Welcome to khuma story~
Biasakan untuk meninggalkan jejak berupa vote dan komen!!
Tandai typo, Okie?"Setiap mata memandangnya, entah mengapa irama detak jantung ku bergerak tidak beraturan seperti biasanya"
- Azley Jeongwoo Gaverio -
"Woy, Mayla! Bagi contekan pr lo, dong?" Sebuah tangan kekar mendarat tepat di atas kepala seorang gadis yang kini tengah menatap ponselnya dengan seksama.
Gadis tersebut pun lantas menoleh, menatap sebal sesosok manusia yang berada di hadapannya kini. "Lo! Kebiasaan banget, nyontek pr. Padahal otak lo lebih encer dari gua, anjir," ketusnya. Namun, tetap saja memberikan bukunya.
"Hehe, makasih ya, Mayla Arumika ... Utututu, jadi makin gemes, deh!" Setelah menerima buku tersebut, sosok manusia itu, lantas segera berjalan menuju mejanya dan mendaratkan tubuhnya di sana.
"Berisik banget, untung temen," gumam gadis tersebut dengan nama lengkap Mayla Arumika.
Interaksi mereka berdua pun tak jauh dari pandangan seorang anak laki-laki yang duduk di pojok belakang. Anak laki-laki tersebut menatap lamat-lamat dari awal hingga akhir interaksi antara Mayla dan temannya yang diketahui bernama Axley Tsaabit Abranda.
"Kalau suka, ungkapin bro! Bukannya, malah ngelihatin dari jauh." Tiba-tiba saja sebuah tangan menepuk bahunya.
Dengan reflek, anak laki-laki tersebut menoleh lalu menatapnya dengan sebal. "Mana mungkin gua suka sama dia? Orang kita cuman temen, kok," ucapnya dengan ketus dan senyuman sinis yang terukir di wajahnya.
"Ya, itu dilihat dari luar. Kita, kan, gak tahu kalau dalam hati lo itu, gimana?" lanjutnya dengan kekehan ringan, menatap anak laki-laki itu, dengan tatapan penuh arti.
Anak laki-laki itu, tidak langsung menjawab, melainkan terdiam sejenak. Membenarkan ucapan temannya ini, dalam hatinya. Ia pun menghela nafas panjang yang membuat temannya menatapnya aneh.
"Lo? Masih belum mengakui, kalau sebenarnya diri lo itu, udah jatuh ke dalam pesona dia?" tanya nya dengan senyuman menggoda yang membuat anak laki-laki itu, dengan segera memukul kencang bahu temannya.
"Awsh ... Lo masih belum sadar, Azley Jeongwoo Gaverio? Kalau perilaku lo ke dia itu, udah ketara jelas bahwa lo tertarik sama dia. Ah, bukan. Bukan tertarik lagi, tapi udah di tahap suka." sambungnya lagi, kali ini benar-benar dengan senyuman yang membuat anak laki-laki pemilik nama Azley itu menatapnya jengah.
"Oh ayolah, gua sama dia cuman temen! Gak ada perasaan lebih kayak tertarik atau suka seperti yang lo kira. Jadi, stop comblangin gua sama nenek lampir itu, Maheswara Yedam Siantero," jelas Azley dengan tatapan sengit menatap temannya yang biasa ia panggil Mahes tersebut lalu memalingkan wajahnya keluar kelas, tepatnya ke lapangan dengan hamparan hijaunya rerumputan.
Tapi, gua ragu sama omongan gua sendiri. Apa benar? Gua mulai suka sama, tuh, nenek lampir? Ya, kalau untuk tertarik, sih ... Gua akui, kalau gua tertarik sama dia. Maksudnya tertarik ngeledek dia, bukan tertarik dalam hal lainnya kayak perasaan.
"Permisi!" Tiba-tiba saja suara bariton dari arah pintu kelas menginterupsi semua murid kelas IPS 2-3 yang langsung mengalihkan atensinya ke sosok tersebut, kecuali seorang Azley yang masih setia menatap luar jendela.
"Iya? Ada yang bisa saya bantu?" tawar sosok laki-laki bernama Jidan tersebut yang merupakan ketua kelas tersebut.
"Ah itu, kak Azley dipanggil sama Pak Ramdan, katanya suruh datang ke ruang musik," sahut sosok bariton tersebut yang ternyata adik kelas mereka.
Azley yang mendengar namanya disebut pun langsung menolehkan kepalanya ke arah sosok tersebut lalu mulai mengembangkan senyuman lebarnya. "Oke, makasih atas informasinya, ya, Niko!" timpal Azley yang bergegas berdiri dan melangkah keluar kelas.
Adik kelas yang diketahui bernama Niko tersebut pun lantas tersenyum lalu mengangguk, berjalan meninggalkan pintu kelas tersebut.
"Azley, woy! Tunggu gua anjir," panggil Mahes dari arah belakang yang mulai mengekori Azley.
Azley hanya mengacungkan ibu jari tangan kanannya seraya terus berjalan lurus dan menolehkan kepalanya sama sekali.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pendiam? Aneh. Tidak seperti biasanya," gumam seorang gadis yang kini sedang duduk dalam kelas IPS 2-3 menatap penuh tanya ke arah sosok Azley yang keluar tanpa sepatah kata pun.
"Syukurlah gua dipanggil, kalau gak, pasti gua udah badmood di kelas." Azley tersenyum ketika menatap sebuah pintu dengan tulisan music room diikuti dengan Mahes yang masih berlari kecil mendekatinya.
"Langsung masuk aja lah, kuy!" ajak Mahes ketika tubuhnya telah berdiri tegap di dekat sosok Azley yang sedang tersenyum tipis.
Azley pun mengangguk, lalu membuka pintu tersebut dan berjalan masuk serta Mahes yang mengekorinya di belakang.
Duh! Kayaknya ini rekor Khuma selama update cerita di wattpad, deh ...
Hehehe, tapi Khuma senang, bisa update selancar ini. Ya, walaupun, beberapa cerita lainnya masih belum diup karena terkendala >•<
Doakan Khuma, ya ... Semoga ke depannya bisa makin lancar dan sering up seperti ini~
Rabu 17 April 2024
Khumachan
KAMU SEDANG MEMBACA
We Can('t) be FRIEND [ Park Jeongwoo ]
Fanfiction"Kalau dari awal kita tidak bisa bersatu karena kata teman, lantas mengapa kita dipertemukan jika pada akhirnya hanya aku yang terperosok dalam jurang menyesakkan ini?" Sebuah kisah singkat yang menceritakan tentang seorang Azley Jeongwoo Gaverio s...