11

42 1 0
                                    

Pagi pun tiba Alwi dan suheil berada di kelas, untung mereka sekelas kalau tidak gak bakal ada contek contekan. Suheil berfikir kenapa Nuan tidak menerornya lagi, terakhir di teror saat Nuan mewujudkan wajah aslinya yang sungguh menyeramkan.

"El, kapan kerumah si Nuan nya gue gak sabar?" Tanya Alwi yang sudah tidak sabar kerumah Nuan.

"Pulang sekolah kek nya sesuai janji kita kemarin," bisik suheil di telinga Alwi.

"Emang buat apa kalian ke rumah Nuan," Tanya Marcello.

"Enggak kenapa-napa cuman mau halal bihalal," balas suheil.

"Gue kok gak pernah liat si Nuan kemana dia yah?" Tanya Rey.

"Kalian gak tahu ngapa, gue waktu itu liat berita nyokapnya Nuan ada di TV," seru Rasya membuat teman temannya meliriknya serius.

"HAH EPRIBADEH LU SERIUS SYA GILA-GILA," teriak Marcello.

"Jangan berisik ngapa," jawab aqeela

"Dasar anak Dugong," umpat sandrina.

"Iya ih gendut dasar," ejek Kevin.

"Diem lu muka burik," balas Marcello.

"Wi kita diskusi kan ini berdua males gue," ujar suheil.

"Asiap kapten suheil," hormat Alwi.

Tak sengaja mata suheil melirik ke arah pria yang berdiri di depan pintu. Membuat suheil mengenal nya.

"Itukan Nuan," gumam suheil.

"Mana El?" Tanya Alwi.

"Lu bukan indigo dan lu gak bakal tahu," ujar Suheil lalu membuka bukunya dan menulis sesuatu.

"Si anjing si susu eel abongsi lu Indihome gak ngasih tahu gue," cibir Alwi Lalu membuka ponselnya.

***

Nuan menghampiri suheil dan teman temannya, yah suheil melihatnya dan Nuan membaca tulisan di buku itu.

"Ada apa?" itu tulisan yang di baca Nuan.

"Cuman mau jenguk lu, emang kenapa gak boleh. Najis banget Indihome satu ini," Umpat Nuan

Suheil segera menulis sesuatu dan Nuan melihatnya lagi. "Emang nya gue sakit apa, gak udah gue gak usah bantu lu. Biarin lu jadi Kunti jadi-jadian,"

"Astoge, teganya lu ke gue. Tega nya lu ngebiarin gue jadi Kunti. Hey seseh gue ini cowok bang bukan cewek. Kalau gue Kunti gue harus diem di pohon bencong,"

"Iya-iya gue bercanda anak monyet nanti sekolah gue akan kerumah lu,"

"Ihh suheil baik ihh I love you," canda Nuan membuat suheil ingin muntah.

"Cih anak Dugong keparat,"

"Pada rame banget," ujar Nuan melihat satu kelas di sini rame.

"Jangan berubah di mari anjing yang ada lu bakalan di ruqyah,"

"Iya gue gak akan berubah ege," jawab Nuan menatap sebal suheil.

"Ehh daster lu mana,"

"Apaan dah gue pake daster? jadi gue beli aja kemeja di toko gaib," sombong Nuan.

"Dah ahh gue pengen ngerjain tugas dulu lu pergi sana jangan ganggu,"

"Iya-iya gue pergi bay susu ell bay wikwik,"

Nuan segera menghilang di hadapan suheil. "Dasar setan keparat," gumam suheil.

***

Alwi merasa tekutnya terasa dingin. Dia memegang tekuknya dan memijitnya.

"El kok di kelas terasa dingin yah?" Tanya Alwi.

Suheil menoleh di sekitar arah ternyata Nuan cuman pura-pura pergi. Ternyata dia malah mengganggu orang lain.

"Nuan pergi dari kelas kalau tidak gue tidak akan ke rumah lu biarin lu jadi gentayangan," batin suheil.

"Iya deh," Nuan benar-benar pergi.

"El ada apa?" Tanya Alwi.

"Nggak ada apa-apa mungkin lu masuk angin karena kebanyakan makan cewek," Canda suheil dengan tawanya.

"Astoge,"

"Nggak gue bercanda," tawa suheil meledak.

"Mungkin lu laper,"

"Kekantin yuk?"  suheil hanya mengangguk.

Papay

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDIGO BOBROK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang