Setelah Ciel diubah menjadi iblis oleh Hannah atas permintaan Alois, Sebastian menjadi sedikit murung. Yah, dia tak menyangka sang tuan muda diubah menjadi iblis.
"Sebastian, mau sampai kapan kau melamun?"
Sebastian tersentak mendengar perkataan Ciel. Dirinya membungkuk sedikit untuk meminta maaf kepada sang tuan muda.
"Maafkan aku, bocchan."
Ciel mendengus mendengar itu. Dirinya kembali membaca koran.
"Sebastian."
Sebastian menatap sang tuan muda yang sedang menatap datar dirinya.
"Ya, bocchan?"
Ciel menopang dagunya sambil tersenyum miring menatap Sebastian.
"Apa kau senang?"
Sebastian hanya menatap Ciel. Sedangkan yang di tatap hanya terkekeh pelan.
"Apa kau senang saat aku menjadi iblis?"
Sebastian tidak menjawab. Dirinya memilih untuk menatap ke arah lain. Ini memang sudah beberapa tahun semenjak dirinya diubah menjadi iblis dan Ciel merubah tampilan menjadi lebih dewasa agar orang tidak mencurigai dirinya yang sudah menjadi iblis.
Ciel berdiri dari duduknya dan menghampiri Sebastian. Sebastian mundur setiap Ciel mendekatinya. Entah kenapa setelah menjadi iblis, aura Ciel lebih mendominasi di antara mereka berdua.
"Bocchan, aku harus segera menyiapkan makan malam."
Sebastian membungkuk sedikit sebelum pergi dari hadapan Ciel. Ciel hanya terkekeh pelan melihat itu.
"Heh?? Kawaii."
Ciel memilih untuk melanjutkan pekerjannya. Sedangkan Sebastian berjalan cepat ke dapur.
"Sial. Matta.."
Sebastian memilih untuk menyiapkan makan malam karena akan ada beberapa tamu. Seperti Lau, Ran Mao, Soma, Agni dan Elizabeth tentu saja. Ciel sudah membatalkan pertunangan antara dirinya dan Elizabeth seminggu setelah dirinya menjadi iblis. Tentu keluarga Midford marah, namun Ciel meminta maaf karena dirinya memang tak bisa mencintai Elizabeth. Dirinya hanya menganggap Elizabeth sebatas sepupunya.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk."
Cklek!
Sebastian membuka pintu ruang kerja Ciel. Dia membungkukkan tubuhnya.
"Bocchan, makan malam sudah siap."
Ciel tersenyum. Dirinya bangkit dari kursi kerjanya dan menghampiri Sebastian.
"Ayo, sebas-chan."
Sebastian hanya kembali menegakkan tubuhnya dan menutup pintu ruang kerja Ciel sebelum mengikuti sang tuan muda ke ruang makan.
Sesampainya di ruang makan, mereka disambut dengan Soma dan Elizabeth yang memeluk Ciel. Ciel hanya menghela napasnya pelan.
"Lepaskan! Sesak!"
Mendengar suara tegas Ciel, Elizabeth dan Soma langsung melepaskan pelukan mereka pada Ciel. Mereka berdua menelan ludah mereka gugup. Ciel, entah kenapa semenjak kembali beberapa tahun lalu jadi semakin menyeramkan.
Ciel langsung berjalan ke kursi makan miliknya dan duduk di sana. Sebastian menyiapkan makanan untuk para tamu dan sang tuan muda.
"Sebastian."
Ciel mengisyaratkan Sebastian untuk menunduk ke arahnya. Sebastian mendekatkan telinganya ke arah Ciel.
"Setelah mengganti pakaianku, temani aku tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Sebas-chan (cielsebas)
FanfictionKisah tentang Ciel yang memakai wujud dewasa dirinya setelah menjadi iblis dan tetap menjadi kepala keluarga Phantomhive. Ciel suka menjahili sang pelayan iblis, Sebastian. Karena dia senang melihat wajah merajuk Sebastian. Menurutnya itu lucu. top...