BAB 1

309 51 4
                                    

Sejujurnya Lavender bukanlah penggemar anime/manga. Tapi melihat keantusiasan temannya saat memberitahunya bahwa One Piece karya Eiichiro Oda akan dijadikan live action, ia mau tak mau ikut senang dengan temannya. Dan akhirnya setelah sekian lama waktu yang ditunggu-tunggu One piece live action akhirnya keluar, betapa antusiasnya Lena mengajak Lavender untuk menginap di rumahnya menonton serial One Piece live action, membuatnya mempertanyakan kembali tentang ketertarikannya, Lena begitu menyukai karakter Roronoa Zoro begitulah yang selalu Lena ocehkan padanya. Zoro, Zoro dan Zoro. Selalu seperti itu.

Seperti saat ini mereka tengah menonton One Piece live action eps 5, sejauh ini karakter Luffy selalu membuat Lavender tertawa, Lavender sangat menyukai Monkey D Luffy, bocah yang selalu menyatakan dirinya akan menjadi raja bajak laut, Lavender menyukai rasa percaya diri dan keceriaan yang ada dalam diri Luffy.

”Zoro keren banget gila!”. Seru Lena saat ia mencubit pipi Lavender dengan gemas. Ahh Lavender selalu menjadi pelampiasaan rasa gemas Lena, temannya ini memang sedikit bar-bar. Dibandingkan dengan dirinya.

“Berhentilah mencubit pipiku Lena, aku tau kau begitu menyukai karakter Zoro, tapi jangan melampiaskan rasa gemasmu padaku”. Keluh Lavender, ia menggosok pipinya dengan kasar, seolah mencoba menghilangkan warna merah di pipinya.

Lena yang mendengar keluhan sahabatnya hanya bisa terkikik dengan geli. “Maafkan aku Laven..”. candanya.

Tapi kelakuan Lena terus ia lakukan berulang kali saat karakter Zoro muncul dilayar televisinya. Ia mencubit kembali pipi Lavender.

“Jadi, Laven..katakan padaku, karakter siapa yang kau sukai..?”. Lena bertanya, saat kini Lavender memfokuskan kembali pandangan nya ke depan layar kaca di depannya.

“Aku menyukai Luffy, dia memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan juga sikap yang ceria, mungkin jika aku berteman dengan nya, dia akan selalu membuatku tertawa…oh ya dan selain itu aku menyukai karakter Sanji walaupun dia memang genit, tak bisa di tampik dia benar-benar menawan”. Jawab Lavender, saat ia kini melirik Lena yang duduk disampingnya dengan mata sahabatnya yang berbinar menatapnya.

“Aku setuju, Sanji memang menawan. tapi zoro benar-benar keren..dan tampan”. Sahut Lena matanya berbinar penuh dengan kegembiraan.

“zoro memang tampan..”. Sahut Lavender singkat. Saat Lena kini memandangnya dengan senyuman liciknya.

“Akhirnya kau mengakui bahwa Roronoa Zoro memang tampan..”.

Saat Lavender melirik ke samping temannya, Lena kini menatapnya dengan serius. Seolah tontonan televisi yang masih menayangkan One Piece, ia abaikan. Dan fokusnya hanya pada dirinya. Lavender bingung dengan kelakuan sahabatnya ini.

Lena masih menatapnya dengan serius.

“Jika kau memasuki One Piece dan bergabung dengan kru topi jerami Luffy, kau ingin menjadi apa?”. Lena bertanya padanya, membuat Lavender tertawa mendengar ucapan yang keluar dari mulut temannya.

Tapi Lena tak tertawa, sahabatnya tak tertawa. Lavender bisa melihat keseriusan dalam pantulan mata Lena sahabatnya.Ucapan nya serius.

“Kau serius bertanya seperti itu padaku Lena..”. Lavender menghela nafas dengan bingung, ia tampak berpikir, tapi ia tak menemukan jawabannya.

“Aku tidak tau, sejujurnya mungkin akan sangat berbahaya jika kau bergabung dengan bajak laut bukan…”. Lanjut Lavender, ia bergidig ngeri saat mengingat eps 1 One Piece live action saat Alvida seorang bajak laut wanita yang menggertak Koby, tapi ia senang akhirnya Koby mengikuti Luffy setelah mengalahkan Alvida. Atau Arlong manusia ikan yang kejam.Hah mengerikan sekali.

“Aku tau kau akan menjadi apa Sahabatku yang cantik..!”. Seru Lena, wajah seriusnya telah terganti dengan raut wajah yang kini terlihat antusias. Saat kini Lena mengamati fitur wajah Lavender dengan seksama.

“Apa..?”. Tanya Lavender ia terlihat Bingung dengan keantusiasan Lena.

“Kau akan menjadi putri duyung! Lihatlah matamu yang berwarna ungu itu, kau pasti akan terlihat menawan, dengan warna ekor yang sama dengan warna matamu..”.

Lavender tertawa mendengar khayalan temannya Lena, apa katanya, menjadi putri duyung, itu tidak mungkin. Memang warna mata Lavender berbeda dengan mata pada umumnya, itu berwarna Lavender atau ungu? . Itu sebabnya orang tuanya menamainya Lavender. Sejak bayi warna mata Lavender memang berwarna ungu. Kedua orang tuanya khawatir jika putri mereka mempunyai kelainan atau penyakit dan membawanya kedokter setempat. Tapi dokter bilang baik-baik saja, warna matanya langka. Dan itu tidak menyebabkan kerusakan apapun pada matanya. Padahal dalam keluarganya tak ada sanak saudara yang memiliki warna mata seperti Lavender. Bahkan orang tua Lavender sekalipun.

“Hei! Berhentilah tertawa, aku berkata yang sejujurnya..”. Sahut Lena, saat ia mencubit pipinya kembali, Lavender mengehentikan tawanya saat ia meringis mengusap pipinya.

“Awww lena, kau memang tak bisa menjaga tanganmu tetap diam. Lagipula mana ada putri duyung dan itu cuma khayalan mu saja, lagipula aku tak ingin menjadi bajak laut”. Jawab Lavender panjang lebar.

Lena menggelengkan kepalanya dengan frustasi.

”Tunggu saja, kau akan bergabung dengan bajak laut kru topi jerami dan menjadi putri duyung titik.” Lena kekeh dengan pendiriannya, membuat  Lavender menyerah, ia merasa matanya perih, ini sudah malam dan mereka belum tidur, telalu asyik menonton One Piece.

“Sebaiknya kita tidur Lena, ini sudah malam..”. Ajak lavender, ia menguap dan menggeliatkan badannya.

“Hmmm baiklah. Ayo kita tidur..”. sahut Lena, mengikuti Lavender dibelakangnya. Mereka menginap bersama. Lagi pula besok hari libur kerja, jadi mereka tak perlu takut untuk bangun kesiangan.

“Kau maukan menjadi putri duyung dan menjadi bajak laut..?”. Tanya Lena sekali lagi, saat ia menarik selimut dengan erat. Lavender hanya bergumam menjawabnya, ia sudah mengantuk.

“Jawab dulu pertanyaanku Laven..jangan dulu tidur..”. Lena merengek dan menarik selimutnya, membuat hawa dingin menyerbu kulitnya.

“Lena jangan mengganggu tidurku…ini sudah malam..”. Lavender menjawab dengan matanya yang menyipit menarik selimutnya kembali.

“Tidak! Kau harus menjawab dulu sebelum tidur. Ini sangat penting!”. Seru Lena tak mau mengalah.

Lavender dengan terpaksa membuka matanya, dan menatap Lena dengan lelah.

“Baiklah Lena, aku akan menjadi putri duyung dan bergabung bersama kru topi jerami menjadi bajak laut, apa kau puas sekarang..”. Jawab Lavender, sesekali ia menguap.

“Ya aku puas..Baiklah kalau begitu sahabatku yang cantik tidurlah kembali dan nantikan petualanganmu..”. Sahut Lena dengan gembira, tapi Lavender tak menjawabnya ia melihat sahabatnya sudah terlelap. Lena menatap lavender dengan intens, bibirnya tersenyum penuh dengan rahasia yang tak bisa ia ungkapkan.

So sejauh ini bagaimana fanfiction ini... Gak sabar ketemu My Love Roronoa Zoro ❤

My Lavender (One Piece Live Action) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang