chapter end

172 16 1
                                    

Kondisi blaze semakin parah namun

Blaze tidak mau merusak momen

Bahagia itu akhirnya blaze pun

Berusaha menahan rasa sakit itu

Malam harinya di tengah pantai

Ice : hai bang sendiri aja nih

Blaze : eh ice

Ice: indah ya bang Pantai di malam
Hari

Blaze : hmmmmmm indah ko

Ice : semoga kita bisa bersama terus ya bang

Blaze : semoga

Tiba tiba blaze batuk datang

mengeluarkan darah

Ice : bang blaze kenapa

Blaze : maaf Abang merusak momen kita

Tiba tiba tubuh blaze lemas ice pun

Reflek memeluk Abang nya

Ice : kita ke rumah sakit bang

Namun blaze memenggang tangan

Ice

Blaze : enggak perlu ice Abang mau merepotkan mu lagi

Ice ; aku mohon Abang jangan ngomong gitu kita ini saudara bang

Blaze : maaf ice Abang belom bisa menjadi kakak terbaik untuk mu

Ice : apa maksud Abang itu adalah kakak terbaik

Blaze : maaf ya Abang tidak bisa menepati janji kita ice Abang mita kamu harus mandiri tanpa adanya
Abang kamu harus berani Jika ada yang membully mu

Ice ; ice enggak mau kehilangan Abang ( sambil menangis)

Blaze : ice Abang sayang menyayangi mu kau adalah adik terbaik semuga kita bisa bertemu kembali ice

Blaze : ice Abang sayang menyayangi mu kau adalah adik terbaik semuga kita bisa bertemu kembali ice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan blaze pun menghembuskan

nafas terakhirnya di pelukan ice

Ice : Abang blaze!!!!!!!!!!!!!!

The end

Hai teman teman terimakasih sudah membaca cerita ini sampai tamat sempai jumpa di cerita ini ☺️👋👋👋👋👋


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

belajar menjadi kakak terbaik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang