“Singkatnya, mari jatuh cinta dan buat detak kita seirama.”
***
DALAM pertemuan dua klan keluarga malam ini, Pramoedya dan Hilman, telah diambil beberapa keputusan perihal pembagian aset dan kedudukan masing-masing anggota keluarga. Setelah kepergian Opa Pramu lima tahun yang lalu, pihak keluarga beserta pengacara keluarga sepakat untuk membacakan wasiat Opa Pramu hari ini. Tepat lima tahun kepergian beliau.
Tidak ada anggota keluarga yang absen, mereka semua selalu menjaga keutuhan bahkan sampai saat ini.
“Saya, Sugandi-selaku pengacara mendiang Tuan Pramoedya hendak menyampaikan pesan dan tanggung jawab yang sudah disahkan sejak lama.” Saat Sugandi membuka suara, mereka semua diam dan tenang menyimak. Sugandi melanjutkan, “Tuan Nadim, sebagai yang tertua akan mendapat wewenang mengelola pertambangan, pertanian, perusahan utama sebagai Komisaris, dan Arjuna sebagai anak pertama akan diwenangi mengelola dua anak perusahaan sebagai presiden direktur dan saham sebesar 20% dari keseluruhan aset Tuan Pramoedya. Cantika, akan mendapat hak penuh perusahaannya sendiri dengan pemberian saham sebesar 15% dari aset perusahaan utama yang dikelola oleh Tuan Nadim.”
“ .... Selanjutnya, Nyonya Laksita akan diberi wewenang mengelola rumah sakit utama Pramoedya dan lima anak cabang rumah sakit sebagai Komisaris utama. Lily akan diberikan wewenang mengelola dua resort di Bali dan Surabaya sebagai CEO dan saham sebesar 15% dari keseluruhan aset Tuan Pramoedya. Lalu ... Untuk Tuan Keenan, dikarena memiliki perusahan domestik pribadi diluar kuasa Tuan Pramoedya. Sebesar 50% saham dari keseluruhan aset yang dimiliki oleh Tuan Pramoedya akan dialihkan atas nama Kalaia sebesar 20%, Kaisar sebesar 15%, dan Rhakayasa 15% dengan peralihan aset setelah Rhakayasa menikah dan mengelola perusahaan selama 3 tahun.”
Mendengar pernyataan dari pengacara Opa Pramu, mereka cukup tercengang. Bagaimana bisa Opa Pramu bersikap se-adil itu terhadap anak dan cucunya, dengan penuh pertimbangan yang matang seolah semua telah disusun sejak lama. Tidak ada yang merasa terbebani atau dirugikan, bagian sama rata dan terasa adil.
“Sebagai tambahan, untuk cicit Tuan Pramoedya yaitu Yanuar, Ghilsa, Dirga, Keanu, Narion, Laksmana, Zuleica, Leticia, dan Hiraka. Akan menerima masing-masing aset yang sudah disisihkan atas nama mereka sendiri. Sebagai syarat utama pengalihan aset, setelah mereka menikah dan bekerja selama 3 tahun.” Final, Sugandi menutup wasiat Opa Pramu, dan memberikan surat aset yang perlu ditandatangani oleh para penerima aset.
Disisi lain, Narion justru termenung di tempatnya. Namanya menjadi salah satu ahli waris Pramoedya. Matanya memejam, mengingat setelah ini tanggung jawabnya bertambah dari srbelumnya. Bukan, Narion tidak mengeluhkan apapun saat ini. Dia hanya merasa terharu-kenapa keluarga ibunya sangat baik padanya? Padahal mereka tahu bahwa dirinya bukanlah keturunan Kalaia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Be In Love
RomancePramoedya Series ke-3 Cerita ini punya rate 17+ [harsh world, sensitive topic, skin-ship, kissing, smoking, suicide, etc. Jadi harap bijak dalam memilih bacaan. *** "Singkatnya, mari jatuh cinta dan buat detak kita seirama." ©Copyright @Iamregitaaa...