Beast

21 2 11
                                    

Mark of the Damien.
Beast

"Tampilkan rekaman dari CCTV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tampilkan rekaman dari CCTV...," Seorang pria berpakaian militer yang berdiri di bagian depan memerintahkan salah satu staff ruangan monitoring untuk menayangkan sebuah rekaman kejadian kecelakaan beruntun yang terjadi beberapa jam sebelumnya.

"Rekaman nomor 9812 di tayangkan." Ujar salah seorang staff, pria berseragam militer kembali melangkahkan kaki mendekati layar berukuran besar yang berada tepat ditengah ruangan, sebatang cerutu di raih olehnya dari saku kemeja berwarna kehijauan.

"Fast Forward ke jam 02:15...," Ujar Sang pria sembari menyalakan cerutu nya, Tulisan besar di ujung ruangan dengan tulisan No Smoking Area nampaknya tidak dipedulikan oleh nya, pria tersebut terus menghisap cerutu kuba illegal miliknya dan menghembuskan asap tebal ke udara.

Beberapa staff yang berada dekat sang pria terlihat menutup hidungnya, sebagian lain menoleh ke arah berlawanan untuk menghindari asap tebal yang hampir memenuhi seluruh ruangan.

Sang Pria nampaknya tidak peduli jika orang-orang yang berada di sekitarnya nampak terganggu oleh ulahnya, Pria berpakaian militer tersebut masih menghisap cerutu miliknya dan kembali menghembuskan asap tebal sembari melangkahkan kaki menuju sisi kanan ruangan.

"Kilometer dua, satu kilometer dari pintu masuk tol..." Ujarnya sembari mengarahkan pandanganya ke salah satu staff wanita yang berada di tengah ruangan, sang wanita hanya menunduk kan kepala, mencoba untuk tidak menghiraukan pria yang tengah duduk di sisi ruangan.

"Sepertinya, Dia sudah mulai melakukan aksinya...," Ujar sang pria, dalam tayangan monitor terlihat empat unit truk berukuran besar tengah berjalan beriringan, dua unit kendaraan roda dua yang berfungsi sebagai scout nampak berada di bagian depan rombongan kendaraan tersebut.

Tak lama berselang, beberapa pria dengan perawakan tinggi berpakaian militer memasuki ruangan tempat sang pria melihat sebuah kejadian semalam, sang pria kembali menghisap cerutu miliknya dan kembali menghembuskan asap tebal yang hampir memenuhi ruangan.

"Selamat Malam, Kolonel." Ujar beberapa pria yang baru saja memasuki tempat tersebut, pria di sisi ruangan hanya mengangguk kan kepala dan menoleh ke arah monitor, kedua mata nya untuk sesaat nampak memperhatikan dengan sangat teliti seluruh kejadian yang di tayangkan di layar utama, nafasnya nampak memburu, detak jantungnya berdegup kencang seiring dengan keringat dingin yang menetes dari keningnya.

Teringat kembali olehnya sebuah kejadian beberapa tahun yang lalu, ketika seorang perwakilan dari sebuah Kartel obat bius internasional mendatangi nya dan memberi sejumlah besar uang dengan beberapa kesepakatan, sejumlah besar uang yang lebih dari cukup untuk memenuhi keinginan dan ambisi nya untuk menjadi seorang Jendral.

Mereka menawarkan uang dalam jumlah besar secara rutin, sementara sebagai balas budi, pihak kartel hanya meminta keamanan untuk pendistribusian obat bius yang akan berjalan melewati negara nya, barang haram yang di produksi di salah satu daerah terpencil di Thailand akan bergerak saat malam tiba untuk menghindari pantauan dari pihak berwajib.

"Stop!!" Ujar Kolonel sembari setengah berteriak, kedua mata nya menatap tajam ke arah sisi kiri monitor berukuran besar yang berada di tengah ruangan, sesaat kemudian pria berseragam militer mulai berdiri dari kursi nya dan melangkah mendekati layar berukuran besar tersebut.

"Zoom lima puluh kali...," Ujarnya pelan, dalam tayangan monitor di hadapan nya, nampak jalan bebas hambatan yang nampak lengang hanya terdapat beberapa pohon besar di sekitarnya, sementara rerumputan tinggi terlihat tumbuh di sisi jalan bebas hambatan.

"Damien...," Satu wajah nampak terlihat dari balik rerumputan tinggi, satu wajah yang sangat mirip dengan salah satu ketua Kartel yang telah memberikan nya sejumlah besar kekayaan atas kerjasama nya untuk mendistribusikan barang haram.

Keringat dingin kembali membanjiri keningnya, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya ketika mendapati Doberman peliharaan nya tergantung di atas dahan pohon di halaman belakang rumahnya, sementara sebuah amplop kemerahan nampak di bagian depan kendaraan yang tengah di tumpangi olehnya.

Dear Kolonel, Ketika kau dalam kegelapan, dalam kesendirian, selalu ingat, ada beberapa angka, angka kutukan, angka kegelapan, angka 666, yang akan memburu mu.

Di dalam ruangan sebuah mansion, seorang pria yang sedang terluka parah nampak terbaring di atas dipan, seorang dokter dengan tergesa gesa segera meninggalkan tempat tersebut, tiga pria berperawakan tinggi besar nampak mengawal kepergian sang Dokter.

Dari balik sebuah ruangan, Seorang pria berjalan pelan ke arah dipan, sebuah bangku kecil di tarik olehnya dan di tempatkan tepat di sisi tempat tidur, dengan wajah tertunduk, sang pria menatap sahabatnya yang tengah terbaring di atas dipan.

"Kau tahu apa yang sudah kau lakukan, joshua?" Tanya Peter lirih, Joshua hanya melirik ke arahnya dan bangkit dari kursi nya, sang pria melangkahkan kaki ke ujung ruangan, sebuah jendela besar di balik tirai nampak terbuka sesaat setelah sang pria menarik seutas tali di sisi kiri ruangan.

"Kau sudah membangkitkan seekor Beast dari tidur panjang nya...," Peter mengarahkan pandangan nya ke arah lantai, kedua tangan nya bergetar hebat, ingatan akan sebuah kengerian ketika Damien menghabisi seluruh anggota nya mulai kembali teringat.

"Dan sekarang, kita semua yang akan menerima konsekuensi nya...," Ujar Peter, tanpa terasa air mata mengalir dari kedua mata nya, Joshua hanya terdiam sembari menatap ke arah gerbang tinggi di balik jendela.

"Tanda 666 yang kau ukir di bagian punggung makhluk terkutuk memberikan sebuah peringatan pada kita, pada seluruh keluarga Kartel, bahwa...," Ujar Peter kembali berkata.

"Kita semua sedang menuju ke arah ke binasaan."

"Dan makhluk itu, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang dapat menghentikan nya...," Joshua hanya mendengarkan penjelasan sahabatnya sembari menatap ke arah taman.

"Bahkan Tuhan pun akan memalingkan wajah saat tanda 666 membalaskan dendamnya pada semua anggota yang telah mencelakakan nya...,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mark Of The DamienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang