Makoto Navarro seorang pemuda yang berada di keluarga Mafia yang terkenal di kota Tokyo yaitu TNF, dan ia skrng sedang berada di kamar miliknya. "Gilak cape banget hari ini"-ucap mako dengan lelah. Tadi pagi hingga menjelang sore ia di tugaskan oleh Papi Rion untuk mencari informasi tentang anak SG. SG (Shadow Garden) merupakan salah satu Keluarga Mafia yang memiliki bisnis senjata sama seperti keluarga TNF. 'Ting' hp makoto berbunyi, ia segera melihat handphonenya dan benar ada pesan, pesan tersebut dari grup keluarga TNF.
"Huft.." mako menghela nafas setelah membaca pesan papinya itu. Mau tidak mau dia harus segera bangun dari tidurnya dan mandi. Lalu dia juga harus prepare senjata dan lain lain untuk keselamatannya.Waktu pun menunjukan puku 19:00, Makoto pun langsung turun ke ruang keluarga untuk rapat sebelum berangkat perang. Selang beberapa menit kemudian rapat pun di bubarkan dan mereka mulai berangkat ke tempat di mana mereka akan perang menggunakan mobil sport milik masing masing.
Setelah lama berjam jam perang pun selesai, hal yang tidak terduga TNF kalah dalam peperangan tersebut akibat kesalahnya Makoto. Beberapa keluarganya tertembak, ada yang sekarat dan ada yang pingsan. Saat sampai rumah korban korban yang tertembak kemudian di tangani oleh dokter Sui. Dan anak anak yang selamat berkumpul ke ruang keluarga untuk evaluasi perang tadi. Makoto sudah tau kalau ia akan terkena marah.
"Makoo sini maju kedepan"- ucap Rion dengan nada marah. 'Glup' Makoto menelan ludahnya sendiri dengan kasar. "Duh tamatlah riwayatku"- ucap makoto dalam hati. 'Bugh' suara pukulan, yup betul Rion habis habisan memukul Makoto tanpa ampun.
"PAPII STOPP!!"-teriak Mia melerai dengan nada marah, ia sedih kakanya di pukul habis habisan oleh papinya. "Ini pelarajan untuk Mako Mia, ini semua sudah jdi kesalahannya dan Mako harus bisa menerima konsekuensinya"-jawab Rion yang masi memukul Makoto. Di posisi sekarang Makoto hanya bisa diam menerima pukulan dari papinya itu. "Sayang sudah cukup kasian Makoto"-bela Caine sambil memandang anaknya dengan kasian."Maaf pi.. Makoto minta maaf pi, Makoto tau ini salah makoto, Makoto lalai.. makoto ga fokus sampai sampai yang lain jadi korban, maaf pi maaf"- Jawab Makoto dengan menahan tangisan. "Mako lain kali kalau perang fokus.. jangan mikir yang lain lain dulu ngertikan? Papi udah maafin kamu"-Jawab Rion dengan tenang, Caine yang peka kalau Makoto ingin menangis pun langsung memeluk Makoto. "Udah gapapa, sini mami obatin lukanya"-ucap Caine dengan senyuman lembut. Mereka berdua pun akhirnya duduk dan Caine mulai mengobati luka luka yang ada di tubuh Makoto dengan lembut.
"Mami Makoto ke kamar dulu ya.. mau nenangin diri dulu sama istirahat"-ucap Makoto dengan lirih menahan rasa sakit. "Iya, ya udah gih sana jangan lupa mandi sebelum istirahat"-jawab Caine dengan tenang. "Iyaa mii, siap"-ucap Makoto sebelum meninggalkan ruang tamu. Sekarang Makoto sudah berada di kamarnya ia bergegas mandi dan berganti baju santai, lalu bergegas ke balkon kamarnya sambil merokok melihat pemandangan malam. "Chat siapa ya? Agil kali ya.. "-ucap Makoto yang langsung mengambil Handphone nya dan langsung mengechat Agil sahabatnya saat masih di kepolisian.
Setelah membaca pesan terakhir Agil, Makoto shock apa maksud pria itu, tapi ia tidak terlalu memikirkan karna yang ia tau Agil gemar sekali yang namanya iseng, jadi Makoto mengira bahwa Agil sedang bercanda akan pesan yang ia kirim ke Makoto.Segini dulu ya gess, maapkeun kalau agak gaje dan maapkan aku juga semalam aku ketiduran jadi baru sempat up. Ditunggu chap berikutnya perihal masalah kenapa makoto di pukul oleh papinya anjayy... see you guys 👋🏻👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend??
Short StoryDORRR~~ Hehehe Disclaimer dlu sebelum membaca, cerita ini mengandung bxb ygy jdi buat kalian yang homophobic bisa di skip 🤗 OH YAA CERITA INI MENGANDUNG 100% KARANGAN SEMATA BERBEDA DENGAN RP ASLINYA TERIMA KASIH