- Fifteen -

539 56 6
                                    

Sesuai janji kok manies^^



Ni-ki berjalan memasuki kamar dengan wajah yang ditekuk. Kepalanya terus saja memikirkan kejadian saat ia dan Haruto bertemu. Padahal niat Ni-ki tidak seperti itu, pasti sahabat-sahabatnya salah paham.

Tubuhnya dia hempaskan begitu saja ke kasur. Tanpa ingin melepaskan pakaian.

"Kenapa sih hari ini," monolognya sembari menatap langit-langit kamar, "padahal aku cuma mau ketemu sama kamu, ada aja halangannya."

Ni-ki mengeluarkan ponselnya dan membuka galeri untuk mencari foto laki-laki. "Aku 'kan cuma minta tolong kak Heeseung doang..."

Ni-ki terus bermonolog di kamar. Bahkan tidak menyadari jika ada seseorang yang membuka pintu kamarnya.

"Lo ngapain?" sahut 'orang' di ambang pintu.

Putra tunggal Nishimura terduduk seketika. Dirinya terkejut melihat Jungwon yang tiba-tiba ada di rumahnya.

"Kok, kok lo di sini? KOK NGGAK KETOK PINTU!?" Jungwon tanpa basa-basi langsung melempar boneka yang dia ambil di ruang tamu tadi pada Ni-ki.

"KITA UDAH KETOK PINTU YA, SAT! LO-NYA AJA YANG BUDEG!" cerocos Jungwon.

"Ih, 'kan gue nggak denger."

"Ya berarti lo budeg," jawab Jungwon santai, "buru keluar. Kita tamu."

"Hah? Kita? Siapa? Emang bukan lo doang? Buat apa? Ada Haruto gak? Doyoung?" Ni-ki melemparkan pertanyaan bertubi-tubi.

"STOP! Gue bukan narasumber ya anjir. Udah buruan turun. Kita mau main doangg!" geram Jungwon. Lama-lama gedeg dengan Ni-ki yang selalu ngaret.

"Malas." Ni-ki kembali merebahkan di atas kasur.

"Ada kak Heeseung di bawah." Ni-ki sontak kembali duduk dari rebahannya. "Tapi bo'ong!"

"ENYAH LO ANJER!!"

• My Boyfriend •

Keempat remaja itu berkumpul di ruang tamu Ni-ki sambil makan ayam geprek. Di sini ada Ni-ki si tuan rumah, Jungwon, Zihao, dan Haruto.

Mereka bertiga awalnya memang ingin ke basecamp 2, tapi tidak jadi karena bosan mampir ke tempat itu terus. Akhirnya Zihao berbelok menuju rumah Ni-ki.

Sedari Ni-ki sampai di ruang tamu, dia tidak mengucapkan apa-apa. Ah, mungkin hanya beberapa kalimat saja seperti...

"Duduk dulu aja."

"Pesen ayam geprek ya?"

Itu mungkin pertanyaan terakhir yang Ni-ki lontarkan. Dia masih sedikit canggung dengan Haruto. Namun, Haruto terlihat biasa-biasa saja. Dia inget gak sih habis marahin Ni-ki!?

"Jeongwoo sama Sunoo katanya mau kesini," sahut Haruto sesaat meletakkan ponselnya ke meja.

"Oh, yaudah."

Zihao yang baru saja cuci tangan menyeletuk, "Ki, lo kurang istirahat apa gimana? Mata lo kek panda."

Ni-ki menoleh dengan pipinya yang sedikit mengembung karena penuh dengan nasi. "Apa iya?"

"Ngaca noh. Lagian si Heeseung Heeseung itu gak nyadar apa?" sindir Haruto sambil menekan kata 'Heeseung'.

Ni-ki menelan nasi yang di mulut dengan susah payah. Ucapan Haruto menohoknya.

"Iya mungkin gue kurang istirahat."

"Lo tidur siang aja nanti. Kita temenin. Gausah bantah lo!" sela Jungwon saat melihat mulut Ni-ki terbuka.

"Ish, iya-iya! Lagian bunda sama ayah belum pulang," jawabnya sebelum lanjut untuk menghabiskan makannya.

"Lo jangan deket-deket sama Heeseung lagi bisa gak, Ki?" ucap Haruto to the point, "dia brengsek, tahu gak lo?"

"Tau," balas Ni-ki santai.

"Ya kalo tahu ngapain deket sama dia lagi?" Ni-ki menghela napas kasar. Sulit untuk menjelaskan kepada teman-temannya.

"Kepo deh."

"Idih. Kita bukan kepo ege, kita khawatir. Gimana kalo lo tiba-tiba di tinggal? Terus lo nangis ke kita? Gak sakit lo?" Rentetan pertanyaan lolos dari mulut Jungwon.

"Engga." Ni-ki lagi-lagi membalas dengan santai. Seolah ini bukanlah hal yang besar.

"Anak anjir," desis Zihao yang turut kesal, padahal hanya menyimak, "kok lo santai-santai aja sih!?"

"Ya emang kenyataannya gitu." Ni-ki mengendikan bahunya acuh. Lalu berdiri untuk pergi ke dapur.

Ketiga manusia yang di ruang tamu saling pandang.

"Pokoknya kita harus pisahin dia sama buaya darat itu," bisik Jungwon sinis.

"Hm, setuju. Gue gak suka sama Heeseung," timpal Haruto.

"Sama, gue juga," balas Zihao, "harus bilang Junghwan buat maju terus."

Ketiganya mengangguk-angguk mengerti. Huh, mereka harus siap!

"ASSALAMUALAIKUM!!" Suara cempreng Sunoo tiba-tiba muncul dari pintu, membuat ketiga pemuda yang sedang asik bergibah berjengit kaget dan latah.

"AN-- BISA SANTAI GAK?!" teriak Jungwon sambil memegang dadanya yang sedikit disco.

"Hampir keselek gue," gumam Haruto yang sedang meminum es teh.

"Ni-kiii, where are youuuUuUUu~?" Kini suara merdu muncul di belakang Sunoo. Sudah dipastikan itu adalah Jeongwoo. Dengan tidak sopannya, dia mendorong Sunoo ke depan hingga nyungsep di sofa.

"Eh, maaf, gak sengaja." Setelah itu Jeongwoo pergi mencari Ni-ki.

"JEONGWOO PARK ANJING!"

- To be continued

My Boyfriend - HwanKi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang