3. Namamu?

302 43 5
                                    

"Sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepi ... "

Satu kata yang sangat cocok untuk mendeskripsikan perpustakaan yang baru saja Solar masuki.

Solar melangkah kakinya menuju salah satu rak buku dan mencari judul buku yang ingin ia baca.

Namun, saat sedang fokus melihat buku-buku itu, disela-sela buku yang tersusun rapi terlihat seseorang yang sedang fokus membaca buku.

Ternyata, itu gadisnya.

Pandangan Solar terhenti di gadisnya, menghiraukan buku-buku yang ada di rak itu. Bahkan jika buku-buku itu berteriak agar dibaca, Solar akan tetap fokus memperhatikan gadisnya.

Entah apa yang membuat Solar sangat yakin bahwa senior nya itu adalah takdirnya.

Namun, setelah beberapa saat Solar memperhatikan [Name], tiba-tiba [Name] menutup bukunya dan menatap sekeliling. Sampai pada akhirnya netra indah [Name] bertemu netra matanya.

Ketahuan.

"Hei, kenapa kamu sering memperhatikanku? Dan, by the way siapa namamu?" tanya [Name].

"Sa-saya tidak perhatikan kakak! Nama saya Solar, Boboiboy Solar." jawab Solar sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

[Name] tersenyum kecil, "kamu adiknya Hali ya? Kalau mau baca buku, duduk saja di situ." Ujar [Name], menunjuk bangku yang ada di depan nya.

" Ujar [Name], menunjuk bangku yang ada di depan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira gini lah ilustrasinya.

Solar mengangguk, tubuh bergerak ke arah bangku itu sambil membawa sebuah buku. Solar duduk dan membaca bukunya.

Tapi, saat baru membaca paragraf pertama dari buku itu, Solar langsung gagal fokus karena di tatap terus oleh [Name].

Solar mendongak, menatap [Name] yang sedang menatap dirinya. Solar berdehem, "ada apa kakak menatap saya?" Tanya Solar sambil menutup bukunya.

[Name] tersenyum menggoda, "kenapa memangnya? Tadi, kamu juga menatap ku kan?" Ujar [Name].

Solar terdiam sejenak dan mengalihkan pandangannya. Tidak melawan atas pernyataan [Name].

[Name] tersenyum kecil dan kembali menatap Solar dengan lekat.

'ternyata benar kata orang. Solar itu tampan.' [Name] baru sadar akan hal itu.

"Solar,"

Merasa terpanggil, Solar akhirnya menatap [Name]. Yang ditatap pun malah tersenyum.

"Solar, tampan banget ya ... "

Duar!

Bagai bom meletus, wajah Solar sontak memerah sempurna sampai ke telinga seperti tomat. Dengan cepat Solar menutup wajahnya dengan buku, dan berpura-pura membacanya.

Padahal, bukunya terbalik.

Melihat reaksi Solar membuat [Name] terkekeh geli, 'imut' satu kata yang cocok dengan kondisi Solar saat ini.

Setelah beberapa saat, [Name] menatap jam dinding yang ada di perpustakaan itu.

'bentar lagi ya?' sedikit kesal karena jam istirahat nya akan habis.

[Name] bangkit dari tempat duduk nya dan mendekati Solar.

"Solar,"

Si pemilik nama merasa terpanggil sontak mendongak menatap [Name]. Untung, wajahnya kembali normal.

"Ada apa kak [Name]?"

"Kemarikan salah satu tanganmu," titah [Name].

Solar yang bingung dan segera memberikan tangan kanannya ke depan [Name].

[Name] memegang tangan solar dan mencium punggung tangan nya Solar, layaknya seorang pangeran.

"Aku pergi dulu ya, pangeranku." Ucap [Name] dengan santai dan segera pergi ke kelasnya, meninggalkan Solar sendirian di sana.

Solar terdiam sejenak, mendadak LoLa, setelah beberapa detik wajah kembali memerah sempurna, bahkan tangannya sampai gemetaran.

"Gila .... " Gumam Solar.

Benar-benar tidak dapat diprediksi ya?

Disisi lain ......

"Kok Solar bisa tau namaku ya?" Gumam si gadis yang sedang berjalan di koridor kelas.

.

.

.

.

To be continued ~

My fans || Boboiboy Solar x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang