Beberapa menit sebelumnya...
Kedatangan sang anak tengah, disambut haru oleh nyonya Misha, beliau langsung memeluk rindu anak perempuan satu-satu nya itu.
Nora menyambut, membalas pelukan sang ibu terkasih juga dengan haru. Mereka melepas rindu masing-masing.
Disana Gemini hanya tersenyum tenang lalu dirinya di sapa oleh ayah mertua nya yang baru datang dari arah tangga.
Sebut saja beliau ini sebagai tuan Harith.
Gemini yang melihat, membungkuk hormat, dirinya memberi salam dengan sopan yang dibalas oleh sang mertua dengan sopan juga. Lalu mereka duduk berdua duduk di sebuah sofa yang tersedia disana, menyaksikan para istri mereka yang masih melepas rindu.
Tuan Harith memulai pembicaraan terhadap sang menantu, " bagaimana kabar kalian? Apa anakku menyusahkan mu? " tanyanya dengan suara tenang namun sedikit ada kekhawatiran didalamnya.
Gemini menjawab, " tentu baik, pa. Papa tenang saja, Nora sama sekali tidak menyusahkan ku, malah itu sebaliknya " Gemini tertawa kecil di akhir kalimat, yang membuat Tuan Harith sedikit lega
" Apa dia susah untuk dibangunkan? " tanya Tuan Harith lagi, lalu bisa beliau lihat sang istri dan sang anak yang tadinya saling memeluk, kini mereka berdua berjalan ke arah dapur sambil beriringan. Dirinya hanya bisa menggeleng melihat itu.
" Tidak, pa. Nora istri yang sangat sempurna, dirinya bahkan bangun sangat awal demi membuatkan ku secangkir kopi. Dia sangat berusaha untuk memanjakan ku" Gemini menjawab jujur, itu memang yang terjadi. Dirinya memang tidak salah memilih istri.
Tuan Harith melebarkan senyumannya mendengar hal itu sekaligus dirinya terharu, lihatlah anak nya sudah sangat dewasa.
" Syukurlah jika semua baik-baik saja "
Selang berlalu, nyonya Misha dan Nora datang dari arah dapur, mengatakan bahwa masakan sudah hampir siap dan makan malam akan dimulai sebentar lagi. Nyonya Misha meminta pelayan untuk memanggilkan si bungsu yang tengah berada di kamarnya untuk turun dan ikut bergabung, namun suara Gemini menahan nyonya Misha, mampu membuat semua heran.
" Ma, boleh saya yang memanggil adik ipar saja? "
Semuanya sempat terdiam...
Lalu Gemini melanjutkan, " saya ingin mencoba akrab dengan adik ipar, siapa tahu kami bisa berteman dan mendiskusikan bisnis di masa depan nanti "
Baru semuanya mengerti...
Nyonya Misha tersenyum lebar disana, " boleh! Silahkan, kamarnya ada di lantai dua, nanti tanyakan saja kepada pelayan yang berada di sana dimana letak kamar si bungsu "
Gemini mengangguk, dirinya melihat kearah istrinya, Nora tersenyum hangat disana. Lalu dirinya beranjak untuk pergi ke tempat yang dimaksud.
Dirinya kini sampai disana, tepat di depan pintu kamar si bungsu-ah maksudku Fourth.
Dirinya mengetuk pintu itu...
Tok.. Tok.. Tok
" Baik aku akan turun "
Gemini tersenyum tipis mendengar suara itu
Dirinya kembali mengetuk
Tok.. Tok.. Tok
" Iya, aku akan turun "
Berkata akan turun, tapi tidak beranjak sama sekali?
Apalah dia.. Apalah..
Baiklah dirinya akan mengetuk sampai yang berada didalam keluar dari kandang nya itu.
Sebenarnya Gemini berniat untuk menjahili si bungsu sih, haha.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN- GEMINIFOURTH🔞
FanfictionFourth tahu bahwa adalah suatu kesalahan baginya menjalin hubungan secara diam-diam dengan kekasih dari saudari nya " Aku tahu aku salah. Maafkan aku, Kak "