1.Datang ke pesantren

34 6 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُه
Sebelum membaca cerita alangkah baiknya membaca dulu deskripsi.
syukron
.
.
.
Jangan lupa shalawat kepada baginda kita.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di pesantren Ar-Rasyid, Tepatnya di gerbang pesantren tampak seorang gadis dengan pakaian gamis hitam dan khimar berwarna navy.

Saat sedang berpelukan dengan kedua orang tuanya,lebih tepatnya bersama Bundanya, suara lembut seseorang terdengar memanggilnya.

“Latifah... ”Panggil Hasbi-Ayahnya.Nama lengkapnya adalah Hasbi Alhadi.Beliau ialah seorang pengusaha sukses, dan juga pemilik pondok pesantren Al hadi.

Latifah pun mendongakkan kepalanya, melihat sang ayah menginstruksikan kepalanya agar melihat apa yang dilihat sang ayah, saat latifah menoleh,latifah melihat ada lelaki paruh baya, dan di sampingnya juga ada wanita paruh baya, mereka tersenyum kearah latifah.

Sepertinya mereka suami istri,batin latifah.

“Assalamu'alaikum”ucap mereka berdua.

“Wa'alaikumussalam”jawab latifah dan kedua orangtuanya serempak.

“Kenapa disini, hayu masuk ke ndalem, ayo Ning Tazki”ucap wanita paruh baya itu-Aisyah Syalsyabillah Ar-Rasyid.Yang tidak lain ialah Bu Nyai atau kita sebut Ummi Aisyah, dan lelaki paruh baya yang disamping nya- Muhammad Irsyad Ar-Rasyid, pemilik P.P.Ar-Rasyid.

kok beliau tau ya nama panggilan aku, terus kenapa juga beliau tau kalo aku seorang ning?batin latifah bertanya-tanya.

Mereka berjalan beriringan menuju ndalem, tapi latifah di belakang mereka seorang diri. Latifah menengok kan kepalanya ke kanan dan ke kiri, hanya melihat sekilas saja, karna latifah nunduk.

Latifah melihat banyak sekali santriwati dan santri ikhwan yang melihatnya, ada yang menundukkan pandangannya, ada yang biasa saja, ada juga yang menatap nya kagum dan sinis.
                                 .....

Sesampainya di Ndalem orang tua latifah di persilahkan untuk duduk oleh Ummi Aisyah.Mereka berbincang bincang dan melupakan Latifah seorang diri.Latifah yang sedari tadi hanya diam menjadi bosan, akhirnya latifah memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan bertemu dengan sahabatnya tidak lupa berkenalan dengan santriwati lainnya.Akan tetapi....

“Ekhem, Assalamu'alaikum”

Mereka semua menoleh kearah pintu, yang dimana terdapat seorang pemuda yang tampan,tinggi,memiliki mata tajam seperti elang dan tidak lupa memakai baju koko,sarung,dan peci berwarna hitam,dan jangan lupakan pemuda itu membawa koper berwarna hitam juga.Serba hitam pikir latifah.

Latifah terpana oleh ketampanan pemuda itu, tapi sedetik kemudian latifah menundukkan kepala nya, karna tidak sengaja bertatap tatapan dengan pemuda itu.

“Wa'alaikumussalam, Ma sya Allah anak ummi sama abi udah pulang, kenapa gak ngabarin sih, sini nak!”perintah ummi Aisyah. Pemuda itu lantas tersenyum tipis lalu berjalan menuju ummi-nya itu dan langsung memeluk ummi Aisyah dan Abi Irsyad.

Pemuda itu melirik kepada latifah, dan setelahnya ia melihat juga ada orang yang sangat ia kenal dan rindu,,,Ummi nya yang mengerti membisikkan sesuatu dan langsung membuat pemuda itu terkejut, tapi sedetik kemudian pemuda itu merubah ekspresi nya menjadi datar kembali.

“Gus latif?, ini... Athar kan? ” Tanya  Annisa-Bundanya Latifah.

“iya,amma?”jawab pemuda yang bernama Gus latif ralat Athar itu sambil tersenyum tipis saking tipisnya sampai tidak ada yang sadar jika athar ini tersenyum.

“Ma sya allah... udah besar aja, dulu terakhir ketemu masih kecil, masih cubit cubit pipi thazki, oh iya jangan panggil amma dong kayak sama siapa aja panggilnya Bunda aja”ucap Bunda Annisa itu sambil terkekeh.

Mendengar jawaban seperti itu gus latif jadi mengingat masa lalu, pan dia berumur tujuh tahun, dia pernah mencubit pipi balita perempuan yang dipanggil olehnya dengan sebutan Thazki.

Sang empu yang di sebut namanya menoleh kearah bundanya. pipinya menjadi merah bukan baper tapi malu. Kok bunda kenal sih sama ni orang, mana tadi sebut nama thazki lagi. batin latifah Menggerutu kesal.

“iya bunda”jawab gus latif.

Astaghfirullah thazki, mungkin dia eh ralat gus latif itu teman masa kecil kamu, DULU.batin latifah.eh tapi kata.. bunda.. bilang 'Athar'... Bang Athar maksudnya, tapi masa sih, jangan jangan aduh mampus, mending tanya aja deh ke bunda. batin latifah lagi.

Setelah mendengar jawaban seperti itu kedua orang tua gus latif maupun kedua orang tua latifah izin keluar, karna ingin melihat lingkungan pondok dan mengobrol santai.

Latifah tidak menyadari bahwa dia di tinggal bersama Gus Latif ber dua saja di ruang tamu ndalem. Saking fokusnya membatin latifah tidak menyadari akan kepergian kedua orang tua nya itu. Gus latif yang canggung karna berdua saja pun melihat kearah latifah sekilas, kepala yang nunduk dengan dahinya yang berkerut seperti orang kebingungan. pikir gus latif sambil tersenyum.
                                .....
beda lagi nihh senyumnya lebar, dasar laki kalo udah menyangkut cewe ada aja🙂_author
                                .....
“Thazki... ”panggil gus latif dengan nada lembut.

~~~
oh iya spoiler sedikit, Bunda Annisa itu sahabatan sama Ummi Aisyah, dan pas umur 7 tahun athar ini main ke rumah thazki. Umur latifah itu sekitar 2 tahun lah, trs mereka di jodoh jodohin sama ortu mereka.
~~~
Gimana part ini?
afwan yah kalo tidak menarik atau mungkin ada kesalahan, kalo ada typo komen biar saya revisi, jangan lupa vote sebanyak banyaknya, sebarkan di medsos kalian ya biar rame. komen juga yang random biar aku semangat ngetiknya
barakallahu fikum

Wassalamu'alaikum
Garut, selasa 16 april

WIFE GUS LATIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang