PROLOG

3 0 0
                                    

PROLOG OF 'TEMAN KELAS ATAU TEMAN HIDUP?'
BY MIDNIGHTJEEEE_ ON WATTPAD

_________________________________________________

_________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kurang apa sih, jen?"

"Kurang cantik?... ya emang... seharusnya cewe jelek kaya gue ga pacaran sama lo, Jen. Kenapa lo dari awal suka sama gue kalo cuma nyakitin gue, Jen?" Ucap Seeza dengan tangisan yang sangat sakit sambil menatap ponselnya dan terus-menerus membaca ulang pesannya bersama Rajen.

"Kapan gue bisa bahagia kaya cewe lain? gue juga pengen.. semesta ga adil banget sama gue ARGHHHHHHH" Teriak Seeza sambil melempar ponselnya diatas kasur.

Tokkk.. Tokkk.. Tokkk...

"See, kenapa? buka Pintunya, ini Bunda" Ucap Bunda.

Tokkk.. Tokkk.. Tokkk..

"Iya, Bun. Tunggu" Jawab Seeza yang beranjak dari kasurnya lalu membukakan pintu kamarnya.

Bunda melihat mata Seeza yang sembab lalu ia pun langsung mengusap air matanya dan memeluknya.

"Nak, udah ya? jangan nangisin laki-laki kaya dia lagi. Laki-laki diluaran sana banyak, Nak"

"Bunda sedih denger tangisan kamu setiap malam, bunda mau kamu bahagia"

"Udah ya, Nak?"

"Gabisa, Bun. Dia yang terbaik"

"Nak," Panggil bunda dengan pelan dan melepaskan pelukannya dengan pelan lalu menatap Seeza.

"Kalau dia yang terbaik, dia gaakan nyakitin kamu" Ucap Bunda sambil memegang kedua pipinya.

"Lihat diri kamu, Cantik. Laki-laki diluaran sana pasti mau memiliki kamu, See" Ucap bunda sambil menunjuk cermin.

Seeza tersenyum lalu memeluk bunda.

"Bunda, maafin See karna See belum bisa lepasin dia. See butuh waktu, Bunda.."

"Iya, Nak. Bunda tau kamu butuh waktu tapi kalau kamu butuh tempat cerita kekamar aja ya? jangan sendirian, Bunda gamau anak Bunda stress cuma karna laki-laki" Jawab Bunda sambil mengelus pundak Seeza lalu ia melepaskan pelukannya dan meletakkannya tangannya dikedua sisi bibir Seeza agar Seeza tersenyum.

"Senyum dulu dong anak Bunda gaboleh sedih"

Seeza pun tersenyum lalu mereka berdua tertawa bersama.

Teman Kelas atau Teman Hidup? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang