One-shot(s)

Bermalam [SupSor]

Supra x Sori

A/N: Ada sesuatu di akhir.

Enjoy!

Hari telah berganti menjadi malam, sang rembulan malam pun menunjukkan eksistensinya di angkasa.

Malam itu seringkali dikaitkan dengan keheningan. Tapi, tidak dengan jalan raya perkotaan pada malam hari ini.

Kelap-kelip lampu dari gerobak pedagang kaki lima pun turut meramaikan suasana. Tepat di pinggir jalan, banyak sekali pedagang kaki lima yang menjajakan dagangan mereka.

Suasana ramai seperti ini memang sangat cocok untuk menggambarkan suasana perkotaan itu.

Tak heran pula jika di perkotaan itu juga banyak gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi.

Ok. Lupakan tentang semua suasana ramai di perkotaan tersebut.

Di salah satu rumah di komplek D, tepatnya di ruang tamu rumah tersebut, nampak dua pemuda yang sedang bercanda ria di sana.

Supra dan Sori, mahasiswa semester empat di salah satu kampus ternama di kota tersebut.

Keduanya telah menjalin sebuah hubungan istimewa selama dua tahun lamanya.

Mereka backstreet relationship, sih. Teman dekat mereka berdua pun tidak pernah tahu tentang hubungan mereka berdua, apalagi orang tua mereka.

Keduanya duduk di sofa ruang tamu, sembari menonton film yang tengah mereka tonton saat ini.

Acara menonton mereka pun lengkap dengan ditemani oleh dua gelas es teh manis dan kentang goreng sebagai camilan.

Sesekali Sori cekikikan karena adegan lawak di film tersebut. Sori menyandarkan kepalanya pada bahu tegak milik Supra.

Supra pun menyamankan duduknya dengan Sori. Tangannya bergerak mengusap lembut puncak kepala milik Sori.

Sori melingkarkan kedua tangannya pada pinggang milik Supra. Memeluk manja sang dominan, sambil mendusel-ndusel kepalanya pada bahu Supra.

Mata Sori menelisik sekitar, mencari jam dinding untuk dipandang. Ia menemukannya, memandang jam dinding tersebut sejenak.

Waktu menunjukkan pukul 19.57, Sori mendongakkan kepalanya menatap Supra yang tengah fokus dengan film yang ditonton.

"Supra...," panggil Sori untuk menarik perhatiannya. Supra pun menundukkan kepalanya untuk membalas tatapan Sori.

"Apa, Dear?" Tangan milik Supra kembali mengusap lembut puncak kepala Sori, membuat Sori tersenyum sumringah.

"Jalan-jalan, yuk?" ajak Sori pada Supra dengan binar di kedua matanya.

Supra terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju. "Oke. Aku ganti baju dulu, ya. Kamu mah enak udah rapi begitu."

Sori menganggukkan kepalanya senang, karena Supra setuju dengan ajakannya. Sebelum berdiri dari duduknya, Supra melancarkan satu kecupan tepat di kening pacarnya.

Supra terkikik melihat ekspresi Sori saat ini, ditambah dengan wajahnya yang memerah.

Supra memeluk tubuh mungil Sori sejenak, sebelum benar-benar berdiri dari duduknya.

Setelahnya, Supra pun berdiri, meninggalkan Sori yang ada di ruang tamu untuk menuju kamarnya.

Sori memperhatikan Supra mulai menjauh, hingga tak nampak lagi di pandangannya.