bab 3

168 28 3
                                    

"Ayah kenapa bel " Tanya rusia yg merasakan pirasat yg tak enak

"Ayah meninggal kak " Jawab bela sambil menangis,air mata rusia yg baru saja kering kembali menetes

"Kak lo dari saja,lo tau gak tadi ayah terus manggil nama lo,dia bilang ingin menemui mu untuk ya terakhir kali nya,tapi kenapa lo baru datang saat ayah sudah pergi " Tanya ukraina yg juga menangis

Tangisan rusia semakin menjadi jadi,ayah nya selalu ada saat dia butuhkan,sedangkan dia hanya untuk datang tepat waktu lun tak bisa

Ame memeluk rusia,tapi rusia langsung mendorong nya secara kasar

"Jangan menyentuh ku bajingan " Ucap rusia kesal jika saja tadi dia dan ame tak bertengkar pasti dia bisa menemani ayahnya di detik-detik terakhir nya

Ame pun mengerti keadaan rusia saat ini,dia juga harus sadar diri bukan semua hal ini terjadi karena kesalahan nya

Rusia masuk ke ruangan ayah nya,dia melihat sang ayah yg terbujur kaku membuat hati nya semakin sakit

Saat ini dia merasa seperti burung yg diincar oleh pemburu,belum sembuh satu luka sudah muncul luka lainnya

"Ayah kenapa ayah pergi,sekarang siapa orang yg akan menjadi rumah untuk ku pulang " Tanya rusia yg tentu saja tak dijawab

Belarus pun masuk ke ruangan itu dan melihat kakak mereka dalam keadaan yg hancur

Bela langsung memeluk rusia "kita harus tabah kak " Ucap bela menenangkan rusia

Rusia menggeleng kan kepala nya "kenapa bel kenapa,kenapa semua nya harus di renggut dari gue mulai dari ibu,kekasih,dan sekarang ayah kenapa dunia begitu kejam pada ku bel " Tanya rusia

Bela tetap berusaha menenangkan nya

"Sekarang gue dah gak punya siapa siapa bel " Ucap rusia patah semangat

"Jangan bilang begitu masih ada aku masih ada kak Ukrainian juga,kita saudara " Ucap bela

Di hari pemakaman keluarga ame,adik adik dari rusia,dan orang orang berkumpul di sana

Rusia menetap ayah nya yg terbaring di peti mati,dia mencoba mati matian agar air matanya tak keluar

Ibu ame menyadari itu dan langsung memeluk menantu nya itu

"Yg tabah ya sayang,ikhlasin papah mu sudah tenang di alam sana " Ucap Ibu ame menenangkan sang menantu

Rusia membalas pelukan itu,dia dapat merasakan hangat nya seorang ibu dari pelukan itu

Orang orang mulai menatap nya kasihan tak mudah untuk seorang anak kehilangan orang tua nya

Semua orang pun meninggalkan pemakaman kecuali rusia,ame dan dua adiknya

"Rus ayo kita pulang sudah mau hujan " Ajak ame melihat langit yg mulai gelap

Rusia tak menjawab dia memandang makam ayah nya sebentar meletakkan bunga lalu langsung ke mobil tanpa menunggu ame

Ame menghela nafas akan kelakuan rusia

"Apa kalian punya masalah "tanya ukraina yg melihat kepergian kakak nya

" Ya sedikit tapi gue pastikan akan menyelesaikan nya "ucap ame lalu menyusul rusia

Ame fov

Gue mengejar rusia di masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku depan

Ame melihat rusia yg memandang ke kaca,dia melajukan mobil nya

Suasana di dalam mobil sangat hening tak ada yg berniat membuka percakapan

dia berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang