Sesampainya di London, mereka langsung keluar dari kereta kuda dan masuk ke mansion mereka yang ada di London. Ciel langsung duduk di pinggir ranjang miliknya.
"Sebastian."
Sebastian yang baru selesai mengganti pakaian Ciel dengan piyama mendongak ke arah sang tuan muda.
"Ha'i, bocchan?"
Ciel tak menjawab. Dirinya hanya menepuk kepala Sebastian sambil menatapnya lembut. Sebastian terdiam sebentar sebelum berdiri kembali.
"Aku akan menyiapkan makan malam."
Sebastian membungkuk sekilas sebelum keluar dari kamar Ciel. Sedangkan Ciel hanya menghela napasnya pelan.
"Sirkus ya?"
Ciel merebahkan dirinya di ranjang.
"Entah kenapa aku punya firasat buruk tentang kasus kali ini.."
Tak berselang lama, Sebastian mengetuk pintu kamar Ciel untuk mengajak sang tuan muda ke ruang makan. Ciel beranjak dari ranjangnya dan keluar menuju ruang makan.
Sesampainya di ruang makan, Ciel langsung duduk di kursi makannya. Sebastian segera menyiapkan makan malam untuk sang tuan muda.
"Earl Grey?"
Sebastian mengangguk mendengar pertanyaan sang tuan muda. Dirinya memberikan sebuah surat dari sang pelayan pribadi Ratu pada Ciel yang langsung diterima oleh sang tuan muda.
Ciel membuka surat itu sebelum makan. Dirinya terkejut saat melihat berkas berisi nama dan foto anak-anak yang menghilang.
"Earl Grey mengatakan apa saat memberikan ini?"
Sebastian menggeleng pelan mendengar itu.
"Dia hanya tersenyum seperti biasa sambil memberikan surat itu padaku. Lalu dia langsung pergi."
Ciel menaruh berkas itu di sebelah piringnya. Dia mulai memakan makan malamnya. Sebastian membersihkan beberapa piring yang kotor di belakangnya.
"Sebastian, kau tidur denganku."
Sebastian berhenti sejenak sebelum melanjutkan pekerjaannya.
"Baik, bocchan."
Setelah selesai, Sebastian membersihkan bekas makan sang tuan muda sebelum menyusul Ciel ke kamarnya.
Tok! Tok! Tok!
"Bocchan."
"Masuk."
Cklek!
Sebastian masuk ke kamar Ciel dan menghampiri Ciel yang sudah siap di ranjangnya dengan buku di tangannya.
"Bocchan."
Ciel menutup bukunya dan menaruh buku itu di meja nakas. Dirinya tersenyum ke arah Sebastian dan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.
"Bocchan, bagaimana untuk besok?"
Ciel menoleh ke arah Sebastian. Dirinya memainkan rambut Sebastian yang sudah memanjang.
"Aku ingin kau masuk ke sirkus itu untuk menyelidiki tentang kasus ini."
Sebastian mengerjapkan matanya dan menatap Ciel bingung.
"Hanya aku?"
Ciel mengangguk.
"Ya. Hanya kau. Toh selama kau di sana, aku hanya akan fokus pada pekerjaanku yang aku bawa."
Sebastian menghela napasnya pelan mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Sebas-chan (cielsebas)
FanfictionKisah tentang Ciel yang memakai wujud dewasa dirinya setelah menjadi iblis dan tetap menjadi kepala keluarga Phantomhive. Ciel suka menjahili sang pelayan iblis, Sebastian. Karena dia senang melihat wajah merajuk Sebastian. Menurutnya itu lucu. top...