Bab 12

30 17 3
                                    

11.00 AM Seminyak Bali, Indonesia

Stephanie merupakan kakak dari Adrian, saat ini dia tengah mengecek segala kualitas hotel keluarga nya. Hotel bernama A&S di wilayah Seminyak, Bali itu merupakan hotel bintang 5 terbesar di Bali.

Selesai mengerjakan pekerjaan di Hotel, dia pun kembali pulang karena ibu nya menelponnya, lantas dia memarkirkan mobil di halaman rumah dan berjalan masuk ke dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai mengerjakan pekerjaan di Hotel, dia pun kembali pulang karena ibu nya menelponnya, lantas dia memarkirkan mobil di halaman rumah dan berjalan masuk ke dalam.

ceklek

"Dari mana saja kau?" tanya Lucy ibunda Stephanie menatap putri nya tajam dengan kedua tangan terlipat.

"Tentu saja bekerja, apalagi yg ku lakukan" ucap Stephanie ketus dia berjalan naik ke atas tapi ucapan ibu nya membuatnya berhenti.

"Malam ini keluarga Harendra akan makan malam bersama, luangkan waktumu" ucap Lucy, Stephanie hanya berdehem lalu masuk ke kamar dengan menggebrak pintu.

brak

Stephanie kesal karena kedua orang tua nya yg akan selalu berusaha menjodohkannya. Stephanie mengetikkan nama adiknya di ponsel dan menghubunginya.

tut tut

klik

"Halo?" jawab Adrian.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Stephanie.

"Kau baru menghubungiku semalam, dan sekarang kau bertanya kabarku?" tanya Adrian, Stephanie terkekeh.

"Kau baik-baik saja?" tanya Adrian, Stephanie terdiam dia meneteskan air mata hanya pada adiknya lah dia mencurahkan masalahnya.

"Kau tenang saja, setahun lagi uangku akan terkumpul, kita akan hidup berdua dan tinggalkan mereka" ucap Adrian.

"Tapi bagaimanapun mereka tetap kedua orang tua kita, Adrian" ucap Stephanie membuat Adrian berdecak kesal.

"Kau tetap menganggap kedua pembunuh itu orang tua, sekali-kali kau harus menyingkirkan kebaikanmu itu!" bentak Adrian, Stephanie terkejut dengan bentakan Adrian. Memang benar kedua orang tua mereka hanya bisa memukul dan hampir membunuh anak mereka karena tak menuruti kemauan kedua nya.

"Sudahlah, aku sedang lembur di kantor besok ku hubungi lagi" ucap Adrian dia memutus panggilan tersebut. Stephanie tahu adiknya itu sangat marah pada nya.
.
.
.

Adrian pulang dari kantor dengan perasaan kesal karena kakaknya, entah kenapa kakaknya itu begitu baik dan tetap menganggap kedua pembunuh itu sebagai orang tua.

Dia mengemudikan mobil nya menuju rumah tapi ketika jarak yg dia tempuh lumayan jauh, mobil yg di kendarainya tiba-tiba berhenti dan tak bisa hidup.

"Astaga, sial sekali!" pekik Adrian kesal dia memukul stir kemudi dan menggebrak pintu mobil.

My Rival is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang