1👑🌟

348 30 10
                                    

Book kali ini adalah menceritakan seorang pangeran yang masuk ke dalam lubang cacing dan membawa nya ke masa lalu orang tua nya......

Dan di cerita ini akan menjadi awal bertemu nya Raden kian Santang dengan Raden Abikara......

///////////////////////////////\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\

Kian Santang:" Alhamdulillah Raka, paman cacing setelah kita berhasil mendamaikan istana Padjajaran dan  Cirebon yang berada di masa depan, akhirnya kita bisa kembali ke tempat asal kita". Ucapnya dengan senyuman manis Nya yang membuat siapapun yang melihat nya akan terasa damai. Walangsungsang dan paman cacing membalas ucapan kian Santang tadi dengan sebuah senyuman.....

Saat ini Raden kian Santang, Raden  Walangsungsang, dan juga paman cacing sedang berada di dalam lubang cacing dan menuju ke tempat asal mereka....

Namun!!!!.....

Jdar ⚡....

Tiba-tiba ada kilatan petir dalam lubang itu. Kilatan petir itu membuat kian Santang dan juga dua orang yang bersamanya terpisah ....

Walangsungsang:" astaghfirullah aladzim rayih!!!". Teriak Walangsungsang yang ingin berusaha meraih tangan rayihnya yang seperti nya ada sesuatu yang menarik adiknya untuk menjauh dari nya.....

Paman cacing:" Raden!!!". Teriak nya...

Kian Santang:" astaghfirullah aladzim apa yang terjadi ini??... Raka!!!, paman cacing!!!! tolong aku!!!". Ucapnya yang seperti semakin jauh dari Raden Walangsungsang dan paman cacing.....

Wushhhhhh.....

Brukh.....

Walangsungsang dan paman cacing baru saja keluar dari dalam lubang cacing tersebut tetapi tidak dengan kian Santang dirinya masih berada di dalam lubang itu.....

Walangsungsang:" paman bagaimana ini, apa yang sebenarnya terjadi paman. Mengapa kilatan petir itu membuat rayih kian Santang terpisah dari kita paman!!!". Ucapnya dengan perasaan khawatir.......

Paman cacing:" Raden tenanglah. Jika Raden panik maka itu tidak akan membuahkan hasil. Sebaiknya Raden tenangkan diri dulu, tidak perlu khawatir paman akan berusaha mencari tahu dan  agar kita bisa menyelamatkan Raden kian Santang secepat Nya ". Ucapnya dan di angguki oleh Walangsungsang dengan raut wajah cemas....

POV. Walangsungsang:"( bagaimana ini ya Allah apa yang akan ku katakan dengan ayahanda prabu dan juga yang lain nya apa yang telah terjadi kepada rayih kian Santang)". Batinya dengan perasaan sendu atas apa yang telah menimpa adiknya ....
.
.
.
.
.
Sementara itu di tempat Raden kian Santang......

Sringggggggghhhhh...

Wushhhhhh....

Brukh.....

Sebuah portal muncul di tengah hutan yang lebat lalu mengeluarkan seseorang dari dalam portal tersebut dan orang itu adalah Raden kian Santang.....

Raden kian Santang baru saja keluar dari dalam lubang cacing itu dan melihat sekeliling nya. Dirinya merasa tiba di suatu tempat yang sedikit berbeda dari tempat asalnya...

Kian Santang:" astaghfirullah aladzim dimana aku sekarang ini { sambil memandangi tempat yang ia pijaki} . Raka Walangsungsang dan paman cacing kemana mereka ya Allah apa yang sebenarnya terjadi. Tempat apa ini sebenarnya". Ucapnya seraya berjalan entah kemana .....

Raden kian Santang terus saja berjalan entah kemana kaki itu akan membawa nya. Namun tak lama kemudian dirinya mendengar suatu keributan di sebelah barat yang seperti nya tidak jauh dari tempat nya dirinya pun bergegas menuju ke tempat itu......

Namun tak lama kemudian dirinya di buat terkejut kala melihat ada seseorang yang sedang berlaku kasar dengan seorang warga di desa itu .....

Kami mohon Raden Abikara tolong kembalikan lah uang kami Raden. Kami membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup kami Raden .....

Bukan nya mengasihi orang yang di panggil abikara itu dia justru malah semakin menyiksa para warga disana.....

Kian Santang:" astaghfirullah aladzim tega sekali orang itu. Bismillahirrahmanirrahim". Kian Santang pun menyerang orang itu sehingga orang itu terpukul mundur....

Sringggggggghhhhh.....

Bukh......

Sebuah serangan dari Raden kian Santang mengenai orang tersebut sehingga terpental mundur dengan memegangi perutnya akibat terkena serangan dari seseorang....

Abikara:" siapa kau berani-beraninya kau menyerang ku". Ucapnya seraya melihat sekeliling untuk mencari siapa pelaku yang menyerangnya. Tak lama kemudian kian Santang muncul di hadapan nya dan di belakang kian Santang ada para warga yang masih berduduk simpuh. Abikara dan para warga disana memandangi orang yang telah menyelamatkan para warga itu....

Lalu kian Santang mengangkat kepalanya dirinya memperlihatkan wajahnya sehingga membuat mereka semua terkejut....

All:" hah!!????". Mereka berdua di buat terkejut bukan hanya kian Santang dan abikara tapi para warga yang disana terkejut melihat orang yang sangat mirip dengan abikara....

 Mereka berdua di buat terkejut bukan hanya kian Santang dan abikara tapi para warga yang disana terkejut melihat orang yang sangat mirip dengan abikara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.
.
Bersambung....

PRAHARA DI LANGIT PADJAJARAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang