Fyi nulis butuh perjuangan lagi banyak part yang ku hapus tiba tiba karena kit hati kemarin 🤣 dan mau balikin lagi ternyata gak bisa
Jadi terima aja lah ya😉
__
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Papa kenapa Mom bangun dari pingsan nya?"tanya milia melihat bright yang berdiri di samping nya
"Kata dokter sebentar lagi bangun"jawab bright mengelia kepala putri nya lembut
"Papa jangan sentuh rambut Mia"rengek milia saat rambutnya di elus
"Kenapa papa tidak boleh mengelus rambut Mia?"tanya bright penasaran
"Jangan papa, rambutnya lagi banyak yang lepas nanti kalo di elus terus kepala milia nanti jadi botak gimana"tutur milia membuat bright tertawa mendengar nya
"Sejak kapan kepala bisa botak karena di elus milia?"tanya Bright
"Gak tau tapi yang jelas rambut Mia setiap di elus atau di sisir banyak yang rontok jadi mia tidak ingin sisiran rasanya takut kepala Mia botak"jawab milia mengedikan bahunya
"Sejak kapan rambut Mia rontok?"tanya bright penasaran
"He'um sebentar Mia ingat ingat dulu"ucap milia mengingat ingat kapan mulai rontok rambutnya"sepertinya saat pulang dari Inggris papa jadi sekitar 2bulan ini deh"ucap milia telah mengingat nya
"2bulan? Awal nya banyak kah rontok nya?"tanya bright penasaran
"Awal sih tidak papa tapi beberapa Minggu ini banyak sampai kadang kepala rasanya sedikit pusing"jawab milia menjelaskan ke adaan nya
"Pusing?"tanya bright memastikan
"Iya papa"jawab milia
"Mia kita ke dokter yuk? Papa temani Mia kok"ajak bright dia tampa sadar mengingt beberapa artikel tentang kesehatan
"Untuk apa ke dokter papa? Mia tidak sakit kok"rengut Mia bingung masa gara gara rambutnya rontok harus ke dokter
"Ke dokter untuk minta vitamin rambut Mia agar tidak rontok lagi mau ya, lagi Mia juga udah lama gak chek kesehatan lagi kan kalo papa tidak salah ingat"ajak bright
"Tidak mau! Mia mau disini menunggu Mommy bangun papa"tolak Milia
"Mommy nanti di jagain Yaya sayang" ujar bright
"Tidak mau!! Mendong papa jemput phi Loui saja sana, sebentar lagi phi Loui sudah selesai les nya papa"tolak Milia dengan kekeh dan lebih menyuruh papa untuk menjemput phi nya
"Huuf.. baiklah papa jemput phi Loui dulu kalo gitu"ucap bright tidak ingin memaksa anak nya lagi dan lebih memilih mencari waktu yang tepat untuk membawa putri nya ini ke Rs
"Dadah papa"lambaian tangan Mia lalu kembali melihat ke Mommy nya yang masih menutup matanya
"Mia jangan kemana mana cukup disini, nanti kalo butuh telefon Yaya saja mengerti "perintah bright sebelum keluar dari kamar
"Ok papa"jawab Milia mengangguk setuju lalu bright pergi keluar untuk menjemput Louis di tempat les panah
..,
Unghhh...
"Mommy"panggil Milia yang mendengar suara win
Miaa....maafin Mom hkss..
"Mom tidak salah, jadi untuk apa minta maaf pada Mia?"jawab milia bingung saat melihat mommy nya tiba tiba meminta maaf padanya saat baru membuka matanya
"Karena Mom.."ucap win berhenti dia tidak tau harus bagaimana menjelaskan ke putrinya yang ada hanya airmata yang keluar "Mom boleh meluk Mia"pinta win dengan pelan
"Tentu saja"jawab milia dengan semangat lalu dia pindah ke kasur dan langsung memeluk win tampa menindih perut mommy nya
"Mommy sayang Mia"bisik win pepan di telinga putrinya
"Mia juga sayang sekali dengan Mommy, jangan pingsan lagi Mommy nanti Mia sedih"ucap Milia di dalam pelukan win
"Eum maafkan Mom ya, yang sudah buat Mia takut"ujar win mengelus rambut putri nya dengan pelan tapi saat dia mengangkat tangan nya ada beberapa helai rambut putrinya yang rontok
"Um di maafkan tapi Mommy harus sehat"jawab milia dengan suara ceria
"Mia..."
"Ya Mom, eh Mommy jangan di elus rambutnya Mia "jawab milia dan langsung berseru saat mwrasakan Mom nya mengelus kepalanya
"Sejak kapan rambutnya Mia rontok?"ucap win melepas pelukannya
"Um.. sejak pulang dari Inggris mom"jawab Milia menatap win lalu kembali memeluk win lagi
"Kenapa Mia tidak bilang ke Mommy, kalau rambutnya rontok"ucap win melihat ke Milia
"Untuk apa bilang Mommy?bukan kah rambut rontok itu biasa?"tanya Milia bingung
"Tidak bisa di anggap sepele sayang Mom,apalagi liat rambut Mia di tangan mom banyak sekali rontok nya"jelas win yang masih memegang rambut rontok Mia di tangan nya
"Tapi Mia gak mau ke dokter Mommy"rengut Milia
"Jika tidak ingin ke dokter bagaimana kalo kita ke salon untuk perawatan"
"Tidak mau juga"pekik Milia
"Huff...coba mom liat tangan Mia"pinta win Milia lansung memperlihatkan tangan nya yang ternyata ada memar
"Ini kenapa?"tanya win lansung duduk dan langsung memeriksa badan putrinya yang ternyata ada beberapa biru
"Tidak tau Mom "jawab Milia sedangkan win masih fokus ke beberapa lebam
"Mia di cubit?"
"Enggak ada yang nyubit Mommy, mungkin itu karena Mia tidak sengaja kepentok Mommy tenang saja na"ucap milia melihat sang Mommy agak pabik saat mengecek badan nya
Cklek
"Phi Loui... Mom sudah bangun"pekik milia dengan semangat saat melihat Louis masuk ke dalam kamar di ikuti bright di belakang nya
"Em"angguk Louis berjalan ke arah kasur dimana sang Mom masih fokus memeriksa badan kembaran nya
"Ada apa?"tanya bright melihat win yang sangat fokus
"Badan Mia ada lebam"ucap win dengan pelan Tampa berani melihat ke bright
"Mia habis jatuh?"tanya bright agak panik
"Tidak papa"jawab milia santai
"Mia habis di pukul orang?"
"Tidka juga papa"jawab milia menekan suaranya
"Mia emang suka tiba tiba ada biru gitu papa"ucap Louis membuat win dan bright kaget mendengar nya
"Ejak kapan itu terjadi loui?"tanya win
"He'um loui tidak ingat yang pasti Mia punya lebam biru gitu kalau Mia kelelahan Mommy" jawab Louis