Sent to Anime Magic School [Mashle × OC]

「4」Teman Sekamar

"Lulus?"

"Ya, Selamat datang di Akademi sihir Adler. Kalau boleh tau siapa nama temanmu itu" ujarnya sembari memegang janggut panjangnya itu

"Clover, dia menyebut dirinya begitu"

"Begitu... Kalau begitu peserta selanjutnya!"

....
Dikelas

Seorang guru perempuan sedang menjelaskan pelajaran didepan sembari memegang sebuah gembok dan tongkat sihirnya. Sementara Hana sedang mendengar kan sembari duduk di kursi barisan dekat pintu ke dua dari belakang

"Hari ini, kita akan belajar sihir dasar, yaitu sihir pembuka kunci. Kalian harus membayangkan membuka kunci saat memberi energi sihir. Opti Ars"

"Opti Ars" Gembok yang dimiliki Hana pun terbuka dengan mudah nya

"Hana, kau tidak menggunakan tongkat mu?"

"Tidak itu kan terlalu mencolok, sebaiknya kalau perlu saja. Lagi pula sama saja kan?"

"Tentu tidak, tongkat itu memiliki kekuatan nya sendiri"

"Benarkah? Kalau begitu nanti saat perlu saja. Jika untuk hal seperti ini bukan kah sia sia"

Mash dengan gembok yang patah itu pun memanggil guru "Profesor. Saya membukanya"

Guru itu pun tersenyum lembut lalu marah besar "Dasar kamu! Bukan begitu... Jelas bukan seperti itu!. Ini sekolah sihir, tau?! Tempat belajar sihir!"

"Ya, aku... Tidak pandai sihir dan semacamnya"

"Kenapa kamu ada disini!"

"Sepertinya jalan ku akan sulit"

"Kenapa kamu terdengar seperti tidak peduli?? Otak macam apa yang kamu pakai?"

"Phht.." lagi lagi Hana tertawa melihat tingkah Mash

"Kenapa ya dia selalu membuat ku tertawa, padahal aku yakin dia tidak bermaksud seperti itu"

"Mungkin karena dia terlalu polos"

"Tuhan sudah mati" ujar Mash dengan nada ikonik nya

"Apa maksudnya itu? Mengerikan! Kamu lihat apa?! Dengarkan! Dengarkan kalau orang lain bicara!"

Hana yang masih menahan tawa pun berhenti dan menoleh ke arah jendela yang ada disamping pintu

Terlihat tiga orang yang sedang tersenyum

(Mereka... Sepertinya mereka itu membawa sial)

....

"Saat nya kekamar hore!"

"Kita akan mengobrol?"

"Tentunya!... Oh ini kamarku"

*Tok Tok*

Hana pun membuka pintu namun tidak mendapati seseorang disana

"Permisi apakah ada seseorang? Tidak ada orang..."