"dek, abang pulang"
Suara bariton itu menggema hingga ke sluruh penjuru rumah.
Elang melangkahkan kakinya perlahan menuju kamar adik kesayangannya itu.
tok
tok
tok
ia mengetuk pintu kamar Arka berharap adiknya itu membukakan pintu kamarnya.
"dek? lo udah tidur?"
Senyap, tidak ada jawaban dari dalam kamar Arka.
ia terdiam sesaat lalu membuka pintu itu perlahan, ia melihat Arka meringkuk didalam selimut tebal miliknya.
"dek? lo sakit? "
Ucap elang sembari berjalan menghampiri ranjang adiknya, Arka.
Arkana menoleh sekilas kearah elang lalu kembali menutupi dirinya menggunakan selimutnya.
"huum, mungkin kecapean aja"
Gumamnya pelan bahkan hampir tidak terdengar oleh elang.
"sudah minum obat?" Tanya elang
Arka hanya menjawab gelengan kepala, sungguh ia sangat lemas!!
Elang yang mendapat jawaban itu pun hanya menghela nafasnya pelan, ia berjalan menuju laci dan mengambil kotak obat lalu duduk di atas ranjang di samping Arka.
" nih, minum obatnya" Ucap elang sambil memberikan obat dan segelas air mineral.
Arkana pun merubah posisi tubuhnya menjadi duduk senbari menyender lalu meminum obat yang elang berikan.
"kalau butuh sesuatu bilang sama gua" Ucap elang dan hanya dibalas anggukkan kepala saja oleh arka.
"gua tidur disini biar klo minta sesuatu biar gampang" lanjut nya, dan lagi² hanya dibalas oleh anggukkan kepala.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mentari mulai memancarkan cahaya nya, membangunkan dua insan yang sedang tertidur pulas sembari memeluk satu sama lain.
Arka mulai membuka matanya perlahan sembari mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang menyilaukan pandangannya.
ia menoleh kesamping dan mendapatkan elang yang masih tertidur pulas.
"bang, bangun" ucapnya sambil menggoyang kan tubuh elang agar mau bangun dari tidurnya.
"lima menit lagi" balasnya
"udah stengah 7 bang" ucap arka mengelabui abangnya.
Elang langsung bergegas lari kearah kamar mandi lalu mandi secepat yang ia bisa. Sedangkan arka hanya bisa tertawa terbahak-bahak karna melihat tingkah laku elang.
Tak lama setelahnya, elang keluar dari kamar mandi dengan wajah panik krna ia lupa kalau seragamnya ada dikamar miliknya bukan dikamar arka.
"dek, ambilin seragan gua buruan" ucap elang panik.
"pfttt hahahahha, coba liat jam" balasnya sembari tertawa kencang.
Setelah mendengar hal itu elang langsung menoleh kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 05.30 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basundara Nirankara
Teen FictionBasundara Nirankara, yang memiliki arti bumi keagungan tuhan. menceritakan tentang seorang anak yang mau tak mau harus menerima takdir yang tuhan berikan padanya, rasa sakit tentu akan berjalan pada garis takdir nya, maupun berasal dari keluarga nya...