
Itu perilaku yang tidak menunjukan etika seorang bangsawan.

"Iya, jam pelajaran sudah berakhir."
Jawab Calistio acuh, ia menatap sekitar. Dia sepertinya harus pergi sebelum kelas ini kosong.

Anak itu terduduk tegak, suara
Calistio membuat seluruh kesadarannya kembali.

Wajahnya memucat, melihat
Calistio.

"Ma-Maafkan ketidak sopanan
saya, Yang mulia Pangeran."
Ucap anak itu, menundukkan kepalanya.

Calistio menengok, menangapinya
dengan senyum.

"Siapa nama mu?"

Anak itu menatap Calistio.

"Louis Bishicel, Yang mulia."
Jawab nya.

Calistio mendengarnya sedikit terkejut.

'Dia Louis, Duke Louis yang itu.'

Calistio teringat wajah dingin Louis saat membantai para moster di
masa lalu. Dia tidak menyangka anak berwajah polos dengan sikap baik
ini Louis.

Louis Bishicel adalah anak dari
Duke Bishicel wilayah Utara. Keluarga
Duke wilayah Utara di kenal dengan ilmu pedang nya yang hebat. Mereka menjadi salah satu pedang yang melindungi kekaisaran.

Tapi kekuasaan mereka tidak berlangsung lama setelah peristiwa itu terjadi.

Louis, anak itu mengutuk diri nya sendiri karena tertidur di kelas, ia
jadi lupa kehadiran Calistio yang duduk di sampingnya.

Dan kemudian dia bersikap tidak sopan pada keluarga kekaisaran. Sungguh itu adalah salah satu kejahatan terhadap keluarga kekaisaran.

'Semoga pangeran tidak
menghukum ku.'

Bibir Calistio melengkung. Anak
ini tau reputasi Calistio tapi dia tetap menghormatinya dengan baik selayaknya keluarga kekaisaran di perlakukan.

'Bukankah menguntungkan
jika membawanya di sisi ku.'
Memikirkannya saja membuat
sudut mulutnya berkedut.

"Baiklah, aku akan maafkan mu, tapi..." Calistio mengantungkan ucapannya.

Louis yang mau bernapas lega pun menunduk, kenapa ada tapi nya.

"...Louis jadi lah teman ku."

Louis tergaga mendengar yang di perkatan Calistio yang di ucapkan dengan nada memelas, seperti anak kecil yang meminta sesuatu.

The Return of The MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang