Eye On U - #01

25 1 0
                                    

📚📚

Tidak terasa, libur sekolah telah usai.

"Mir, ayo buruan! Udah siang ini."

Seorang gadis dengan jilbab berantakan sambil menenteng tas berwarna hitam berjalan tertatih-tatih menghampiri, "Iya, iya sabar kak."

Mira terduduk. Kedua tangannya beradu cepat memasangkan sepatu pada kaki masing-masing, sementara sang kakak -Putra- hanya bersedekap dada memperhatikan terus melangkah cepat untuk mengunci pintu rumah. Terik matahari terus meluapkan sinar hangatnya tanda menunjukkan waktu sudah tak pagi lagi.

Dengan sedikit tergesa, Putra melajukan sepeda motornya menuju jalanan.

Hari ini, adalah hari pertama keduanya sekolah di tingkatan baru. Putra memilih untuk lanjut ke SMK mengambil jurusan Bisnis Pemasaran karena tertarik ingin menjadi pengusaha, sementara Mira memilih lanjut ke MTs karena tuntutan beasiswa dari pihak SD. Semilir angin tipis menemani mereka menerpa jalanan yang mulai dipadati ramai.

Setelah sampai, Mira langsung turun dan mencium punggung tangan kanan Putra, "Mira masuk dulu, kak."

Putra hanya mengangguk. Tanpa menunggu lama, ia langsung menancap gas kembali untuk melanjutkan perjalanan. Instingnya mengatakan kalau ia akan berangkat terlambat karena sedari tadi mata memandang, sudah jarang ditemukan anak-anak seusianya yang pergi ke arah yang sejalur. Pikirannya mulai kacau kemana-mana.

Benar saja. Putra datang terlambat di hari pertamanya bersekolah di SMK.

Tangan kanannya langsung menaikkan gas kemudian membanting stir motor untuk berbelok ke arah jalan sekolah, namun tiada menduga-duga dari arah seberang ada seorang siswa yang melakukan hal serupa. Hingga kejadian naas pun tak bisa dihindarkan lagi pasalnya mereka beradu saat membelokkan motor, para satpam yang berjaga segera berlari menghampiri untuk menolong.

Setelah dipaksa untuk membuka helm, akhirnya Putra bisa melihat jelas siapa yang telah menabraknya. Disebrang sana hanya diam acuh memandangi, terus berjalan tergopoh sambil menenteng tas dan mendorong motor menuju area parkiran di belakang gedung aula. Putra mengekori sambil tak henti-hentinya mendengus kesal pun karena malu menjadi tontonan kakak-kakak OSIS yang menjaga di belakang gerbang sekolah, hari suramnya akan dimulai dari sekarang.

Tapi siapa sangka, di area parkiran sudah ada dua baris siswa baru yang nasibnya sama seperti Putra. Hatinya merasa tenang sekali, ia dengan santai melempar tas kusutnya ke arah sembarang dilanjut melangkahkan kaki cepat untuk menyambung barisan kosong. Dari arah belakang, terdengar suara langkah kaki mendekat yang tak lain dan tak bukan adalah siswa yang menabraknya tadi. Putra enggan hingga meneguk salivanya keras, di satu sisi masih merasa dendam kesal.

"Kalian ini bagaimana, sih? Baru hari pertama sudah berangkat siang." teriak sang Kakak OSIS

"Maaf, kak." jawab semuanya serempak

Sementara para segerembolan senior lainnya terus memunguti tas-tas para siswa yang berbaris kemudian membawanya pergi. Tentu saja, mereka semua panik dan berakhirlah membuat kebisingan. Sang Kakak OSIS di depan memperhatikan dan membiarkan seperti sengaja ingin membuat terkejut dengan memberi satu gertakan keras, seperti ini kira-kira.

"DIAM!" teriaknya keras sekali

Semua diam, bahkan ada yang sampai bergidik ketakutan. "Dasar tidak tau malu! Untung tidak saya suruh kalian merayap dari gerbang sampai ke sini."

Masih diam, "Kalian bebas hari ini, terhitung sebagai penyambutan hari pertama para peserta didik baru sekolah."

"Tapi awas, kalau sampai saya melihat di antara kalian yang masih telat lagi di hari esok?! Nantikan siksaannya." ucapnya sembari menunjuk-nunjuk wajah para siswa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eye On UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang