Keesokan harinya Sebastian membantu para member baru untuk membuat sarapan. Dia tak melihat William dimana pun dan dia tak perduli akan hal itu.
Setelah selesai, mereka mulai membagikan menu sarapan yang dibuat ke para pemain sirkus itu. Sebastian tersenyum saat banyak pemain yang memuji masakannya.
Saat menjelang malam, merpati miliknya kembali dengan surat balasan dari sang tuan muda. Sebastian mengambil surat itu dan membacanya.
"Cari tentang simbol itu, Sebastian."
Singkat, padat dan mampu membuat Sebastian menghela napasnya pelan. Sebastian melipat kembali surat itu dan memasukkannya di saku.
"Black! Chotto!"
Saat Sebastian ingin masuk ke tendanya, dia mendengar Joker memanggil. Dirinya menoleh ke arah belakang dan melihat Wendy yang sedang digendong belakang oleh Joker diikuti oleh Peter yang berlari di sebelahnya.
"Gawat! Pergelangan kaki Wendy nee-san terkilir. Jadi dia tidak bisa tampil. Pertunjukan sudah dimulai. Black, tolong gantikan dia, ya?"
Belum sempat Sebastian membalas, Joker langsung berlari ke tenda anggota inti. Sebastian hanya menghela napasnya sebelum ke tenda pertunjukan.
Sesampainya di tenda pertunjukkan, Sebastian mengernyitkan keningnya melihat William ada di tenda yang sama.
"Bukankah hanya Wendy-san yang terluka?"
Dagger yang berada di tengah-tengah mereka hanya menatap keduanya bergantian.
"Memang iya. Tapi, Peter nii-san gak akan kuat menahan berat badanmu, Black."
"Aku keberatan. Kenapa aku harus dipasangkan oleh orang sepertinya?"
Alis Sebastian menukik. Perempatan siku muncul di keningnya.
"Aku juga tidak suka. Tapi mau bagaimana lagi kan?"
Sebastian menghela napasnya. Mereka menunggu waktu mereka untuk tampil.
Saat waktunya tiba, mereka berdua hanya berayun-ayun di atas karena William tidak mau memberikan tangannya pada Sebastian. Sebastian hanya mendengus pelan. Dirinya menyeringai saat mendapati suatu ide.
"Kalau begini, tak apa kan?"
Sebastian menggenggam gagang Death Scythe milik William yang membuat sang empu terkejut karena terjatuh.
"Lepaskan Death Scythe-ku!"
"Sayangnya tidak bisa."
William kesal mendengar jawaban Sebastian. Dirinya memilih untuk memendekkan gagang Death Scythe miliknya. Sebastian tersenyum melihat itu dan melepaskan Death Scythe milik William untuk dilemparkan ke arah yang bersebrangan dengannya. Beruntung mereka berdua mendarat dengan sempurna.
Setelah pertunjukan selesai, Sebastian memperhatikan Joker dan yang lainnya. Snake memberitahu pada Joker tentang Sebastian yang menyusup ke tenda anggota inti semalam.
Sebastian tersenyum miring saat melihat Joker yang buru-buru dengan Beast yang mengikutinya. Beast seperti meminta Joker untuk menyudahi semua ini dan pergi menjauh dari orang yang mereka sebut ayah. Namun sayangnya Joker tak mau.
Setelah Joker pergi, Sebastian melihat Beast yang menangis. Dia tau bahwa Beast mencintai Joker. Namun sayang Joker hanya menganggap Beast sebagai keluarga.
"Oya,iya. Apa kau menangis?"
Beast terkejut mendengar suara Sebastian yang mendekat ke arahnya.
"Itu bukan urusanmu! Pergi sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Sebas-chan (cielsebas)
FanfictionKisah tentang Ciel yang memakai wujud dewasa dirinya setelah menjadi iblis dan tetap menjadi kepala keluarga Phantomhive. Ciel suka menjahili sang pelayan iblis, Sebastian. Karena dia senang melihat wajah merajuk Sebastian. Menurutnya itu lucu. top...