Ribut Menggenang di Kepalaku

25 16 1
                                    


Berkali-kali menghapus ingatan yang
yang mengganggu itu, tapi tidak bisa.
Ia telah bermuara serupa karakter yang kuat.
Seolah satu hari saja dengan pikiran waras adalah dosa.

Mengganggu nyenyak ketika malam mulai jatuh.
Bahkan sempat lupa hari apa di petang itu.
Celah-celah otakku dipenuhi tanda tanya
Yang jawabannya menggantung di langit  malam

Aku baik-baik saja, kataku meyakinkan diri sendiri
Tetapi gemetarnya tanganku, pongahnya langkah kakiku,
jatuhnya air mataku, menjadi tanda bahwa sudah lama
senyum lupa melukis warna di wajahku yang sendu

Tidak ada manusia yang tidak diuji
Cinta, perjalanan hidup, penderitaan
semua bermuara menjadi menjadi ribut
yang betah menggenang di kepalaku

""""""""""""""

Selasa, 16 April 2024
12.34
Gowa, Sulawesi- Selatan

Lentera di Ujung MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang