3👑🌟

236 24 7
                                    

POV. Abikara:" ( a.... Apa itu barusan 💘)". Batinya yang terkejut dengan apa yang di lakukan kian Santang saat dirinya menunjukkan sisi menggemaskan nya. Abikara seperti di serang oleh sesuatu yang tak bisa di lihat......

POV. Abikara:"( tidak-tidak aku tidak boleh terlena dengan ekspresi nya itu. Aku yakin itu adalah jurus andalan nya)". Ucapnya untuk menepis rasa menggemaskan nya terhadap kian Santang......

Abikara:" kenapa kau harus marah. Yang aku katakan itu benar, bahwa kau itu hanya seorang anak kecil.....". Ucapnya membuat kian Santang semakin kesal. Semakin abikara membuat nya kesal rasa menggemaskan nya terhadap kian Santang semakin meningkat. Dia seperti tertarik dengan ekspresi ke imutan kian Santang.....

Kian Santang:" terserah kisanak ingin mengatai ku apa. Yang jelas aku bukan anak kecil. Dan lebih baik kisanak segera mengembalikan uang para warga yang telah engkau rampas". Ucapnya....

Abikara:"cih, sudah aku katakan kau tak perlu ikut campur urusan ku. Dari pada meladeni mu yang nggak ada habis-habisnya lebih baik aku pergi dari sini". Ucapnya lalu pergi dari sana kian Santang yang melihat kepergian abikara pun hanya bisa menghela nafas. Dirinya berbalik untuk memandangi wajah para rakyat itu lalu mendekati mereka....

Kian Santang:" paman, bibi, apakah kalian baik-baik saja. Apakah ada yang terluka?!". Tanya nya sambil duduk bersimpuh di depan para rakyat yang juga masih terduduk.....

"Terimakasih banyak kisanak sudah menolong kami"... Ucap mereka sambil berdiri di ikuti oleh kian Santang....


Kian Santang:" Alhamdulillah kalau begitu paman!!!...". Ucapnya kian Santang merogoh kain saku nya untuk mengambil sesuatu dan memberikan nya kepada para warga ini...

Kian Santang:" paman ambil lah ini tolong bagikan uang ini kepada mereka ya. Maaf aku hanya bisa memberikan sedikit . Semoga uang ini cukup untuk kebutuhan kalian ". Ucapnya para rakyat itu menerima nya....

"Te..... terimakasih banyak kisanak"....
( Ucapnya sambil menerima uang dari kian Santang)....


Tanpa kian Santang sedari ternyata abikara masih berada di sana. Dirinya memperhatikan kian Santang sedari tadi dari balik pohon......

Abikara:" walaupun wajah kita sama, sifat dan sikap kita sangat berbeda. Entah mengapa aku jadi tertarik dengan mu. Aku akan mencari tahu siapa kau sebenarnya". Ucapnya....

Di tempat kian Santang....

Kian Santang:" mmmm paman bibi boleh kah aku bertanya sesuatu kepada kalian?". Tanya nya dan di angguki mereka semua....

Warga1:" oh silahkan Kisanak!!... Apa yang ingin kau tanya kan?!". Tanya nya .....

Kian Santang:" sebenarnya aku berada di mana ini paman bibi. Seperti nya aku belum pernah ke sini?!". Tanya nya....

Warga 2:" saat ini kisanak berada di wilayah kerajaan kandang Wesi. Kerajaan yang saat ini di pimpin oleh prabu wistapati kakak dari Raden Abikara ". Ucapnya membuat kian Santang mengangguk paham....

Warga3:" dan di sebelah barat sana adalah perbatasan kerajaan Padjajaran yang saat ini masih di pimpin oleh Gusti prabu Niskala wastu kencana". Ucapnya membuat kian Santang terkejut.....

POV. Kian Santang:"( tu.... Tunggu apa... Kakek prabu.... Tunggu bukan kah kakek prabu telah wafat? Lalu bagaimana mungkin kakek prabu masih hidup?.. apa jangan-jangan.... Diriku berada di masa lalu orang tua ku)" begitulah isi hati kian Santang....

Dirinya benar-benar terkejut dengan apa yang dia dengar dan lihat. Ternyata portal lubang cacing tadi membawa nya pergi ke masa lalu ayahanda dan juga ibunda nya.....

POV. Kian Santang:"( apa jangan-jangan ini hukuman ku karena waktu aku dan paman cacing pergi ke masa depan untuk melihat siapa yang akan mewariskan pedang Zulfikar dan tanpa sengaja aku memberitahu kan siapa ku sebenarnya kepada mereka di masa depan. Astaghfirullah aladzim apa yang harus aku lakukan ya Allah)". Ucapnya...

.
.
.
.
.
Bersambung....

PRAHARA DI LANGIT PADJAJARAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang