01 • Uang dan Kenikmatan

3.2K 62 2
                                    

Aku pertama kali bertemu Kang Asep ketika dia datang melamar pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di rumahku. Dia adalah seorang lelaki gagah dengan tubuh kekar dan wajah tampan. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikannya saat bertemu dengannya.

Setelah liburanku bersama aktor gay favoritku selesai, aku pun kembali ke rumah. Di sana, Kang Asep sedang membersihkan rumah tanpa mengenakan kaos. Keringatnya mengalir di tubuh indahnya, membuatku tergoda untuk mencicipi kekar tubuhnya itu.

"Eh, Pak Aldi sudah datang. Gimana liburannya?" tanya Kang Asep dengan ramah.

"Iya, Kang, liburannya seru," jawabku. Karena malu dan tidak ingin Kang Asep melihat penisku yang berdiri karenanya, aku segera masuk ke kamar.

Sore harinya, aku menghampiri kamar Kang Asep untuk memberikan upah kerjanya. Dia bersyukur dengan upah yang aku berikan, tetapi wajahnya masih terlihat murung. Kang Asep mengungkapkan bahwa dia sangat membutuhkan uang untuk keluarganya di kampung. Aku melihat ini sebagai kesempatan emas untuk mendekatinya lebih jauh.

"Kang Asep, saya punya tawaran yang mungkin bisa membantu," kataku.

"Apa itu, Pak?" tanyanya dengan mata berbinar-binar, berharap-harap cemas.

"Saya ingin memperkenalkan Kang Asep dengan dunia yang berbeda, tapi ini bisa sangat menguntungkan," jawabku, tersenyum tipis.

Aku menjelaskan padanya tentang dunia gay dan bagaimana dia bisa menjadi model di video porno yang akan aku produksi. Awalnya, dia tampak ragu dan malu.

"Kang, ini aman dan bayaran cukup besar. Kamu hanya perlu tampil di depan kamera, tidak lebih," bujukku.

Ragu, tapi karena terpepet Kang Asep menerima tawaranku.

Esok harinya, aku mengatur pertemuan antara Kang Asep dan Erul, temanku yang sudah berpengalaman dalam hal semacam ini. Kami bertemu di hotel yang sudah kusiapkan.

Kang Asep duduk di kasur dengan tubuh kaku, terlihat jelas bahwa dia belum pernah melakukan hal seperti ini dengan pria. Erul mulai berbicara dengan lembut, mencoba membuatnya merasa lebih nyaman. Sementara itu, aku sudah siap di sudut ruangan, siap merekam setiap momen antara Erul dan Kang Asep.

"Ayo, Kang Asep, rileks saja. Anggap ini pengalaman baru yang bisa mengubah hidupmu," Erul berkata dengan suara lembut dan penuh keyakinan, membuat Kang Asep mulai tenang dan siap menjalani apa yang telah direncanakan.

Adegan dimulai dengan Erulmelepaskan kaos milik Kang Asep. Lalu Erul menikmati tubuh kekar Kang Asep.Sentuhannya menjadi lebih berani. Ia menjilati setiap bagian tubuh Kang Asepdengan penuh gairah. Lidahnya bergerak perlahan, menelusuri leher Kang Asepyang tegang, kemudian turun ke dada yang bidang. Erul tidak hanya  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kang AsepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang