"Tolong antar ini ke kelas 12.A , terimakasih nak." Ucap sang guru sambil memberikan setumpuk soal untuk di antar, dan orang yang mengantarkan nya adalah Boboiboy Solar.
Solar mengangguk, "sama-sama pak." Segera Solar langsung mengantarkan nya.
Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya sampai di depan pintu kelas 12.A yang tertutup.
'apa ini ya?' batin Solar bertanya. Soalnya kelas itu begitu sepi;gak ada suaranya dari luar, Solar jadi ragu ada orang atau enggak.
Belum sempat lagi mengetuk pintunya, tiba-tiba seseorang membukakan pintu itu.
"Ya ampun, kucing kecil. Kenapa kamu bisa tersesat disini?" Ucap seseorang itu, siapa lagi kalau bukan [Name].
Solar sempat terkejut melihat [Name], namun di detik berikutnya ia sadar dengan apa yang ingin ia lakukan tadi.
"Maaf kak, tapi saya bukan kucing." Ucap nya sambil menunduk, menatap tumpukan soal yang dibawa oleh nya.
Awalnya Solar tidak ada niatan untuk menunduk, tapi entah karena apa matanya reflek tidak ingin melakukan kontak mata dengan orang yang didepan nya.
[Name] yang mendengar jawaban Solar, reflek tertawa kecil.
"Pffftt ... Hahaha ... Maaf-maaf, kamu imut banget sih, makanya aku jadi teringat kucing kecil ku yang ada di rumah."
Solar yang mendengar kata imut itu, seketika telinga nya langsung memerah. "A-apa mak—–"
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya seseorang yang muncul di balik pintu dan memiliki tubuh yang lebih tinggi dari [Name].
Belum sempat Solar bertanya, tiba-tiba seseorang memotong perkataan nya.
Itu Abang pertama nya; Boboiboy Halilintar.
"Bang Hali ... " Panggil si bungsu.
Halilintar menatap nya dan tumpukan soal yang dibawa oleh Solar.
"Mau ngantar soal, ya?" Tanya Hali.
Solar mengangguk.
Tiba-tiba [Name] mengulurkan kedua tangan nya.
"Sini, biar aku yang bawa." Ucap sang dara sambil tersenyum kecil.
Solar sedikit ragu, tapi ia tetap menyerahkan tumpukan soal itu. Namun, saat [Name] menerima tumpukan soal itu, entah sengaja atau tidak tangan [Name] sedikit bersentuhan dengan tangan nya Solar.
Solar terkejut, dan menatap [Name] yang sedang tersenyum.
'ah... Sengaja ya?' batin Solar saat melihat [Name] tersenyum.
"Makasih ya! Aku masuk duluan, ya!" [Name] pergi ke dalam kelas sambil membawa tumpukan soal nya.
Halilintar yang masih dipintu itu menatap Solar.
"Kau suka dengan nya?" Tanya Hali tiba-tiba.
Wajah Solar memerah.
"Ti-tidak!"
Halilintar menatap Solar dengan tatapan gak percaya.
"Yakin?"
Solar mengangguk cepat dan masih dengan wajah yang memerah.
'jelas-jelas kau suka ... ' batin halilintar sambil menghela nafas pasrah.
"Terserah, yang penting kau tidak berbuat hal aneh." Seakan tau bagaimana sifat adiknya yang paling kecil, Halilintar dengan santai mengatakan nya.
Solar sedikit tertegun mendengar nya, dan akhirnya mengangguk.
"Aku masuk dulu," belum sempat lagi ke dalam kelas, tiba-tiba Solar memanggil nya lagi.
"Bang Hali! ... I-itu ... Siapa nama senior tadi? ... " Tanya Solar dengan nada kecil, namun masih terdengar di telinga Halilintar.
Halilintar menatap, "[Name] [Lastname]." Setelah mengatakan hal itu, Halilintar menutup pintu kelas nya, meninggalkan Solar sendirian di luar.
"Kak [Name] .... Ya?" Gumamnya.
.
.
.
.
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
My fans || Boboiboy Solar x Reader
Random➝╏· Boboiboy Solar x Reader ·╏ "Engkau punya gaya Walaupun tak kaya Bukan paras rupa yang aku pandang sahaja Mungkin kau lihat ku banyak berbelanja Tapi sebenarnya ku biasa-biasa saja Bertemu di muka buku Ku jatuh hati padamu Bukan tak nak mengaku T...